91; Choi Siblings

Start from the beginning
                                    

"Emangnya kenapa hyung? Kenapa lo penasaran soal itu?" sambung Beomgyu.

Yeonjun mengalihkan pandangan, menatap luasnya lautan biru yang membentang memanjakan mata. "Sebenernya gua kenal sama kakek Seongmin."

Beomgyu mengerjap. "L-lo kenal? Kok bisa kenal?"

"Iya bukan kenal jugasih, Beom. Tapi tau aja mukanya, soalnya dia juga pernah datengin gua pas pulang sekolah."

Okay, Beomgyu tiba-tiba penasaran.

"Kenapa dia datengin lo?"

Yeonjun kini kembali menatap raut penasaran adiknya. "Kakeknya Seongmin, pernah datengin gua, dan ngaku kalo dia ayahnya daddy.."

Beomgyu diam. Berusaha memproses berita mengejutkan yang dibawa kakaknya.

"Beom, gua awalnya gak percaya dan abai. Tapi dia juga deketin lo, bahkan sampe ngajak lo makan." ujar Yeonjun melanjutkan.

Bungsu Choi mengangkat satu tangannya, menyuruh Yeonjun untuk diam. "T-tapi hyung, bukannya daddy bilang k-kalo ayahnya udah meninggal?"

Yeonjun kembali mengangguk. "Itu yang bikin gua bingung, Beom. Daddy bilang kalau ayahnya udah lama meninggal, dan mamanya meninggal saat daddy beres sarjana. Tapi apa selama ini lo nyadar..."

"Nyadar apaan hyung?"

"Kalo daddy gak pernah sekalipun ngajak kita buat berziarah ke tempat peristirahatan kakek, tapi hanya ke tempat nenek aja."

Yeonjun pun menghela nafasnya. "Menurut lo gimana, Beom?"

Beomgyu kembali diam. Kepalanya mendadak pusing. Ia sama sekali tidak bisa memberi respon apapun. Padahal masih pagi, tapi demi apapun, Beomgyu tidak siap menerima berita mengejutkan sebesar ini.

"Gua gak tahu, hyung."

Ya. Yeonjun juga memahami perasaan adiknya karena awalnya pun ia merasakan hal yang sama.

"T-tapi hyung, apa mungkin kalau selama ini daddy bohong sama kita?" tanya Beomgyu pelan.

Yeonjun menggeleng. "Kalau daddy emang bohong, gua lebih penasaran sama alasan daddy nyembunyiin hal sebesar ini dari kita."

"Tapi kalau daddy emang gak bohong, dan justru kakeknya Seongmin yang mengada-ngada, lo mending jangan deket-deket sama Seongmin." sambungnya.

Kini, giliran Beomgyu yang menghela nafasnya. Oh, pagi. Kenapa bisa jadi seberat ini?

Berselang 30 menit kemudian, keduanya sudah melupakan percakapan dengan topik agak berat itu. Beomgyu dan Yeonjun asyik bermain, si bungsu yang asyik memotret dan si sulung yang sibuk berpose konyol.

"Hilih hasil foto lo jelek mulu, sini biar gua aja!"

Setelah asyik mengambil gambar, keduanya pun memutuskan untuk mendekati tepi pantai yang dipenuhi bebatuan.

"Haish! Pulang-pulang kulit gua pasti udah gosong!"

Beomgyu mulai mengeluh, namun tetap saja ia asyik bermain air. Yeonjun pun sama saja, bahkan ia malah mencari kerang diantara bebatuan tepi pantai.

"Hyung, pulang yuk. Udah mulai panas nih, gua gerah pengen mandi." ajak Beomgyu.

"Ayo pulang, gua juga laper."

Sesampainya, sudah ada mobil lain yang terparkir di depan rumah sang nenek. Sepertinya paman Minhyun beserta keluarga sudah datang.

Benar saja, begitu keduanya memasuki rumah, mereka langsung disambut lambaian tangan dan senyum sumringah dari satu sosok perempuan cantik.

"Hai, Jun! Hai, Beom! Sini makan tteokboki bareng gue!"

"Hai, juga kak Chaewon!"




🍀🍀🍀




























Selasa, 18 Agustus 2020
Bab 91

Selasa, 18 Agustus 2020Bab 91

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

















Who's next?







Enjoy guys,
dari bucinnya neng Ryujin.

E.Yulli❤

FAIRYTALE (TXT ITZY NCT)Where stories live. Discover now