Saat memanggil namanya dengan nama Geavani, Baru ia menoleh kearah Pak Reksa. " Ya pak?,'' Jawab Gea dengan nada lembut. Semua murid aneh dengan kelakuan Gea. Ingat, Nama depan Gadis itu Mahreen. Namun, Saat dipanggil dengan nama Mahreen ia tak menjawab. Berbeda dengan Geavani gadis itu menoleh dengan halus.

" Temanmu mana?,"

" Siapa?,"

" Ya, Temanmu itu,"

" Temanku banyak,"

" Arika,"

" Saya tak mempunyai teman bernama Arika,"

" Kalian selalu berdua kemana mana, Gea. Jangan ngada-ngada,"

" Arika sahabat, Bukan teman." Ucap Gea santai membuat Pak Reksa menjitak dahinya sendiri.

Ia kira tak ada murid yang seperti itu. Gadis yang memang sangat langka yang pernah ia temui semasa ia mengajar.

" Baik, Sahabat kamu kemana?," Tanya kembali Pak Reksa dengan nada tenang sehabis ia menahan emosinya.

" Sakit,"

" Nah gitu daritadi! Nguras energi orang aja kamu!,"

***

Dua jam berlalu, Pak Reksa keluar dengan membawa buku di lengannya. Seisi kelas yang tadinya hening kini ramai seketika. Gea yang jengkel dengan suara bisik dikelas kini berdiri dan beranjak dari kursi.

Beberapa langkah ia berjalan dari kursinya tiba tiba pria tinggi didepannya mengahalangi jalan dengan sengaja. Gea mengangkat kepalanya dan melihat siapa yang telah menghalangi jalannya.

" Mau kemana?," Tanya Pria dengan wajah tersenyum dengan lesung dipipinya.

Dia Navi, Navi afrian. Sedikit bercerita tentang pria ini. Pria tampan ini termasuk 3sejoli antara Gea dan Arika. Hanya itu saja yang bisa diceritakan. Tak ada hal lain. Yang penting pria itu tampan. Mungkin itu cukup.

Saat menyadari pria didepannya adalah Navi. Seketika ia memundurkan langkahnya lalu berjalan kesamping." Cari Arika," Sembari berjalan meninggalkan Navi.

Navi yang merasa tak puas dengan jawabannya ia langsung mengikuti gadis itu. " Bukannya sakit?," Tanya navi dengan nada penasaran. Gea tak menghiraukan pertanyaan itu.

Mereka berdua kini tengah berjalan di koridor menuju toilet. Navi menyadari saat langkah Gea menuju toilet wanita. Navi seketika terhenti dari langkahnya.

" Je, Kalo sakit mungkin di UKS. Kenapa lo malah jalan ke toilet?,"

Gea berhenti dan berbalik kearah Navi yang berada dibelakangnya itu. " Ikut ya ikut aja. Gak usah banyak tanya, Nav."

Navi mencebikkan bibirnya dan berjalan mengikuti kembali langkah Gea didepannya itu. Pria itu kini berjalan cepat menyamakan langkahnya dengan Gea. Dan ya, Kini mereka sejajar. Navi kini tersenyum dan melihat lurus kedepan dengan senyuman lesungnya itu.

Mereka kini telah berdiri di depan toilet wanita.

Tanpa ragu dengan dorongan keras pintu toilet terbuka dengan keras. Hingga membuat murid yang berada di dalam terkejut bukan main.

Never Gone [On going]Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum