Kompetisi Berhadiah 80 Juta Dollar Sigrún (Part 2)

26 3 3
                                    

Kompetisi itu sudah dimulai, para peserta mulai menyebar ke seluruh penjuru Sigrún. Dari daerah gang sempit di pusat kota sampai hutan pun mereka kunjungi demi menangkap dokter tua-tukang-penggoda. Lagi, kesempatan ini tidak diasia-siakan oleh para pedagang. Mereka tiba-tiba alih profesi menjadi penjual minuman dan makanan, tentunya menganut ideal kapitalis. Meraup untung sebesar-besarnya dengan modal sekecil-kecilnya.

Berbagai stasiun tv dan radio terus memberitakan soal perkembangan lomba, termasuk Minceuh yang terus mewawancarai para peserta tanpa mengenal lelah. Ia bahkan sampai menitipkan tiga anaknya---yang bandelnya kelewatan---ke kastil Ravenic. Namun, sudah empat hari belum ada satu pun grup yang berhasil menangkap Anu. Dokter tua bangke itu seakan lenyap dari muka bumi.

"Ah kesal, si pedo itu ke mana sih?" Gwen bersidekap, terlihat ekspresi kusut di wajahnya.

Angel membuka satu kaleng minuman, ia pun menawarkannya pada Gwen. Matahari sudah sejajar dengan kepala mereka, tapi target mereka tak kunjung ditemukan. Mereka malah bertemu grup lain yang juga sama mengeluhnya karena Anu sulit ditemukan. "Sejauh ini aku gak ngerasain keberadaan si Anu."

"Biasanya tuh dokter suka ada di ruangannya, tapi kemaren kita ke sana dia gak ada. Udah ke gang remang langganan dia cegat kita pas pulang juga gak ada," Gwen kembali menggerutu.

"Hmm, susah kalau gini. Tuhan ... ke mana lagi aku harus mencari?" Angel menengadah, tiba-tiba saja seakan doanya dikabulkan, kerlap-kerlip muncul mengelilingi gadis itu. matanya langsung membesar, berkilauan layaknya permata, dan senyuman mengukir wajahnya. "Aha, aku dapet petunjuk!"

Terkejut karena Angel, Gwen langsung berbinar kembali, sedangkan Chiopuyyo ... dia masih sibuk dengan ponselnya. Waktu istirahat digunakan dengan sangat baik oleh Chiopuyyo, ia terus melihat beranda medsosnya yang berisi OTP belok. Tak ingin mengganggu kegiatan sakral Chiopuyyo, Gwen langsung mengambil senapan laras panjang yang ia letakan di dekat kakinya.

"Jadi, petunjuk apa?"

"Aku tau di mana Anu. Sekarang kita harus cepet kembali ke pusat kota," ujar Angel sembari buru-buru menegak seluruh isi minuman kaleng.

"Eh, kok ke kota lagi?" akhirnya, setelah lama menekuni kegiatan sakralnya, Chioppuyo angkat bicara.

"Soalnya ... si Anu ada di kota."

[]

Gwen memacu mobil jeep yang ia modifikasi jadi seperti mobil monster---biasanya ada di tempat pertunjukan adu kekuatan mobil. Tak mau membuang waktu dan keburu didului grup lain, ia bahkan sampai rela mengaktifkan mode terbang. Gadis yang sudah bereinkarnasi berkali-kali karena kutukan itu, ingin berterima kasih pada produk magis Ravenic yang ia beli jauh-jauh hari, akhirnya berguna juga.

Bangunan-bangunan di Sigrún jadi terlihat kecil dari atas, seperti miniatur yang biasa mereka lihat di kotak pemetaan lahan. Angel menunjuk arah, ke mana Gwen harus membawa mereka. Alangkah terkejutnya Gwen ketika Angel mengarahkan mereka menuju gedung pusat pemerintahan Sigrún. Pasalnya, gedung itu menjadi salah satu tempat yang tidak mungkin dikunjungi Anu.

Dengan cepat Gwen langsung melesat ke gedung pusat, ia pun memarkirkannya di tempat parkir VIP khusus eksekutif. Setelah itu, mereka semua langsung masuk ke dalam gedung. Angel mengajak mereka ke lift, memencet tombol basement.

"Loh, emang si pedo ada di bawah?" tanya Gwen sambil mempersiapkan senapan.

"Menurut petunjuk yang kudapat dia di sana," jawab Angel yang juga bersiap memasang anak panah.

