PART 14

154 57 41
                                    

"Omar, Zaenab, kalian berdua yang tenang, yah ... kami akan selalu mendoakan kalian," ucap Zahra dengan air mata yang berjatuhan.

Kini Zahra dan Hana berada di pemakaman yang sama dengan keluarganya. Beberapa warga di sana sudah terlebih dulu pulang.

Hana memeluk lengan Zahra. "Kakak ...."

Zahra menatap adiknya itu. Ia hanya bisa tersenyum kecil.

"Hana rindu mereka ... ibu, ayah, kak Aisyah, kak Fatimah, kak Omar, dan kak Zaenab."

Zahra menghapus air matanya. Lalu menghembuskan napasnya pelan. "Kakak juga."

Hana melepaskan pelukannya. Ia lekas menatap Zahra sendu. "Kakak janji! Jangan tinggalin Hana!"

Zahra memeluk Hana erat. Zahra tak menjawab ucapan adiknya itu. Ia tak bisa berjanji. Karena itu hanya Tuhan yang tahu.

"Kita pulang?"

Hana mengangguk pelan. Mereka berdua melepas pelukan lalu berjalan pulang ke rumah sembari bergandengan tangan.

Zahra menatap Hana yang terlihat lesu. Ia tahu adiknya itu masih belum merelakan mereka.

"Hana, kamu sayang mereka, kan?" tanya Zahra.

Hana mengangguk pelan.

"Ikhlasin mereka. Kakak tau itu sulit," sahut Zahra, "Kakak juga begitu. Tapi Kakak akan terus berusaha."

Hana menunduk. Ia ingin sekali menumpahkan air matanya.

Zahra berhenti berjalan. Begitu juga dengan Hana.

Zahra memegang kedua bahu Hana. Ia dapat merasakan apa yang adiknya rasakan. Sangat sakit.

"Hana ..." panggil Zahra.

Tubuh Hana bergetar. Kini ia sudah tak kuat menahan air matanya. Air matanya telah keluar begitu saja.

"Hi-hiks ... huwaaa ...."

"Hana merindukan mereka."

"Hana sayang mereka."

"Hana masih mau bersama mereka."

Zahra ikut menangis. Ia juga begitu.

Karena melupakan adalah salah satu hal tersulit bagiku.

~ Zahra ~

***

Malam harinya.

Kini Zahra dan Hana berada di dalam kamar. Mereka berdua sudah berbaring ditempat tidur. Tetapi mereka belum bisa untuk tidur.

Hana menatap kakaknya yang terlihat melamun. "Kak ...."

Zahra menoleh. "Hm?"

"Kapan semua ini akan berakhir?"

"Kakak tidak tahu ..." jawab Zahra sendu.

Kerudung ZahraWhere stories live. Discover now