29. Mukjizat 2

60 7 3
                                    

Aku akan tetap mencintai nya, walau pada
akhirnya bukan aku yang memiliknya. Karena setiap cinta tidak harus di gengam, melainkan mengikhlaskan.

- Muhammad Syauqi Fisabilillah -

@nr.dza
____________________________________________

Pikiran Syauqi terus di hantui oleh Syaa, ia panik bagaimana jika Syaa masih belum sadar, sedangkan ia di tarik pulang oleh monster yang bernama Ama.

"Sepertinya lu mulai berani bermain-main dengan gua." ucap Ama.

Syauqi tidak menghiraukan perkataannya, ia terus berdizikir demi kesembuhan Syaa.

Raut wajah Ama terlihat memerah, karena ia kesal ocehannya tidak dihiraukan oleh suaminya.

Rumah Sakit

Alfar terus diam di samping Syaa, ia siap siaga selayaknya seorang suami, dzikir terus ia dekatkan kepada telinga Syaa.

Ia panik karena sudah 5 jam di pindahkan dari ruang IGD tetapi Syaa masih belum sadarkan diri. Alfar tidak hiraukan kepanikan nya, ia terus berdzikir memegang tasbih nya.

Adzan Maghrib pun telah berkumandang, Alfar bergegas pergi untuk menunaikan shalat. Tidak lupa ia mencium kening Syaa, tanda pamitnya.

"Aku pamit ya Syaa." ucap Alfar.

Alfar bergegas melangkah kan kaki nya, rasa khawatir ia rasakan sepanjang perjalanan menuju mushola, karena ia takut terjadi hal yang tidak di inginkan kepada Syaa.

Seusai shalat Maghrib Alfar berdo'a dengan sepenuh hati, untuk kesembuhan sang Istri.

"Yaa Rabb, Kau adalah Maha segalanya, Maha menyembuhkan, Maha mengembalikan. Aku mohon Yaa Rabb dengan bantuan Mu, sembuhkan lah istri hamba seperti sedia kala, hamba mohon Yaa Rabb jangan biarkan ia merasakan kesakitan, biarkan lah hamba sebagai imam nya yang menanggung rasa sakit itu." pintanya dalam Do'a.

Alfar pun bergegas untuk pergi ke ruang Syaa yang di mana Syaa di rawat, mungkin orang menyangka Alfar gila, Alfar tengah bercakap dengan Syaa selayaknya Syaa tengah sadar.

"Assalamu'alaikum warahmatullah Istri Mas tercinta",

"Syaa tidur mu begitu nyenyak, tidak rindu kah kau bercakap gurau dengan Mas mu ini?"

Masih belum ada jawaban, lalu Alfar menunduk serta mencium tangan Syaa. Air matanya terjatuh, ia merengek kesakitan menyembunyikan Isak tangis nya.

Tangan Syaa bergerak secara perlahan, namun Alfar tidak merasakan pergerakan tangan Syaa. Mata Syaa terbuka perlahan,

"M-maa-mas." ucap Syaa terbata-bata.

Alfar tidak mendengar ucapan Syaa, karena suara Syaa yang amat kecil.

"M-ma-aa-Mass". ucap Syaa.

Isak tangis Alfar sontak berhenti, ia melirik kepada wajah Syaa, terpancar wajah kebahagiaan Alfar saat melihat senyuman istri tercinta nya itu.

Tidak segan ia memeluk Syaa, mencium kening serta kedua pipinya.

"Se-sebentar akan aku panggilkan dokter untuk mu." ucap Alfar.

Goresan TakdirWhere stories live. Discover now