•06•

38 14 21
                                    

"EL!" teriak cewek berambut pendek itu dari jauh sambil berlari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"EL!" teriak cewek berambut pendek itu dari jauh sambil berlari.

"Gisya?"

"Selamat pagi El."

"Selamat pagi Gisya."

"Hari ini lo udah siap nerima pelajaran."

"Siap dong" sahut Elnora dengan semangat.

"Wah, lo benar-benar emang Elnora ya."

"Iyalah, terus El siapa lagi kalau bukan Elnora masa Jun."

"Hah?" Gisya ternganga mendengar perkataan Elnora.

"Heh kalian lagi ngapain? kok nyebut-nyebut nama gue," Jun menepuk pundak Gisya.

"Kepo lo," ujar Gisya.

"Ayo El, kita masuk kelas," Mereka berdua pun berlalu meninggalkan Jun.

"Heh, kok lo berdua malah ninggalin gue, tungguin oy," ujar Jun sambil mengejar dua gadis itu.

dengan terengah-engah Jun berhasil mengejarnya, "lo pada makan apa sih kok jalannya cepet benget," ujar Jun dengan napas yang tak karuan seperti habis dikejar orang.

"Apa hubungannya makanan sama jalan Jun?" tanya El.

"Udah El kagak usah dengerin bacotan si fucekboi ini, ayo kita masuk kelas," sambung Gisya.

Pelajaran pun dimulai, Jam pertama di kelas Elnora belajar tentang Biologi.

"Ada yang tahu mengapa kita harus mempelajari Biologi."

"Ya karena kita jurusannya IPA bu, kalau belajar Geografi entar disangkanya kita lagi gabut masuk IPA."

"Kagak jelas banget lo." Ujar Gisya sambil menjitak kepala Jun.

"Awww sakit Gis, lo kek anak samson aja, kuat bener jitakannya."

"Heh apa lo bilang?!!"

"Kalian berdua!, mau belajar apa mau saya usir keluar?" tukas Ibu Gia.

"Maaf Bu," ujar Gisya.
"Maaf Bu, ini gara-gara anaknya samson jitak saya," cibir Jun sambil menunjuk Gisya.

"Heh lo----"

PRAK

Perkataan Gisya terhenti karena ibu Gia menggeprak meja guru.

Semua siswa terdiam.

"Baik saya akan melanjutkan kembali materinya, kalian semua perhatikan jika tidak, kalian yang gantikan saya didepan sini."

🎻🎻🎻

"Heh galak banget tu guru tadi, bikin gue jantungan," gerutu Fadli teman sebangku Jun.

"Bener, sebelas dua belas sama wali kelas kita,, kenapa guru-guru disini galak semua njirrrr," Timpal Jun.

Elnora [DI BUKUKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang