4

135 94 22
                                    

"Nama ku adalah Kailiz Kukumeeza, panggil saja aku Kai."
Ucap wanita yang berada di samping Si Model terkenal dengan lemah lembut membuat siapa saja tertarik untuk berbincang-bincang walau hanya sekedar basa-basi.

Ya siapa saja, kecuali seseorang yang berada persis dihadapan Kise.

Seseorang yang bernama Kasamatsu Yukio sedang berusaha sekuat tenaga untuk terlihat baik-baik saja, padahal sesungguhnya isi perut benar-benar mau ia tumpahkan ketika melihat senyuman Kailiz Kukumeeza.

"Ka i ri zu Ku ku Me e za? Nama mu seperti bukan berasal dari sini ya?"
Tanya Miyaji sembari mengeja huruf demi huruf sesuai dengan pelafalan bahasa jepang yang baik dan benar,

"Aku lahir di Rusia."

"Kedua orangtua mu itu apakah mereka berdua orang Rusia?"

"Tepat sekali."

"Lalu bagaimana kau bisa sampai berada di Jepang?"
Tanya Kenichi dengan antusiasnya sehingga tanpa disadarinya jarak antara dia dan wanita itu semakin dekat, sementara Sang pemilik wanita hanya tersenyum nampak seolah tidak ada kecemburuan.

"A a I itu karena aku me menemukan jodoh ku."
Jawab Kai pata-pata dalam menuturkannya seraya membuat jarak dari sosok Drummer YT KRS.

Jodoh . . .
Suasana menjadi senyap dan canggung . . .

Di dalam kepala mereka masing-masing segera mengelola maksud kata tersebut sampai hampir semuanya berteriak dengan pupil terbelalak,

"EHHHH JODOH?"

Kai hanya mengangguk seraya menunjukkan senyum manisnya, lalu Miyaji mengerjap-ngerjap kan netranya karena merasakan sesuatu yang tidak ia sukai, entah atas dasar apa ia terdorong untuk melihat Kasamatsu. Maka betapa terkejutnya dia menangkap pemandangan yang tidak enak . . .

Pemandangan tidak enak tersebut mempertontonkan dengan jelas bahwa Kasamatsu sedang menundukkan kepalanya seraya salah satu tangannya meremas paha yang tertutup oleh jeans dan tangan yang lain menutup mulutnya. Miyaji melirik ke kanan dan kiri secara bergantian memperhatikan semua pemandangan disekitarnya dan hanya teruna berkelahiran pada tanggal ganjil di akhir juli lah yang menunjukkan pergerakan tidak menyenangkan.

"Apakah kau akan menikah dengan Kise?"
Tanya Miyaji seraya pata-pata menilik ke arah Kasamatsu untuk memastikan sesuatu yang penting.

Suasana menjadi senyap lagi untuk yang kedua kalinya dan benar-benar senyap dikarenakan pertanyaan yang dilontarkan oleh pemain Keyboard dari band YT KRS. . .

*Duk*
*Prank*

"Eh? Kasamatsu ada apa?"
Tanya Higuchi disebabkan gelas yang berada didekat teruna berkelahiran pada tanggal ganjil di akhir juli tersebut jatuh dan pecah.
Yang membuat mantan manager Klub basket SMA Rakuzan mengeluarkan suara karena gelas tersebut bukan tersenggol melainkan lengan teruna yang pernah menjabat sebagai Kapten Klub Basket SMA Kaijou itu tertangkap jelas sengaja menyenggol gelas yang ada di dekatnya.
Ternyata tidak hanya Higuchi saja, Miyaji juga ikut serta dan jauh dari lubuk hati yang terdalam, mantan anggota Klub Basket SMA Shuutoku ini semakin yakin bahwa ada yang tidak beres dengan hubungan antara Senior dan Junior yang biasanya selalu terjadi kebisingan bila ada mereka berdua.

"Ma maaf aku hanya merasa sedikit pusing. Ahahah Aku izin pulang duluan ya semuanya."
Tutur Kasamatsu sembari tertawa garing untuk menutupi rasa sakit bagaikan tertusuk pohon Bidara.

Teruna berkelahiran pada 29 Juli itu bangkit dari tempat duduknya, kemudian membungkukkan badan 90 derajat dan meninggalkan jejak dari sana menuju pintu keluar.
Pada saat Kasamatsu berjalan, Miyaji lagi-lagi menangkap dengan jelas pada iris rekan satu tim nya yang mengeluarkan kilauan air dan entah kenapa spontan tubuhnya langsung berlari mengejar teruna yang baru saja keluar dari Café Tabenomu itu.

