Misi Pertama

449 47 2
                                    

Unedited
.
.
.
Happy reading^-^
.
.
.

Naruto dan Sasuke sedang berada di ruangan Sarutobi. Sarutobi menaikan sebelah alisnya melihat dua orang didepannya. Terlihat Naruto yang menjaga jarak dari Sasuke dengan ekspresi sebal, sedangkan Sasuke menahan senyum.

"Bagaimana?." Sarutobi memasang ekspresi yang tidak terbaca.

"Itu salahnya!." Sahut Naruto sebal.

"Apa? Aku hanya mengikutimu." Sasuke memasukkan tangannya kedalam saku celana akademi.

"Jangan bercanda! Aku.. tadi kau..kau..." Naruto tidak dapat meneruskan ucapannya. Wajahnya memerah.

"Mungkin kita akan melakukannya lagi." Sasuke tersenyum memandang Naruto.

"Aku akan memukulmu." Naruto menjambak rambut Sasuke.

"Kau sangat menyukainya Sasuke?." Tanya Sarutobi.

'Kenapa pemuda dingin seperti Sasuke tiba-tiba sangat antusias melakukan misi.' Pikir Sarutobi.

"Tidak! Aku tidak menyukainya!." Bantah Naruto. 'Apa Kakek tua ini sudah gila?' Naruto menghela nafas kasar.

"..." Sarutobi memandang Naruto lekat-lekat.

"Tapi itu sangat manis." Sasuke terkekeh kecil. Naruto reflek menarik rambut Sasuke.

Sarutobi mengerutkan dahinya, ada apa dengan mereka?

"Bukankah kalian kesini untuk menyampaikan misi kalian."

Naruto tersedak angin mendengar ucapan Sarurobi. Tangannya melepaskan rambut Sasuke. Jantung Naruto berdetak kencang, mengira bahwa Sarutobi mengetahuinya.

"A-ah itu yaa.. hmm kami-kami..." sial aku belum membuka surat perintah untuk misi kami. Batin Naruto.

"Apa kau tidak tahu?." Sarutobi mulai membuka kertas kerjanya. Naruto menggaruk kepala belakangnya yang tidak gatal.

"Kami akan mengikuti misi tingkat sedang sebagai pemanasan." Naruto berbicara sambil membaca sekilas lembar misi mereka.

Sarutobi menghela nafas kemudian berdiri. Berjalan pelan ke jendela ruangannya. Tatapannya tampak menerawang.

"Baiklah. Aku akan mengirim kalian dengan salah satu akatsuki. Kalian bisa menunggunya di halaman akademi. Sekarang kalian boleh pergi." Sarutobi menghela nafas kasar.

Naruto berpamitan kemudian pergi disusul oleh Sasuke.

Mereka berjalan dengan suasana hening. Banyak pasang mata yang menatap mereka iri. Naruto berjalan lebih cepat karena tidak tahan dengan suasana seperti itu.

"Hei! Teme. Kalau jalan bisa tidak lebih cepat!." Naruto berjalan mendahului Sasuke.

"Hn." Balas Sasuke singkat.

Sesampainya di halaman akademi, Naruto memutuskan untuk menunggu dibawah pohon rindang.

Waktu terasa lambat bagi Naruto. Naruto tidak suka menunggu terlalu lama. Naruto melirik Sasuke melalui ujung matanya. Dia nampak duduk bersila dan memejamkan matanya.

Naruto menghembuskan nafas kasar. Rasa bosan menggerogotinya.

"Diamlah, Dobe."

Perempatan muncul di kepala Naruto. Naruto melempar sebuah batu kearah Sasuke yang segera ditepis dengan mudah.
Mata Sasuke perlahan terbuka.

"Dia sudah datang." Sasuke perlahan berdiri kemudian berbalik.

"Siapa?." Tanya Naruto namun Sasuke tetap diam membuat Naruto jengah.

Anata ni totte {あなたにとって}Where stories live. Discover now