Mereka berdua menikmati perjalanan, lalu lalang kendaraan dan begitu pun dengan kebisingan nya.

"Dah sampeee," ucap Alfar.

Namun tangan Syaa tetap tidak lepas.

"Sayangggggg, Dah sampe." ucap Alfar.

Sama sekali tidak ada jawaban dari Istrinya itu, kemudian Alfar memainkan kaca spion motor nya untuk melihat istrinya.

Tidak salah lagi, istrinya yang tengah tidur karena semalam tidak tidur dengan nyenyak karena sedang hamil besar.

"Sudah ku duga, kebisaan kamu kan gituu, kalau meluk aku pasti tidur." gumam Alfar.

Alfar pun dengan tertatih-tatih, dengan lembut mengankat badan Syaa untuk di pindahkan ke kamar, ia tidak mau membangunkan istrinya itu. Dan saat Syaa tidur Alfar akan membuatkan bubur untuk nya.

"Tidur yang nyenyak yaa sayang, kamu harus tetep ada di samping aku, aku juga harus selalu bisa melihat wajah kamu di kala kamu terlelap," ucap nya.

"2 bulan lagi pangeran kita lahir, kamu nggak akan ngerasain kesakitan ini lagi, kita kan bakal rawat bareng-bareng," lanjut nya.

Alfar pun beranjak meninggalkan Syaa, tidak lupa ia mengecup keningnya sebelum ia pergi ke dapur.

"Mas masak dulu ya, nanti kamu bangun kamu tinggal makan." bisik Alfar ke daun telinga Syaa.

Semua keperluan membuat bubur Alfar siapkan, tidak lupa ia selalu ber sholawat ketika memasak, sehingga apa yang di masaknya begitu lezat dan enak.

Tidak lama saat memotong bawang merah, terdengar suara seseorang mengucapkan salam di luar rumah.

"Ada tamu, jam segini? Siapa??," gumam Alfar.

Alfar memastikan bahwa ia salah dengar, namun suara itu terdengar jelas, Alfar mengenali suara itu.

Untuk memastikan Alfar melangkah kan kakinya untuk melihat apakah benar sesuai dugaan nya. Ia tidak menjawab terlebih dahulu salam nya, jika ia jawab maka tamu tersebut memaksa untuk masuk, sedangkan Syaa sedang tidur nyenyak.

"Benar sekali ternyata dia," gumam nya.
"Kalau begitu aku harus bangunkan Syaa, tidak enak juga kalau mempersilahkan masuk tetapi istri ku sedang tidur," lanjut nya.

Alfar pun menaiki tangga, sebenarnya ia tidak mau membangunkan istrinya, dikarenakan ada tamu yang dapat menjadi fitnah Alfar pun harus membangun kan istrinya itu.

Sambil mengusap kening nya, dengan bisikan yang lembut, dan terhati-hati ditakutkan istrinya terbangun karena kaget.

"Sayangggg,"
"Sayanggg,"

"Ummm," jawab Saya, dengan mata tertutup.

"Sayanggg, bangun yukk," ucap Alfar.

"Arghhhh, massss." rengek Syaa.

"Yukk bangunnn, di luar ada tamu Fahira, mas belum persilahkan masuk, mending kamu aja gih." ucap Alfar.
"Nah, sekarang kamu cuci muka terus kebawah Yaaa." lanjut nya.

"Kenapa nggak mas aja yang bukain pintu, itu kan temen mas," jawab Syaa.

"Kamu aja yaa, cepet mas tunggu." ucap Alfar.

"Iya deh iyaaaa mass Sayang," jawab Alfar.

Syaa pun mencuci mukanya, setelah itu mereka pun menuruni anak tangga, Alfar kembali ke aktivitas awalnya dan Syaa membukakan pintu untuk tamu tersebut.

"Wa'alaikumussalam Warahmatullah Wabarokatuh," jawab Syaa.
"Ehh mbba Fahira, silahkan mba masuk." lanjut Syaa.

"Lama bangettt sih, Alfar nya ada?" tanya Fahira, sambil memasuki rumah.

"Mas Alfar? Ada di dapur lagi masak bubur mba." jawab Syaa.

"Yaudah gua mau samperin," ucap Fahira.

Tak lama Alfar pun mundur dari bilik dapur, ia tidak mau jika Fahira menemuinya.

"Nggak ucah repot-repot ke dapur, tamu itu raja, tamu itu harus duduk." ucap Alfar.
"Udah sarapan Ra?" tanya Alfar.
"Kalau belum Al buat bubur, kalau mau nanti di ambilin deh." lanjut nya.

"Mau dong Al, udah lama juga gua ga makan masakan lu." jawab Fahira.

"Yaudah mas, biar Syaa yang ambil, Mass temani aja mba Fahira nya." ucap Syaa.

"Nggak, nggak bisa, biar mas aja, istri mas tercinta ini kan harus banyak-banyak istirahat, udahhh.. kamu aja yang temani Fahira." jawab Alfar.

Syaa pun tidak bisa mengelak perkataan suaminya, sedangkan Fahira yang di bakar api cemburu nya  berusaha untuk tetap sabar, meski dengan begitu ia mengepal-ngepal tangan nya.

"Bubur nyaaa datanggg," ucap Alfar.
"Ini punya kamu Ra, dan ini punya Istrinya mas." lanjut nya.

"Punya Mas mana?" tanya Syaa.
"Mas juga kan belum sarapan," lanjut nya.

"Ini kan porsi banyak, yakin kamu bakalan abis 1 mangkuk penuh gini?" jawab Alfar.

"Nggak masa, mwngeheheh"

Emosi, api cemburu Fahira sudah di ujung tanduk, ia pun sadar bahwa bubur nya memakai seledri, sedangkan ia tidak pernah memakan itu.

"Al, bubur gua ku pakeein seledri?" tanya Fahira.

"Iyaa, kenapa?" jawab Alfar.

"Lu, lupa gua kan kagak suka seledri, lu kan tau itu Alll!" ucap Fahira.

"Astaghfirullah, Al lupa Ra, maafin ya" jawab Alfar.
"Yaudah, Al buatin yang baru yaa," lanjut nya.

"Ga usah Al, biar gua makan aja, pengen tau juga rasanya seledri kaya gimana." jawab Fahira, dengan raut muka bad mood.

"Liat Al, gua bakalan milikin lu, gua bakalan ada di samping lu, dan gua bakalan jadi seseorang yang lu cinta kayak dulu Al!" lanjut gumam nya.

"Dan maaf Syaa, ga ada orang yang bisa milikin Al selain gua." gumam Fahira.

Heyyoooo Reader's!!!!
Assalamu'alaikum warahmatullaahi Wabarokatuh 🥰

Gimana kabar nya? Hari-hari nya gimana?? xixi

Huftttt... Update lagi nih😁 kira-kiraaaaa siapa yang masih nunggu??🤔

Duhhhh, penasaran nggak sih sama kisah Alfar dan Syaa??🤭

Ada cinta lama nya Alfar lhoo, kira-kiraaa Alfar bakalan luluh nggak nih?

Pusing kan? Pusing?

Yaudahhhhh makanya tetep pantengin buat tabu kelanjutannyaaa!!!!😍

Syukron Jazillah, buat kalian semua yang selalu nunggu kisah Alfar dan Syaa🫂🤍


Jadikan lah Al-Qur'an mu sebagai bacaan utama mu.


Goresan TakdirWhere stories live. Discover now