18. CERAI !!!

171 28 4
                                    

Begini lah takdir, aku tidak tau akan dipertemukan kembali atau tidak dengan Syauqi, atau maut yang akan menemuiku terlebih dahulu.

_ _ _ _ _ _ _ _ _ _

Jakarta

Kota yang dimana kebahagiaan ku direbut, hidup dan cintaku semuanya hancur, seperti angin baday yang menghantam permukaan bumi.

Sesampainya dirumah Syauqi, yang dulu dibangun dengan penuh rasa kebencian hingga dirumah itulah, aku dan Syauqi memulainya dengan  rasa cinta, dimana kebahagian tercipta dan terhilangkan.

Ama sudah tepat berada di depan pintu, berdiri sembari mengankatkan kedua tangannya di atas pinggangnya.

"Bagus.. Sudah tercyduk baru lu pulang.." Ucap Ama.

"Dasar.. Lonte  tidak tau malu, urat malu lu ini ditaro dimana tante..?? Enak saja mengaku rumah gua menjadi rumah lu, sadar diri dong lu posisi lu itu disini hanya sebagai pelakor saja paham..!!" Jawab Maira.

Aku tidak segan menamparnya, karena aku tidak mengajarkannya untuk berkata seperti itu.

Plakkkk..

"Umm.. Apa yang umm lakukan?? Umm menamparku..??" Ucap Maira yang menahan sakitnya itu.

Aku menarik tangannya dan membawanya ke kamarnya, untuk menasehati nya.

"Umm.. Tidak mengajarkan mu seperti itu, Umm tidak mau mempunyai anak yang tidak sopan, sekarang Umm tanya apakah Umm pernah mengajarkan mu seperti itu untuk berbicara terhadap orangtua..?? " Tanyaku pada Maira.

"Tidak Umm.. Maafkan Maira, Maira janji tidak akan mengulanginya kembali.." Jawab Maira sambil memelukku.

Tidak lama kemudian Syauqi memanggilku, dia memelukku erat saat dikamar Maira, Ntah mengapa dia tiba-tiba memeluku bahkan didalam rumah, biasanya dia tidak berani karena ada Ama.

"Syaa.." Panggilan yang terlontar dari mulut Syauqi, dan ketika aku membalikan badan dia langsung memelukku.

"Jangan pergi jangan tinggalkan aku.." Ucap Syauqi.

"Apa yang kau lakukan lepaskan..!!" Jawabku.

Aku tidak sadar Maira meneteskan air mata dia berkata "aku tidak menyangka jika Umm dan ayah akan berpisah"

Tiba-tiba Ama merusak suasana, dan menyusul Syauqi dikamar, Ama menyampaikan kabar yang membuat ku lemah, tapi bagaimana aku harus tetap tegar menjalaninya.

"Syauqi sayang dan lo Syaa siang nanti tepat pada pukul 02.00 PM, lu harus menghadiri sidang penceraian kalian, karena itu lah yang gua tunggu selama ini..  Hahahahahaha..!!" Ucap Ama, dengan wajah yang sangat gembira.

"Baiklah, Ama sahabatku tercinta.."jawabku.

Ama terdiam dia merasa malu akan ucapanku, dia melarikan diri dari kamar Maira.

Tinggal menghitung jam, aku dan syauqi akan resmi berpisah dan aku berjanji tidak akan menikah dengan siapapun itu. Ntah seseorang itu mencintaiku , tetap saja aku tidak akan menerimanya.

Tinggg..

Suara Alarm berbunyi tepat pada pukul 02.00 PM. Aku dan Maira berangkat ke pengadilan, sedangkan Syauqi sudah berangkat dengan Ama.

****

Pengadilan, Jakarta.

Goresan TakdirWhere stories live. Discover now