"Ehhh ada apa dengan Miyaji-Cchi?"
Tanya Kise dengan memperlihatkan ekspresi lugu karena teruna mantan kekasih Kasamatsu ini benar-benar tidak paham mengenai tindakan Miyaji,

"Entahlah tapi yang menjadi pertanyaan untuk ku bukanlah Miyaji melainkan Kasamatsu. Apakah kau tahu Kise-Kun mengapa semenjak dua tahun terakhir hubungan kalian. . . . Semua itu terasa sangat berbeda dan Kukumeeza-San juga terlibat di dalamnya?"

*Dug dug dug*
Detak jantung milik teruna bersurai kuning dirasakannya sangatlah kuat,

"Hubungan? Hubungan apa?"

Nada ketakutan dan ekspresi panik terlihat jelas dari tunangannya Kise, sesuatu yang tidak disangka akan terjadi.

"Hubungan hanya sebatas Senior dan Junior kok. Tenanglah-Ssu."
Ucap Kise berusaha menutupi semuanya . . . . Ya semuanya karena tunangannya sama sekali tidak tahu bahwa ia adalah seorang penyuka dua jenis kelamin, tapi Kise sedang berusaha untuk berubah ke jalan yang benar.
Hanya saja bila ia melakukannya dengan cara berbual, apakah ia benar-benar berubah menuju pada yang lebih baik?

"Eh tapi Kise kau---"

"Keni-Cchi dan Higu-Cchi mau pesan apa-Ssu?"
Tanya si surai kuning sembari dalam hatinya berharap bahwa tidak akan ada lagi yang membahas masalah dia dengan teruna yang saat ini sedang berada di luar café,

"Tidak perlu, aku duluan saja ya. Aku lupa bahwa ada urusan yang harus ku selesaikan. Semoga kalian bertiga menikmati hidangan di sini ya. Sampai jumpa lain waktu."
Ucap Higuchi karena ia merasa sangat kesal terhadap Kise, sungguh ia ingin membongkar kebusukannya, namun, Kasamatsu melarang para rekan-rekannya untuk ikut campur dalam hubungan terlarang itu. Jadi Higuchi memutuskan untuk menghindari Kise.

"Ya ampunnn orang-orang hari ini ada apa sih? Pertama Kasamatsu,Miyaji, dan sekarang Higuchi."
Ucap Kenichi menempelkan dagu ke meja makan,

"Mungkin mereka semua memiliki urusan lagi-Ssu. Kai-Cchi jangan terlalu serius."

Kailiz menganggukkan kepalanya untuk merespon kata-kata tunangannya, ia sangat berharap bahwa tidak ada tipu daya apapun dari semua ini.

.
.
.
.
.
.
.

Kediaman Miyaji

"Syukurlah kau tidur juga akhirnya. Aku tahu semua ini terasa sulit untuk mu, tapi Kise bermaksud baik untuk mu walau caranya dia salah."
Ucap teruna bersurai kuning kehijauan yang memandang penuh empati kepada sosok yang sedang tertidur lelap di sofanya seraya mengelus-elus surai bergerigi dari sosok tersebut,

"Kau dan Ayah mu sangatlah berbeda Kasamatsu. Kau sangatlah baik. Saking baiknya bahkan kau sangat bodoh! Bodoh! Kenapa kau rela melepaskan aset berharga mu hanya karena kau takut menyakiti wanita?"

Teruna bersurai kuning kehijauan tersebut menyudahi aktifitas mengelus-elus surai dan melangkahkan kakinya menuju dapur.

Dapur

Miyaji menggeleng-gelengkan kepala nya saat melihat piring dan gelas kotor menumpuk disana. Ia tidak menyangka akan menjadi semenyebalkan ini saat adik laki-lakinya sudah tidak bisa lagi menemaninya di rumah.

Miyaji Yuuya telah menghembuskan napas terakhirnya pada dua tahun yang lalu karena mengalami sebuah kecelakaan akibat Amaruosis Fugax. hal itu terjadi begitu saja di jalan raya, terpental jauh, terbentur aspal, dan tewas di tempat.

"Biasanya kau lah yang merapihkan rumah Yuu-Kun."
Ucapnya seraya menoleh pada foto Sang Adik yang ia sengaja pajang di dapur dekat kompor, karena baginya dapur merupakan tempat terindah dalam memori antara ia dan adiknya.

.
.
.

To Be Continued . . .

My SinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang