29; Minju?

1.1K 93 3
                                    

Minju mengambil beberapa bungkus choco pie, dan snack keripik kentang, tak lupa ia juga mengambil beberapa botol soju, untuk persediaan dirumahnya jika ia sedang stres dengan tugas kuliahnya yang semakin hari semakin menumpuk.

"Kak Minju?"

Perempuan itu menoleh, dan ia menemukan Hyunjin tengah tersenyum kuda, memamerkan deretan giginya yang rapi, dan sepertinya cowok yang dua tahun dibawahnya ini baru saja pulang sekolah, sangat jelas karena Hyunjin masih memakai seragam sekolahnya.

"Lagi belanja, kak?"

Minju tersenyum, lalu menggeleng. "Enggak, gue lagi nari balet!"

Hyunjin bersiul. "Oh, kirain lagi belanja. Hehe."

Minju memutar bola matanya, ia menjitak kening Hyunjin tanpa perasaan. "Udah tau gue lagi belanja, malah sok-sok an nanya! Lo sendiri kenapa malah cengengesan gitu?"

Hyunjin mengambil keranjang belanjaan Minju. "Sini biar gua bawain kak, berat kan?"

"Cih, lo mau jadi babu gue?"

"Gak apa-apa jadi babu dulu, entar naik kasta jadi pacar, hehe."

"Gombal mulu ya bocah!"

"Ngomong-ngomong mau belanja apa lagi, kak?"

Minju menggeleng. "Udah, cuma itu doang. Gue tinggal bayar ke kasir."

Senyum Hyunjin mengembang, tanpa basa-basi Hyunjin meraih tangan Minju; membawanya ke rak makanan ringan.

Minju sendiri cukup terkejut, namun ia membiarkan Hyunjin melakukan apa yang ia inginkan. "Bentar ya, kak Yeji nyuruh gua buat nyetok camilan."

Perempuan itu menarik tangannya, lalu mendengus. "Lo ternyata emang mental babu! Mau-mau aja disuruh Yeji."

"Udah nasibnya gini kak, lagian gua gak rugi karena bisa ketemu sama kak Minju, hehe."

"Huha hehe mulu lo!"

Hyunjin meringis, ia kemudian mengambil beberapa snack dan memasukannya ke dalam keranjang belanjaan, lalu ia berpindah ke rak mie instan; mengambil varian ramyeon carbonara kesukaan Yeji, dan varian ramyeon super pedas kesukaan Hyunjin. Yeah, dia memang menyukai makanan pedas, beda dengan Yeji yang kadar toleransi terhadap makanan pedasnya memang payah.

"Gak salah tuh, itukan pedes banget." komentar Minju.

"Gua emang suka makanan pedes kak, sebagai infomasi aja. Siapa tau di masa depan lo jadi bini gua, jadi-"

"KAGAK USAH MIMPI!"

Hyunjin menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Iyakan gua cuma-"

"Lo bawel banget jadi cowok! Udah belum belanja nya? Keburu sore nih."

🍀

"Ponselnya bunyi tuh kak, kok dianggurin?"

Minju menghela nafas sabar, memang ya kalau berurusan dengan bocah ingusan harus ekstra sabar. Apalagi yang modelan Hyunjin, udah bawel, suka modus lagi!

"Biarin aja, gue jarang angkat telepon kalo lagi nyetir." balasnya.

Yeah, saat ini Hyunjin memang nebeng pulang bersama Minju yang kebetulan membawa mobil. Cowok itu kemudian mencondongkan tubuhnya, mengintip siapa yang daritadi menelpon gebetannya.

Kim Doyoung

"Dari Doyoung tuh kak!"

"Eh lo jangan liat ponsel gue sembarangan!"

"Ngintip dikit elah, lagian doyoung siapa kak? temen kampus?"

Minju mendengus. "Cowok aneh, sebelas dua belas kayak lo yang demen banget gombalin gue!"

Hyunjin melotot, ia langsung mengambil ponsel Minju dan menolak panggilan dari Doyoung. "Kak Minju, pacaran yuk?"

Minju hampir tersedak begitu mendengarnya. Heol, apa ia baru saja ditembak bocah ingusan? Hyunjin memang sudah gila.

"Eh bocah! Gak usah ngegas!"

"Iya gua takut kak Minju keburu ditikung orang lain."

"Kayak gue mau aja pacaran sama lo!"

"Apa gua keliatan bocah banget dimata kak Minju? gua beneran naksir kakak loh."

"Bukan gitu, njin. Omongan lo kedengeran kayak main-main buat gue." ujar Minju.

Hyunjin terdiam sebentar, lalu ia menoleh ke arah Minju yang terlihat fokus menyetir. "Kak, berhentiin sebentar mobilnya."

"Lo mau ngapain, Hwang Hyunjin?!"

"Bentaran aja kak."

Minju menuruti permintaan Hyunjin, ia menepikan mobilnya lalu menoleh ke arah cowok itu; memberinya tatapan minta penjelasan.

"Okay, kak. Sekarang gua mau tanya. Lo punya pacar?"

Minju menggeleng.

"Lo lagi deket sama cowok?"

Minju kembali menggeleng.

"Punya seseorang yang diem-diem lo taksir?"

Minju lagi-lagi menggeleng.

Lalu Hyunjin tersenyum samar, ia mengangguk dan kembali menoleh ke depan. "Udah kak, kita pulang."

Minju menganga tidak percaya. "Lo cuma mau tanya itu doang?"

Hyunjin mengangguk. "Gua lega denger jawaban kakak, itu artinya gua punya kesempatan buat ngedeketin kak Minju."

"Terus?"

"Dari pertama kita ketemu saat kak Minju balik dari Aussie, gua beneran langsung naksir sama kakak. Kalo menurut kakak sekarang terlalu cepet buat pacaran, gua mau kok nunggu sampe kakak siap. Asal jangan kelamaan aja, hehe."

Minju diam cukup lama, sebelum ia memutuskan untuk menjalankan mobilnya tanpa membalas ucapan Hyunjin.

Perempuan itu yakin, kalau Hyunjin sedang mabuk. Tapikan Hyunjin masih dibawah umur, dan belum boleh meminum alkohol, lagipula cowok itu keliatan sadar dengan semua ucapannya. Tapi dilihat dari tampangnya, kelihatan tidak meyakinkan.

Ck, sudahlah! Hyunjin memang sinting!




🍀🍀🍀



























270220
Bab 29

Hyunjin & Minju, wdyt?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hyunjin & Minju, wdyt?

Enjoy guys,
dari bucinnya neng Ryujin.

E.Yulli❤

FAIRYTALE (TXT ITZY NCT)Where stories live. Discover now