"Bagus, 80 juta Dollar Sigrún akhirnya jadi milik kita. Ahh, akhirnya aku bisa langganan channel premium, nonton asupan lancar deh." Chioppuyo tersenyum bahagia, meski tangannya sedang sibuk memasukkan peluru ke pistolnya.

"Sstt, kita sampai." Begitu lift terbuka, Gwen melangkah lebih dulu. Senapannya sudah siap, dan matanya diedarkan.

Basement gedung pusat pemerintahan terlihat menyeramkan, padahal isinya hanya kumpulan dokumen-dokumen negara beserta perabot rusak. Namun, seakan menambah suasana seram, basement yang semula rapi kini jadi berantakan. Banyak lubang bekas tembakan menghiasi dinding basement, seolah tempat itu baru saja jadi tempat latihan tembak.

"Eh kok, kaya habis kena teror mafia," gumam Gwen seakan berbisik.

Chioppuyo menyadari ada sesuatu yang bergerak di ujung basement, tempat yang nyaris tidak terkena cahaya. Netranya seakan melebar ketika mendapati banyak jaring laba-laba super lengket, plus tentunya rok pink yang mengembang bak diisi crinoline. Oh sialnya mereka, ternyata insting berburu grup penggemar Anu jauh lebih tajam dibandingkan para eksekutif.

"Emm, gais. Kita diduluin," sahut Chippuyo seraya menunjuk ke arah sekumpulan orang yang terlihat mencurigakan.

Mereka bertukar pandang, kemudian berjalan pelan menuju pojok basement. Rupanya Bang Anu sudah dikepung oleh grup penggemarnya. Sebuah tali, bukan lebih tepatnya jaring laba-laba mengikat Anu. Lalu, di sampingnya ada Suster Genit membawa jarum suntik yang jadi senjata andalannya. Dan terakhir, Bang Man berdiri sambil membuat video boomerang dengan caption, 'Kalau jodoh emang gak ke mana'.

"Astaga!" pekik tiga eksekutif itu.

Sudah tahu bahwa kekalahan di depan mata mereka, ekspresinya berubah jadi poker face. Hilang sudah harapan berlangganan channel premium series beloknya. Hilang sudah impian Gwen mengoleksi buku langka yang tersebar di dunia, dan hilang sudah semua keinginan Angel.

"Eh, kalian. Sini ikutan boomerang," ajak Bang Man sambil menambah lipstick merah di bibirnya.

"Eh, enggak usah deh. Kita mau balik ke atas aja," kata Chioppuyo lesu.

Hendak saja ketiga eksekutif itu memutar badan, Suster Genit memanggil mereka dengan nada alay. "Mumpung kalian di sini, kalian aja yang dapetin hadiah 80 juta Dollar Sigrún."

"Lho, kan kalian yang menang," kata Angel sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Iya, soalnya saya dan yang lain cuman mau Mas Anu aja," tukas Bang Man.

Mata Gwen, Angel, dan Chioppuyo berbinar bahagia. Senyuman merekah di wajah mereka, akhirnya perjuangan mencari si dokter bangke ini berbuah hasil meski mereka tak dapat menikmati aksi thriller-nya. Tapi, selama si Anu berada di dekapan tiga ikonik Sigrún paling aneh itu, seluruh Citizen akan aman dan tentram.

[]

After the story

'GRUP EKSEKUTIF BERHASIL MEMENANGKAN KOMPETISI 80 JUTA DOLLAR SIGRÚN'. Tajuk berita itu masih menjadi top trending di Sigrún, bahkan sampai tiga purnama dilewatkan. Kabar baiknya, Bang Anu tidak muncul dan mengetuk pintu rumah Rein atau eksekutif yang lain.

Namun, rumornya, ia lepas dari penjara---rumahnya Bang Man---beberapa hari lalu, sebuah surat ditinggalkan di sana. Surat itu bilang ia akan kembali saat lonceng bel Sigrún High School berdentang, saat itulah ketika para penerima beasiswa dari penjuru negeri di dunia oren berdatangan.

Tahun lalu, ia nyaris menculik turis, entah apakah tahun ini Bang Anu berniat menculik discipulus?

[]

P.s awalnya ide cerita ini bermula dari sini. Jadi, waktu itu saya iseng mampir ke cerpen belum jadi milik Rein.

 Jadi, waktu itu saya iseng mampir ke cerpen belum jadi milik Rein

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

This short story written by Ravenic.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 31, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sigrún StoriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang