5. Pesantren

175 40 4
                                    

Bandung, Kota indah dan sejuk, Kota masa kecilku. Ya, sekarang aku dipindahkan ke pesantren tempatnya di Bandung kota masa kecilku, entah kenapa ayah memindahkan ku ke pesantren ini. Tapi tidak kalah bagus dengan Universitas ku di Jakarta,  tetapi disini hanya panduan islam nya yang lebih banyak.

Kata ayah dan ibu agar aku tidak terjerumus pergaulan diluar sana. Makanya aku dipindahkan ke pesantren ini. Akupun tidak memberitahu Ama secara langsung melainkan secarik kertas.

Jakarta, 12 November 2018

To: Azma Cristian
From: Aisyah Nurhalizah

Assalamu'alaikum. Warahmatullahi. Wabarakatuh.

      Ama sahabatku tercinta, maaf aku pamit untuk kembali ke kota ku Bandung. Aku dipindahkan ke pesantren dekat rumah nenekku. Mohon maaf aku tidak bisa bertemu langsung dengan mu, Aku hanya bisa memberi tahu dengan secarik kertas ini. Tenang aku akan kembali karena ayah dan ibu ku akan tinggal di Jakarta. Ohhh ya, salam Rindu untuk teman kelas.

Wassalamu'alaikum. Warahmatullahi. Wabarakatuh.

Salam Manis

Aisyah Nurhalizah

Perjalanan hidup itu berliku-liku, Sungguh aku sangat mensyukuri nikmat mu ya Allah. Sehingga aku ditempatkan di rumah singgahmu. Disana aku mempunyai teman dia bernama Humairah Azahra, dia anak dari pesantren itu Ust. Hariz dengan Ustzh. Maryam. Dia juga mempunyai seorang kaka pria yang cukup nakal, ia tidak pernah untuk berniat belajar ilmu Agama.

"Wahh.. Pesantrennya tidak kalah bagus dengan Universitas ku." Ucapku.

"Emang  Universitas anti dimana..??" Tanya Humairah.

"Jakarta.. Kota yang panas namun ramai.." Jawabku.

"Bolehkah aku melihat kamarku disini..??" Tanyaku.

"Tafadhol.. Mari ikuti saya." Jawab Humairah.

"Ma'asyabiri.. Na'am.?" Jawabku dengan senyuman manis.

"Wahh.. Anti bisa bahasa Arab toh??" Tanya Humairah.

"Sedikit Karena saya pernah belajar.." Sambil cengengesan.

Humairah pikir aku tidak bisa bahasa arab, Tapi sedikit itu juga Hhehe.:)

......

Selama 1 Tahun kurang lebih aku tidak sanggup berada dipesantren itu karena ulah kakanya Humairah, Alfarizqi dia selalu mengangguku, sehingga suatu saat dia berani masuk kedalam tempat berwudhu kaum Hawa. Sehingga aku melaporkan kepada orangtuanya.

"Assalamu'alaikum, Ustzh maaf kalo saya lancang,  saya tidak nyaman berada dipesantren ini karena perlakuan anak ustzh Alfarizi.."Ucapku.

"Waalaikumsalam,  syaa kenapa dengan Alfarizqi??  Apakah dia berbuat macam-macam..??"Jawab Ustzh Maryam.

"Ya, selama ini dia selalu menggangguku, sebagai wanita aku merasa tidak nyaman.." Ucapku.

Ustzh memanggil Alfarizqi, lalu apa yang terjadi?  Dia masi tetap menggangguku walau Berhadapan dengan Uminya dengan kesal aku menampar nya dengan ketidaksengajaan.

Plakkkkkk...

"Awsssss..  Ternyata tamparan lu sungguh menyakiti gua." Ucap Alfarizqi dengan penuh gaya.

"Maaf ustzh, aku sudah berani menampar anak ustzh, karena aku tidak suka dengan pria seperti itu, aku terlalu terbiasa memberikan pelajaran kepada kaum Adam yang tidak baik dimata wanita.."

"Sudah.. Tidak apa-apa, kau benar maafkan anak ustzh karena memanggumu nak Syaa.." Ucap ustzh malu.

"Baik ustzh kalo begitu syukron katsir" Ucapku dengan lembut.

"Wassalamualaikum, ustzh.." Ucapku kembali.

"Waalaikumsalam.." Jawab Ustzh Maryam.

Dengan berat hati aku menelpon ayah dan ibu. Untuk menjemputku dari pesantren ini karena aku sudah tidak sanggup berada setengah tahun disini.

"Ayah angkat lah ayah" Gumamku dalam hati.

Lalu ayah mengangkat teleponku.

"Assalamu'alaikum, Ayah aku ingin pulang aku sudah tidak sanggup berada di pesantren ini lagi."

" baiklah ayah akan jemput kamu besok,  tapi dengan satu syarat kamu harus mau dijodohkan oleh Ayah.. " Dengan penuh harapan aku bisa menerimanya.

"Baiklah ayah jika itu membuat ayah dan ibu bahagia.. " Dengan suara sedihku.

Pagi hari

Ayah sudah datang untuk menjemputku pulang,  Namun ayah harus meminta izin  kepada ust Hariz dan ustzh Maryam. Tiba-tiba si Biang kerok menghentikan langkah kaki ku.

"Syaa.. Antosan..!!" Dengan lembutnya. Tidak biasanya dia selembut itu.

"Aya naon?? Mau ganggu saya lagi??
Emang teacan kapok atos ditampar teh." Ucapku dengan ketakutan.

" Liii.. Tenang gua cuman mau minta foto bareng lu, gk lebih cuman buat kenang-kenangan, Gmana..??" Tawarnya penuh harapan.

"Tidak..  Mau..!!" Jawab singkatku.

"Yo wis.. Gua bilangin ke abi sama umi kalo syaa itu suka sama gua, nanti jadinya lu nikah sama gua." Ancamannya.

" Ya.. Ya.. Ya..  Aku mau tapi cukup 1 kali,  daripada aku nikah sama orang kayak kamu.." Jawabku kesal.

1 2 3 ckrekk, 1 2 3 ckrekk..


Jika ayah tidak memanggilku, aku tidak tau sampai mana dia foto denganku, pastinya sampai memorinya penuh Hhee:)

Selepas itu aku meninggalkan pesantren itu dengan sedihnya karena disitu banyak cerita tentang teman Fillah ku.

......

Sesampai Jakarta aku akan membuat kejutan untuk Amaku. Tapi apakah dia ingat kepadaku? Apakah dia masi sama seperti dulu, yang menyukai Syauqi??

Ayah memulai percakapan tentang janji ku kepada ayah, Dijodohkan lebih tepatnya Perjodohan.  Dengan siapa aku dijodohkan?? Om-om, Kakek-Kakek, Atau si Bunglon, Alfarizqi?? Tidak tidak mungkin, jangan sampai orang yang dijodohkan dengan ku adalah salah satu dari mereka jangan sampe ya Allah.

"Syaa.. Selepas salat Isya kamu rapikan diri serapi mungkin." Ucap ayah penuh harapan.

" Baiklah ayah.." Jawabku dengan suara lirih..

 
Siapakah sosok pria yang akan dijodohkan dengan Syaa??

Assalamu'alaikum ✨
Syukron udah mampir baca😊
Afwan kalo ada yang keliru🙈
Jangan lupa Vote and Comennya🙏
Jangan jadi pembaca yang hilang tanpa jejak😉
Ig:  nrhlj_19

Goresan TakdirΌπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα