Part 14 - Rumah Kak Lino

261 43 3
                                    

-HAPPY READING-

🐰🐰🐰

"Kak Jisung kok tau sih itu mobil milik murid yang telat?" Tanya Sana sambil menunjukan muka cemberut. Karna ketahuan kabur membolos sekolah. Sana, Nayeon, Changbin, Yedam dan juga Jihyo di hukum oleh Hanjisung wakil ketos.

Lino hari ini tidak datang ke sekolah karna kakinya itu masih terasa sakit, maka dari itulah Hanjisung menganti posisi ketua osis sementara di sekolah.

Jisung mengangkat kedua alisnya, "Ya taulah, banyak murid yang lakuin kaya gitu." Ucapnya dingin.

Jantung Sana berdegup kencang, ia tak tahan jika saling berhadapan dengan gebetannya itu. Jisung terlihat sangat tampan jika dia tidak tersenyum, dan jika tersenyum pun dia terlihat sangat lucu dan mengemaskan menurut Sana.

Tiba tiba Kim Minju datang menghampiri Jisung di lapangan, dia menjewer telinga Yedam dan Changbin kesal. Mereka sama sama telat karna hal berpesta kemarin malam -_-

"ini geng wekwek langanan telat mulu!" celetuk Minju tak terima dengan Yedam pacarnya yang selalu saja terlambat datang ke sekolah.

"hem, kalo aja si Lino sekolah, mungkin mereka pantes dapet hukuman selayaknya dari ketua osis"

Jisung menunduk ke bawah sambil menghela nafas jengah, dia menyayangkan sekali pada sahabatnya itu, padahal Lino selalu rajin masuk sekolah.

"eh emang kak Lino kenapa?" Tanya Jihyo yang tadi sekian lama hanya berdiam diri. Jihyo sudah tau apa jawabannya, mungkin dia sekarang pura pura tak tahu.

"Kakinya terkilir, lu kan pacarnya. Kok bisa gak tau sih!" Timpal Minju

"Yaiyalah gak tau pacarannya juga cuman boongan"

"HAH?!" Teriak Minju, Yedam dan juga Changbin bersamaan Sedangkan yang lainnya sudah tahu. Jisung menutup mulutnya dan merutuki bahwa dia benar benar keceplosan tadi.

"Hehe, maaf. Rahasiain tolong, gue gak mau kalo si Lino marah."

Jihyo geleng geleng kepala. Tampaknya lelaki itu benar benar sakit karna dirinya, jika saja Jihyo menolak permintaan Lino untuk ikut balapan, mungkin saja ini semua tidak akan terjadi.

Changbin menarik pergelangan tangan Jihyo untuk sedikit menjauh dari orang orang, "lu bener pacaran cuman boongan?" Tanya lelaki itu setelah memastikan jaraknya sudah sedikit menjauh.

Jihyo menganguk lalu menghela nafas. "Iya, emangnya kenapa?"

"Woyy lari di lapangan 15 keliling gak ada kata protes!!" Teriak Jisung di seberang sana, belum sempat Changbin merespon omongan jihyo tadi, Jisung malah memotong perkataannya secara tiba tiba.

***

Sepulang sekolah Jihyo pergi bersama teman temannya untuk menjenguk Lino, begitu juga Felix dan kawan kawan ikut beriringan mengunakan motor sport.

Ting..tong

Jihyo menekan bel rumah yang sepertinya dilapisi emas itu, tak ada jawaban dia kembali menekan bel rumahnya.

3 atau 4 kali menekan bel rumah, pintu yang berdesain coklat itupun terbuka. wanita paruh baya yang telah membukakan pintu terbelalak kaget ketika melihat orang yang di kenalnya ada disini.

"Mamah..?" kaget Felix ketika melihat Jinhee disini juga, mungkin wanita itu sedang menjalankan pekerjaannya. Kebetulan juga ini adalah rumah Lee Sungmin atasannya, maka tak mungkin jika Felix mencurigai hal buruk tentang ibunya itu.

"Eh felix, mau jenguk Lino ya. Ayok masuk semuanya, Lino ada di kamarnya tuhh." Ajak Jinhee mempersilakan semuanya masuk, mereka semua pergi ke lantai atas dimana kamarnya Lino berada.

Tok..Tok..Tok..

"Mau apa lagi tante, Lino udah kenyang .." Teriak seseorang di dalamnya yang ternyata itu adalah suara Lino.

Jisung mungkin sudah terbiasa mendatangi rumah Lino, jadi lelaki itu menerobos masuk hingga tak sengaja mendorong pelan pundaknya Jihyo.

"Amjink, santuy dong kak!" Dengus Jihyo kesal.

Sedang antengnya menonton Televisi sambil mengunyah cemilan, Lino terjengkang kebawah kasur. "Anjir kalian ngagetin gue aja, ketok pintu kek!" Ketusnya sambil meringgis sakit akan kakinya yang sedikit membentur lantai.

"heleh lagian ngetok pintu lu malah ngadi ngadi, fokus sama film Uttaran mulu ya!" ledek Jisung sambil tertawa, sedangkan Lino berusaha menempati kasur King sizenya dengan bantuan Hyunjin dan Felix.

"Kaki lu cidera cuman dikit doang Yaelah."

Felix menekan kaki Lino yang di balut perban, hingga lelaki bemarga Lee itu meringgis kesakitan.

"Dikit doang palalu kotak, ini gue juga kalo jalan susah amat." Celetuk Lino tak terima, Felix terkekeh.

yang lainnya sibuk bermain PS di atas karpet bulu milik Lino. Termasuk Jihyo dia asik bercanda ria bersama teman temannya.

"Ngapain lu liatin gue mulu?" Sungut Jisung ketika merasa Sana terus memandangi dirinya.

"Hehehe. Enggak kok" balasnya terkekeh kekeh malu.

"Akhhhh.. anjirrr sakitt heuhh"

Semua orang langsung menoleh ke arah ranjang setelah mendengar desahan Lino disana. "Anjir, lu berdua lagi ngapain?" Tanya Hyunjin.

"Aaaaa lix anjir sakit, udahh.." Teriak Lino. Jangan ambigu dulu, Felix sedang memijat kaki Lino disana, untung saja Felix mempunyai kemampuan memijat.

"Gue lagi pijat kaki Lino, bentar lagi juga ni kaki sembuh." jelasnya, semua orang menganguk mengerti.

"Oooo.. kak Felix kalo jadi tukang pijit bagus kali ya haha"

Nayeon tertawa. Dia sungguh kagum dengan gebetannya itu.

"Ya kali gue jadi tukang pijit, gue kagak mau sumpah LINO LU MAU NGAPAIN TURUNIN ITU TAJEM BANGET"

Lino menurunkan pisau untuk buah buahannya itu, dia terkekeh pelan ketika melihat felix ketakutan dan sedikit pergi menjauhinya.

"kaki gue lu pijat bukan cepet sembuh atau apa ni kaki gue ngerasa jadi patah ta LOH KAKI GUE KOK GAK LUMPUH!"

saat kakinya di putar, rasa nyeri itu hilang. Felix berhasil menyembuhkan kaki Lino wOww..

"Lu mau lumpuh? aminin jangan!" Timpal Jisung

"jangan dong! jahat banget sih lu, makasih ya lix lu emang the best lah."

"Ya sama sama." Balasnya sambil tersenyum, hingga Nayeon yang duduk disana semakin terpikau dengan senyuman Lee Felix.

TBC..

Terlanjur Baper ⋮ Leeknow ✔︎ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang