NG- Bad Day[1]

Začít od začátku
                                    

Dengan cengkraman keras di tengkuk lehernya itu, Gea merasakan sakit yang dalam. Hal itu membuat gadis itu sedikit meringis dengan wajahnya yang sedikit memelas.

Namun, Gea tak ingin sampai matanya bertatapan dengan mata busuk itu. Ia mengalihkannya ke depan jalan. Betapa terkejutnya mobil yang ia tumpangi itu hampir menabrak gerobak di depan. Dengan singgap ia menghempas lengan Kazthan dan gadis itu meninjak rem dengan cepat. Meski sulit karena posisinya di samping kemudi, Ia mencoba meninjak rem sampai mobil itu mengeluarkan decitan yang sangat keras.

Kazthan sama halnya terkejut saat ia hampir menabrak gerobak itu. Nafasnya terengah engah meski ia tak berlari. Matanya menoleh kearah Gea yang sedikit syok saat kejadian itu.

"Kalo ngajak mati, jangan ajak gue. Gue gak mau masuk neraka bareng lo!" teriak Gea.

Pria itu tak berkutik karena memang itu murni kesalahannya. Ia kembali menjalankan mobilnya itu dengan sangat hati-hati.

Masalah cengkraman tadi, ini bukan pertama kalinya. Sudah beberapa kali ia bertindak kasar bahkan sampai menjambak gadis itu. Namun, Gea tak pernah melawannya. Entah alasan apa yang membuat Gea enggan melawan pria itu.

Mobil silver Kazthan kini sudah terparkir mulus di parkiran sekolah.Posisi gadis itu tak berubah, masih terdiam didalam mobil milik Kazthan.

Sedari tadi gadis itu belum menoleh lagi kepadanya. Belum mengeluarkan suara pula kepadanya. Kazthan merasa lebih bersalah atas kejadian tadi yang hampir menyelakai gadis itu. Ah rasanya ia ingin menggantung dirinya.

Tanpa basa-basi, Ia keluar dari mobil itu. Langkahnya itu sangat cepat, gadis itu tak mau sampai Kazthan mengikutinya.


Pria 'Most Wanted' Itu ketinggalan jauh dari langkah Gea saat ia keluar dari mobilnya. Ia mengacak rambutnya Frustasi hingga banyak manik mata menatap Kazthan aneh.

Saat dirinya merasakan sudah jauh dari pandangan pria tak tahu diri. Ia memelankan langkahnya dengan langkah santai. Di sepanjang koridor sekolah banyak sekali sapaan manis yang tertuju kepada Gea. Dengan tulus Gea membalas sapaan itu.

"JEJE!!" Teriak suara gadis dengan suara mirip tikus terjepit. Teriakan itu sangat mematikan hingga terdengar sampai satu sekolah. Membuat semua murid menutup telinganya. Bila setiap hari gadis itu berteriak, semakin lama semakin tuli dengan teriakan bagaikan geledek menyambar.

Namun, anehnya saja sampai sekarang telinga Gea-Sahabat gadis itu baik baik saja. Mungkin saja telinga itu sudah kebal dengan teriakan itu.

Menyadari teriakan panggilan itu adalah namanya, Gea berbalik dan mencari pusat suara itu. Gothcha! Ia mendapatkan dia tengah berlari diantara siswa siswi yang berlalu lalang disana.

Dengan nafas terengah-engah ia berdiri dihadapan Gea sembari memegang dadanya yang sedikit sesak.

"Jangan buat telinga orang tuli mendadak." Ucap gadis itu dengan nada yang sinis. Lalu ia kembali berbalik dan berjalan melanjutkan memasuki kelasnya.

Gea melihat jelas Arika menghembuskan nafas kasar. Ia mengerti maksud helaan nafas kasar nya ini, Gea terkekeh kecil.

Setelah menetralkan nafasnya ia membenarkan poninya dan menyusul langkah Gea didepan.

Never Gone [On going]Kde žijí příběhy. Začni objevovat