Sial, Langkahnya terhenti karena lengan seseorang menahannya. Gadis itu menghembuskan nafas panjangnya. Dengan terpaksa, Tubuhnya berbalik dan menepis lengan kotor yang menahannya itu.

Gadis itu menatap pria dihadapannya dari atas kepala sampai ujung kaki. Timbul senyuman miringnya dan tertawa kecil.

Rasanya tak nyaman ditatap seperti itu. Pria dihadapannya itu merasa tersinggung. Ia menatap penampilan dirinya, Takut ada yang salah dari dirinya.

Tubuh mereka kini berhadapan. Namun, Tatapan mereka tak bertemu sama sekali. Pria itu kini menampakkan raut rasa bersalah kepada gadis dihadapannya.

" Lo liat semuanya?" Tanya lelaki itu sembari menggenggam lengannya. Sungguh bodoh, Hei apabila disini ada tempat pencucian otak tolong bantua pria ini. Apakah dia buta? Pertanyaannya konyol sekali, Sudah jelas gadis itu melihatnya bahkan iapun melihat diluar Restaurant itu.

" Tentu," Jawabnya singkat. Pria itu terdiam . Nampaknya, Ia tengah merenung memikirkan alasan.

" Gak usah cape cape mikir alesan, Gue gak butuh," Ia melepaskan genggamannya dan membalikan badan untuk meninggalkannya.

" Gea, Kita masih butuh bicara," Pria memanggilnya.

" Tapi gue nggak." Jawab Veizkha masih dengan tubuh yang memunggunginya dan berjalan santai.

" Ini salah lo! Lo nggak ngasih kesempatan buat gue, Capek gue terus ngejar lo yang terus lari,Ge."

Gadis itu terdiam sejenak dan berhenti melangkahkan kakinya. Ia mencoba Mencerna ucapan yang dilontarkan oleh pria dibelakangnya. Ah tak ada yang harus ia katakan untuk ini. Memang benar gadis itu tak ada satupun kesempatan kepada pria itu untuk mendekatinya.

Gadis itu kembali mengabaikannya. Dan ia kembali melangkahkan kaki yang berbalutkan sepatu tinggi fullblacknya.

Dengan perasaan geram ia mencoba menahan amarah kepada Gea. Ia berjalan mengikuti gadis itu dan mencoba mengantarnya pulang dengan nada yang sangat luluh. " Aku antar," Ucapnya.

Tak ada hirauan lagi dari gadis itu, Kali inipria itu sangat geram dan mengepalkan kuat lengannya.

"Dapet bayaran berapa lo pulang siang siang gini?, " Ucap pria itu tanpa berfikir. Gila, Ini sungguh gila. Seketika langkahnya terhenti,Mata gadis itu membulat dan lengannya tiba tiba terkepal hingga lengannya berwarna putih.

Apa maksudnya? Ia kira gadis ini seorang pelac*r? Gadis merutuki dirinya sendiri , Dosa apa sampai sampai ia mendapatkan pria menjijikan seperti ini?!

Sungguh Gea sangat tak terima atas ucapan pria busuk itu. Gadis itu membalikan badan dan berhadapan dengannya. Langkahnya berjalan mendekati pria itu.

Sebenarnya ia sangat muak berhadapan dan bertatapan dengan pria sialan ini. Ya,mungkin kali ini gadis itu tak memandang kondisi apapun.

Plakkkk!!!

" BRENGSEK! " Lengan gadis itu menampar keras pria itu. Lengan yang bisa disebut sedikit ' kekar ' Itu langsung memegangi pipi kirinya. Pria itu tak menyangka ia akan ditampar seperti ini.

Sepanjang hidup Gea, Ia tak pernah sekalipun menerima perlakuan menjijikan seperti ini. Ini adalah hal yang pertama kalinya terima.

" Denger, Gue bukan orang rendahan kayak lo! Inget!" Ucap dengan nada menekan sembari menunjuk pria itu dengan kesal.



















Cerita ini hanya hasil dari sebuah imajinasi semata. Jadi, Apabila ada sedikit yang tidak masuk akal tolong kritikannya ya!

Apabila kalian tidak suka dengan cerita ini, Mohon jangan menghujat. Aku masih punya hati:).

Apabila kalian suka cerita ini tinggalkan jejak ya! Aku gak akan maksa kalian ngasih vote ataupun follow. Tapi kalo kalian dengan senang hati sih ya gapapa!😘

Terimakasih telah datang di lapak imajinasi!❤

Iwill back!😘

[Cerita ini akan di Revisi kembali]

28 Agustus 2020
19.40WIB

Never Gone [On going]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora