Sial✅

677 54 1
                                    

Wajah kusam itu telah menemukan sinarnya kembali. 8 tahun telah dilewatinya bersama kakek angkatnya. Kakeknya itu ternyata seorang penulis novel mesum sekaligus pendiri Anbu.
Organisasi dibawah kepemimpinan Hokage(pemimpin).

Kitsune sangat bahagia. Meskipun kakek angkat. Tapi jiraya menyayanginya seperti cucunya sendiri.

Rumah jiraya sangat luas. Rumah ini ditinggali oleh jiraya dan kitsune. Halaman depan biasa dipakai untuk latihan menjadi Anbu.

Kitsune sendiri sudah bergabung sejak diajak tinggal disini oleh jiraya. Berbagai pengalaman telah ditempuh selama 8 tahun ini. Sekarang dirinya telah berumur 16 tahun. Beberapa minggu lagi ulang tahunnya yang ke 17.

Tak hanya mengenyam pendidikan beladiri, kitsune juga masuk homeschooling. Karena kecerdasannya dia berada ditingkat menengah terakhir.

***

Lelaki bertampang dingin dan datar itu dikerubungi banyak wanita.

Bagaikan mata elang yang mencari mangsa. Mata para wanita itu bagaikan seorang jalang yang tak tersentuh tubuh lawannya.

Kian hari kian buas.

Tak ada pengaruh sama sekali.
Wajahnya tetap dingin. Pandangan matanya kian menusuk.

"Pangeran Sasuke untukmu." gadis berambut pink itu menyerahkan bentonya. Dan itu diikuti oleh. Gadis-gadis lainnya yang berjajar rapi.

Sasuke berjalan acuh tak acuh menghiraukan kehadiran para wanita didepannya dan meninggalkan kerumunan wanita itu.

'Sialan." batin sasuke jengkel.

Sasuke memasuki kembali kelasnya. Sasuke menatap jengkel mejanya. Mejanya penuh dengan bento.

Ingin rasanya sasuke memotong tangan itu. Tangan yang membuat mejanya selalu penuh akan bento yang membutnya jijik.

"Kita apakan semua bento ini?." tanya kiba.

"Terserah." sasuke mendengus.

"A… makan besar aku datang!." ucap teman-teman sasuke.

***

"Pangeran, kudengar ada murid baru." ucap juugo.

Sasuke hanya mendengus tak peduli.

"Katanya dia ikut akselerasi. Jadi dia sekelas dengan kita." Akhirnya Juugo berhenti bicara karena tak mendapat respon Sasuke.

Cklek

Kelas serempak diam. Guru matematika paling kejam berdiri didepan pintu. Kecuali sasuke. Sasuke memang jarang berbicara.

"Semuanya kumpulkan pr didepan." Kurenai memandang semua muridnya satu persatu

Glup

Sebagian mereka yang sudah mengerjakan tugas tenang dan berbaris rapi mengumpulkan tugas. Sebagian yang belum selesai dan ada pula yang lupa tidak mengerjakan pr.

"Yang tidak mengerjakan pr berdiri." sekitar 10 pelajar berdiri dengan kepala menunduk.

"Temui guru guy di ruang BP!." yah pasti membosankan. Teriak dalam hati semua murid dengan kompak.

Mereka saling pandang. Sangat malas pergi keruangan itu. Mau tak mau mereka tetap kesana atau mereka akan mendapat hukuman tambahan dari kurenai sensei.

***

"Setiap detik selalu berarti bibi. Walaupun keparat itu sudah tiada ayah tetap tak menjadikanku penerus dari kerajaan Akari. Walaupun aku sudah menjadi yang Terpilih setelah keparat itu. Aku tidak puas bibi!." teriakan naruko tak terdengar dari luar ruangan. Tapi cukup menggema didalam ruangan berwarna hijau pastel ini.

Anata ni totte {あなたにとって}Where stories live. Discover now