16

91 67 14
                                    

"Neee Shintarou, apakah Kasamatsu-Senpai menjalin hubungan dengan Pria selain Ryouta?"

"Kenapa kau tiba-tiba bertanya seperti ----- Ahhh ya ada, Imayoshi-Senpai. Tapi ----- tunggu dulu, Apakah sejak tadi kau -----Ck. . . Imayoshi-Senpai bersama kita? Di ruangan itu Nodayo? Cihhh."

Teruna bersurai hijau itu membulatkan pupilnya dan berpindah posisi dikarenakan merasakan firasat buruk jua mengenai tiga orang saat ini, yakni Kasamatsu Yukio, Kailiz Kukumeeza, dan Imayoshi Shoichi.

"Sial! Aku kira pernikahan Kasamatsu-Senpai akan berjalan dengan mudah Nodayo. Ternyata masih ada masa lalu yang terbelenggu."

"Jadi, kau tahu bahwa hubungan mereka berdua lebih dari rekan Tim di STRKY?"

"Soal itu aku tidak tahu pasti. Tapi, aku secara tidak sengaja membaca chat antara Miyaji-Senpai dan Kasamatsu-Senpai bahwa Imayoshi-Senpai terkadang menyewa dia ketika Kise sedang mengalami jadwal modeling yang sangat padat dan Miyaji-Senpai sempat menceritakan kisah rahasia kepada ku, harusnya aku tidak menyebarluaskannya Nanodayo. Namun, karena aku bercerita kepada mu, aku sangat mempercayai mu. Bukan hanya semata hanya karena efek rutinitas yang membosankan dan keduanya tidak ada yang memaksa, mereka berdua sama-sama memang menginginkan nya. Tapi, orang itu sebenarnya sedang terperangkap oleh napsunya sendiri. Mengatakan kepada Miyaji-Senpai bahwa penyewaan terhadap nya hanya karena penasaran saja. Sementara Miyaji-Senpai tidak yakin akan hal itu dikarenakan sikap orang itu meski berusaha menyangkalnya, dari sorot matanya terlihat jelas bahwa ia terobsesi dengan Kasamatsu-Senpai semakin lama Nodayo. Kalau benar, tadi itu Imayoshi-Senpai bersama kita . . . Aku harap Kasamatsu-Senpai baik-baik saja. Ahhh ta-tapi bukan berarti aku peduli ya. Aku hanya tidak terlalu suka konflik seperti ini karena itu membuat kepala ku pusing Nodayo."

Tutur pemuda bersurai hijau itu panjang lebar dan setelah itu ia menyembunyikan parasnya sebab ekspresi kekhawatiran terpapar jelas dalam netranya. Pemuda ini sangat tidak suka jika terlihat lemah dihadapan siapa pun, kecuali Sang Belahan Jiwa nya yang saat ini sedang menunggu kepulangannya di rumah.

"Ya ampun Shintarou, dalam keadaan mendesak saja kau masih bisa mengeluarkan sisi tsundere mu itu. Ahahahaha terima kasih banyak atas informasi nya. Menghadapi orang jenius yang berteman dengan iblis itu sangat rumit ternyata. Cihhh . . . Baru kali ini aku hanya menemukan 1% peluang baik dalam masalah ini. Shintarou, menurut mu apa yang akan terjadi?"

Akashi terkekeh dengan sikap pemuda bersurai hijau itu , namun, matahari berganti menjadi awan hitam, suasana siang yang cerah secepat kilat berganti malam yang mengoyak sanubari, semua terjadi secara tiba-tiba dalam pemikiran anak tunggal kaya raya keturunan Akashi. Ia benar-benar berpikir kritis terhadap siapa saja. Karena keegoisannya dimasa lalu, ia merasa bahwa kehidupannya yang sekarang adalah penebusan dosa-dosanya dimasa lalu,

"Penculikan terhadap Kasamatsu-Senpai tentu saja! Apalagi yang lebih berbahaya dari Pembunuhan? Oke Iblis tidak akan menghabisi mangsa nya begitu saja! Jika ia berhasil menculik Kasamatsu-Senpai. . . Maka . . ."

"Penyiksaan Fisik dan Batin akan dialami oleh Kasamatsu-Senpai sampai Seniornya Kise itu menjadi sepenuhnya milik Iblis berkacamata tersebut Nanodayo! Kurang ajar !"

Sahut Midorima disambut dengan tilikan tajam dari Akashi. Ya Akashi sendiri tidak menyangka bahwa pemikirannya itu ternyata bukanlah sesuatu yang mendramatisir. Ia tidak berlebihan. Sebab masih ada orang yang memiliki pemikiran yang sama dengannya.

"Waaaaahhhhh kalian hebat sekali ya bisa menganalisa sampai sejauh itu."

Ucap seseorang dengan tinggi yang tidak berbeda jauh dengan pemuda bersurai hijau itu sedang berdiri di belakang pemuda bersurai merah. Seringainya tampak jelas dalam sebuah bayangan,

My SinWhere stories live. Discover now