18

0 0 0
                                    

Dia temen aku.
-Fatih-

《SCHOOL LIFE》

PLAK!

Fatih menyentuh sebelah pipinya yang
terasa sangat panas setelah tamparan
keras itu sukses mendarat di pipinya.

"Sudah Mama bilang, jangan berurusan dengan mereka semua! Kamu dengerin ucapan Mama tidak?!" Sentak Mama Fatih.

"Dia temen aku, Mah. Bagaimana aku bisa diam melihat mereka kesusahan?!"

PLAK!

"Sudah berani melawan kamu?! Di dunia ini tidak ada yang namanya teman! Semuanya palsu! Tidak ada yang tulus termasuk Saka! Kapan kamu bisa hidup tenang dan tidak membuat keonaran seperti ini?! Kapan?!"

"Mama boleh hina aku, caci atau tampar
aku. Silahkan! Tapi jangan hina sahabat
satu-satunya yang aku punya! I hate you!"

Fatih melengos dari hadapan Mamanya.

"FATIH! MAMA BELUM SELESAI BICARA!"

...

Mama Kevin memandang Kevin heran.

"Kenapa kamu bisa ikut-ikutan gini, Vin?"

Kevin mengangkat bahu tidak tahu.

"Naluri kemanusiaan, mungkin?"

Mama Kevin tersenyum dan mengelus puncak rambut anak kesayangannya.

"Nah, gitu. Anak Mama udah besar ya."

"Ohiya. Katanya Mama bawa makanan?"

"Tuh. Ada di mobil, jangan lupa bagi-bagi sama temen-temen kamu. Sekalian pacar kamu juga kasih. Hihi."

Kevin mendelik.

"Kevin belum punya pacar."

...

"Sudah Mama bilang jangan membuat masalah jika mau peringkat satu, Luna.
Apa yang Mama dengar? Kamu nyontek?
Dari mana sifat buruk itu?!" Sentaknya.

Luna meremas erat ujung roknya.

"Luna salah, Mah."

"Kamu cukup diam. Mama yang akan
membereskan semuanya." Ujar Mama.

"LUNA YANG SALAH, MAH!"

"KAMU HANYA PERLU DIAM, LUNA!"

Luna tersenyum sinis.

"Bagaimana Luna bisa dewasa jika semua masalah yang Luna buat selalu dibereskan oleh Mama? Luna juga harus mandiri, Mah. Bagaimana Luna bisa berkembang kalau Mama selalu mengekang dan mengatur kehidupan Luna seperti ini?"

"Mama bukan bermaksud mengekang tapi, mengarahkan. Itu semua demi hidup kamu. Mama cari uang banyak untuk sekolah dan menunjang semua pembelajaran kamu."

"Luna nggak cuma butuh uang. Luna juga butuh waktu dan kasih sayang dari Mama. Luna iri dengan mereka yang mempunyai seseorang yang setia mendukung. Di dunia ini siapa yang akan mendukung Luna jika bukan Mama?"

ANTI-HERO [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang