Black Bodyguard - 11.5

3K 136 3
                                    

Hello BB update tapi cuma dikit, cuma sekilas perjuangan Fero. Kekeke~~ (seperti biasa, tanpa edit dan baca ulang, pasti typo banyak)

***

Happy reading, guys!

***

Hoaaam.. aku menguap dengan lebarnya dan berpuas ria karena memang ini satu-satunya cara rileks saat tidak bisa tidur. Aku masih berkutat dengan soal-soal yang sudah kami bahas, maksudnya aku dan Ervin bahas. Ini sudah seminggu setelah aku sepakat belajar untuk taruhan dan aku tidak ingin mengingat IQ si bodyguard nyebelin itu, mengapa? Sebab, sudah pasti itu membuatku down dulu dan juga membuatku merasa ini tidak adil karena aku sudah pasti tidak bisa mengalahkannya kecuali dia tiba-tiba sakit parah. Dan aku tidak ingin itu terjadi, nanti aku tidak punya teman.

Tok~

Tok~

Tok~

Suara ketukan pintu yang begitu pelan dan berirama menakutkan itu membuatku segera melihat pada jam, dan tepat pukul 12 malam. Besok aku harus berjuang sendiri dan aku berinisiatif belajar sebentar setelah makan malam. Tapi aku tidak menyangka akan selarut ini. Aku menoleh kearah pintu, siapa tahu suara ketukan itu bunyi lagi. Dan jika itu Ervin akan kucubit dia karena sudah menakutiku, sebenarnya aku tidak takut hanya saja sedikit merinding hah.. sepertinya aku harus tidur sekarang, aku tidak ingin besok mengantuk dan BLANK total karena kurangnya istirahat. Apalagi suasana mala mini terlihat lebih menyeramkan dari biasanya.

Tok~

Tok~

Tok~

Sial. Lagi-lagi suara itu. Aku segera bangkit dan dengan takut-takut sambil kesal juga berjalan ke pintu, aku tidak peduli lagi jika itu benar-benar hantu, toh aku tidak menganggu.

Klek.

Saat kubuka tidak ada siapapun di sana, aku mengusap tengkukku pelan. Kemudian menoleh ke kamar Ervin, dan sepi sekali. Baiklah Fero, ini mungkin imajinasimu karena terlalu banyak belajar. Jadi, mari kita tidur.

“Fero, ternyata benar kamu belum tidur.” aku nyaris berteriak karena suara Ervin yang tiba-tiba muncul. Aku melihatnya sedang berdiri tepat dibelakangku.

“Jadi kamu hantu pintu itu.” aku segera melayangkan cubitanku nyaris keras sekali, biar tahu rasa. Dia meringis tapi tidak melawan. Aku melepaskannya.

“Aku hanya mengetes saja, biasanya kamu tidak pernah keluar setiap malam aku ketuk begitu.” aku beruntung karena aku tidak pernah terbangun tengah malam, bisa-bisa aku mimpi buruk.

“Dan.. sekarang, cepat tidur.” aku melihatnya ragu. Jujur, aku masih sedikit ngeri.

“Jangan memaksakan diri. Aku sudah bilangkan jika belajar malam itu tidak baik.” dia mengerutkan heran dengan tingkahku.

“Ada apa?” tanyanya khawatir karena aku tidak berbicara apapun.

“Temani aku sampai tidur..” aku berkata sangat pelan. Dia tersenyum dan menarikku masuk ke kamar. Kemudian membaringkanku, menyelimutiku, dan mematikan lampu belajarku. Dan sekarang dia berdiri disampingku.

“Jangan pergi sampai aku tidur.” dia hanya mengangguk dan kemudian aku mulai memejamkan mata hampir menuju mimpi saat kurasakan kecupan hangat pada dahiku. Dan setelahnya aku sudah tidak ingat apapun.

________

Jangan lupa Vote dan Komennya^____^/ (tidak bosan-bosannya mengingatkan) 10-01-15

Black BodyguardWhere stories live. Discover now