|15|

59 12 0
                                    

  
                         //Different//

                              ****

Bodoh. Akibat begitu khawatir, Seokmin bahkan lupa menanyakan dimana keberadaan Yuna. Hingga satu-satunya tempat yang terpikirkan olehnya hanya kafe tempat gadis itu bekerja. Hampir Seokmin mendorong pintu tapi ponselnya yang tiba-tiba berdering mengalihkan atensinya. Segera Seokmin mengangkat panggilan yang rupanya berasal dari Joshua.

"Oh, hyung. Ada apa?"

"Seokmin-ah, aku butuh bantuanmu."

"Apa?"

"Aku tak yakin pria itu keluarga Yuna atau bukan, tapi yang jelas pria paruh baya itu dihajar beberapa orang berpakaian gelap. Di rumah Yuna. Aku juga melihat polisi di ujung jalan. Sepertinya akan--"

Seokmin memutar otaknya mencerna perkataan Joshua. Pria paruh baya, dihajar, rumah Choi Yuna, apakah pria paruh baya yang dimaksud Joshua adalah Tuan Choi--ayah Yuna?Lantas bagaimana dengan Yuna yang kata Mingyu tengah ketakutan? Apa Seokmin harus mengurungkan niatnya untuk menemui Yuna? Seokmin menggerakkan pupil matanya berharap bisa menemukan sosok Yuna dari balik pintu kaca kafe tersebut.

"Hyung, aku tidak bisa pergi ke sana. Yuna membutuhkan bantuanku seka--" Seokmin menggantung kalimatnya kala netranya mendapati sosok Yuna yang duduk di lantai dengan sosok pria disisinya yang kini mulai bangkit dan berseteru dengan Seungcheol. Jika pria disisi Yuna tadi adalah pria lain, mungkin Seokmin akan baik-baik saja. Tapi nyatanya pria itu adalah Kwon Soonyoung. Perlahan tangan Seokmin mengepal dengan segenap perasaan tak menentu.

"--atau mungkin tak membutuhkan bantuanku," lanjut Seokmin sembari masih menatap Yuna yang duduk memeluk lututnya dengan  Soonyoung yang sudah kembali di sisi gadis itu, menenangkannya.

"Seokmin-ah,..."

"Aku ke sana, hyung." Seokmin memutus sambungan teleponnya dan bergerak meninggalkan kafe. Pria berhidung mancung itu memilih untuk menemui Joshua daripada menghampiri gadis yang baru beberapa menit lalu menghubungi nomor ponselnya. Toh, sudah ada Soonyoung di sisinya.

                                 ****

Beberapa menit yang lalu, Seokmin benar-benar datang ke rumah Yuna karena kabar yang ia dapat dari Joshua sekaligus pengalihan pada perasaannya yang tiba-tiba terasa menyesakkan. Setibanya di sana, ia mendapati Joshua yang tengah menatap mobil polisi yang bergerak menjauh dari tempat tinggal Yuna.

"Apa yang terjadi, hyung?"

"Entahlah, aku hanya kebetulan lewat dan melihat kegaduhan itu."

Akibat dari rasa penasaran yang telampau kuat, Seokmin memutuskan untuk mendatangi kantor polisi bersama Joshua. Dan kini, Seokmin memposisikan tubuhnya senyaman mungkin untuk duduk berhadapan dengan ayah Yuna dengan kaca yang menjadi pembatas diantara keduanya. Pria yang disebut ayah oleh Yuna itu, kini menunduk dengan tangan diborgol lengkap dengan seragam tahanan. Waktu terus berjalan dan Seokmin hanya menatap pria di hadapannya dengan air muka datar.

"Khm, anak muda. Ada perlu apa kau menemuiku kemari?"

Seokmin masih diam. Ia memperhatikan bagaimana goresan-goresan dan beberapa memar menghiasi wajah Tuan Choi di hadapannya terlihat begitu mengerikan.

"Ck, kau membuang waktuku saja. Hei, pak polisi! Bawa saja aku ke sel daripada menghadapi manusia ini," keluh Tuan Choi seraya mencari keberadaan polisi yang membawanya ke tempat ini.

"Aku Lee Seokmin."

Mendengar nama itu membuat Tuan Choi dengan cepat menatap anak muda yang bahkan tak pernah ia temui itu. Pria paruh baya itu tertawa karena Seokmin bicara padanya dengan bahasa yang terdengar tidak sopan.

Different✔ [REVISI]Where stories live. Discover now