L&T - Fourteen

359 39 0
                                    

Hal yang sangat sulit dilakukan adalah menyukai sesuatu yang dibenci.

_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_

Baekhyun dan Junmyeon masih betah duduk di dalam ruang temu itu dengan pikiran mereka masing-masing. Tidak ada diantara mereka berdua yang ingin beranjak lebih dulu. Suasana yang dingin dan hening menyelimuti lamunan dan pikiran mereka. Membawa kepada sebuah rasa yang berbeda.

"Aku tidak tahu cara melakukannya." Ucap Junmyeon tiba-tiba.

Baekhyun memandang Junmyeon yang sedang tertunduk.

"Aku pun sama."

Kedua wanita itu menghembuskan nafas gusar mereka bersama-sama. Jujur saja, kedua wanita itu tidak tahu mau melakukan apa. Dan kenapa mereka mau repot-repot melakukannya. Apakah ambisi tahta Choi itu telah merubah mereka ?

Apakah mereka ternyata selama ini hanya membohongi diri sendiri untuk tidak peduli tapi mereka sangat menginginkan itu ?

Jawabannya adalah ketakutan mereka dan egois yang membumbung dalam diri.

"Aku akan pergi ke agensi ku untuk meminta pertanggungjawaban mereka yang sudah mengganti ku seenaknya." Baekhyun berdiri dari kursinya.

"Hati-hati. Semoga hari mu menyenangkan." Ucap Junmyeon.

Baekhyun mengangguk dan berjalan pergi ke luar.

"Apakah aku akan kembali pada ambisi itu ? Ya Tuhan apa yang harus ku lakukan ?" Monolog Junmyeon.

Tiba-tiba suara dering panggilan masuk menginterupsi dirinya.

Irene...📞

"Halo Irene, ada apa ?" Tanya Junmyeon.

"Dokter Jun, ada pasien gawat darurat. Pasien yang kau tangani beberapa hari lalu kembali mengalami kejang-kejang. Bisakah kau segera kesini ?" Ucap Irene panik dari seberang.

"Apa ? Baiklah aku akan segera ke rumah sakit sekarang. Untuk sementara waktu mintalah dokter lain menanganinya sebentar saja. Sepertinya kita benar-benar harus melakukan operasi padanya." Junmyeon segera berjalan cepat. Menyambar tasnya dan bergegas keluar.

"Berarti ruang operasi akan kita siapkan. Tapi, persetujuan dari keluarga belum ada dokter."

"Siapkan saja ruang operasinya. Kabari keluarga pasien dan katakan kalau ini sudah sangat urgent. Tidak ada waktu untuk menunda lagi." Junmyeon berjalan secepat mungkin. Ia tidak bisa berlari karena memakai heels yang cukup tinggi.

Beberapa sapaan pun diabaikannya karena ia benar-benar hanya fokus dengan handphonenya dan orang yang sedang berkomunikasi dengan dirinya.

"Baiklah dokter Jun. Kalau begitu aku juga akan mengabari dokter Taemin untuk memimpin operasi."

Ah, Junmyeon nyaris lupa kalau ia belum diperbolehkan memimpin operasi. Dan pasien ini adalah pasiennya bersama dokter seniornya Lee Taemin. Dokter yang sedikit sok itu.

"Hmmm. Aku akan segera datang."

Begitu panggilan terputus, Junmyeon segera menancap gas mobilnya. Mengendarai layaknya seorang lelaki pembalap. Ia harus segera sampai sebelum pasiennya kehilangan nyawa berharga itu.

 Love and Throne (✔)Where stories live. Discover now