Part 23 - Tentang Cinta

128 18 0
                                    

Jihyo memandangi dirinya yang tampak pucat di cermin, ia tak tahu kenapa rasa sakit yang di deritanya ini belum saja hilang, padahal dirinya sudah meminum obat dari dokter Kim saat beberapa jam yang lalu.

Seharian ini, Jihyo menahan rasa sakit di bagian perutnya, rasanya melilit seperti di tusuk oleh benda-benda tajam.

Brak !!

Jihyo terkejut ketika seseorang datang memasuki rumahnya dengan emosi meluap, orang itu membanting pintu dan segera menguncinya dari dalam.

"Tante Jinhe?"

Dengan tatapan tajam, Jinhe berjalan mendekati Jihyo yang terus saja berjalan mundur menjauhi langkah kakinya. Ini sudah kedua kalinya Jinhee datang ke rumah, pasti dia ada maksud sesuatu.

Badan Jihyo gemetar hebat, ia terus melangkah mundur hingga menghantam tembok belakang. Ia menelan ludah kasar ketika tantenya itu terus saja berjalan sambil menatapnya penuh dengan kemarahan.

"Kau sekarang berani melapor, hm?!" pekiknya terkesan kasar, Jihyo sama sekali tidak mengerti ucapan Jinhee barusan. Apa maksudnya?

"Aah sa-sakit tante tolong lepas, hiks!" ringgis Jihyo ketika rambutnya ditarik kasar oleh Jinhe. Wanita itu mengambil gunting yang berada dalam saku celananya, lalu tak ada rasa kasian pun ia mengunting rambut Jihyo sembarangan.

Jinhee merasa tak puas ia menarik baju Jihyo ke dalam kamar mandi yang berada di rumahnya.

"Akh cukup ta-tante, aku mohon!" rintihnya ketika Jinhee terus menjambak rambutnya kasar, diiringi guyuran air dingin yang membasahinya.

"Kau tahu apa kesalahanmu hah?!"

Jihyo menangis, ia bingung harus meminta tolong pada siapa. Ingin sekali ia berlari jauh dari sini dan tak mau lagi bertemu dengan tante kejamnya ini.

"Jawab!" bentaknya, Jihyo menggelengkan kepala cepat.

"Jihyo gak tau, salah Jihyo apa tante. Hiks!"

"Jangan sok tau kamu! Udah berani ya kamu lapor polisi kalo tante itu udah ngambil uang si tua bangka itu!" pekiknya, dengan cepat Jihyo menggelengkan kepalanya. Dengan tangisan kesakitan, Jihyo berani bersumpah pada Jinhee kalo ia sesungguh nya tidak melaporkan semua ini pada siapapun.

Apalagi pada polisi.

Di malam ini, Jihyo mendapatkan siksaan yang pedih. Ia masih ingin berjuang untuk hidup, namun setelah ini, ia akan serahkan pada tuhan.

<>•<>

Kehidupan di sekolah berjalan seperti biasanya, semua aktivitas pembelajaran berjalan dengan lancar. Namun hari ini tampak begitu kurang karena Jihyo tak bersekolah seperti biasanya.

Sana dan Nayeon berfikir bahwa Jihyo cuti sekolah karna sakit, apalagi kemarin dirinya masuk UKS.

"Padahal kita jemput Jihyo, lu sih nolak mulu. Tau tau dia gak ada di sekolah kan!" kesal Sana kepada Nayeon.

"Udah tau kita itu terlambat, jadi gue kira Jihyo udah berangkat ke sekolah." ketus Nayeon tak mau kalah, mereka berbincang-bincang sepanjang koridor. Padahal ini sudah jam istirahat dan permasalahan itu sudah kelar sejak pagi, namun entah dari siapa yang memulai perbincangan ini lagi.

Disisi lain, Jisung beserta kedua temannya sedang mengintip disalah satu tembok untuk melihat siapa orang yang selalu menyimpan susu kotak di dalam loker.

Yak, lelaki itu memilih untuk mencari tahu siapa orang yang selalu perhatian kepadanya, dia akan sangat berterimakasih kepada orang itu.

Terlanjur Baper ⋮ Leeknow ✔︎ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang