Part 14. Ke mall bareng?

97K 7.2K 377
                                    

Setelah selesai makan mereka duduk di ruang tv menemani Kania menonton tv. Iky sudah memberi tahu dan meminta maaf pada Nisa bahwa ia tidak dapat menjemput sang anak dari rumah Nisa. Dikarenakan pekerjaanya yang belum selesai dan harus diselesaikan malam ini juga.

Waktu menunjukkan pukul 06.37 malam. Belum masuk waktu isya. Melihat Kania sedikit bosan dengan tontonan di depannya Serkan memutuskan mengajak Kania ke mall hanya untuk jalan jalan dan membeli beberapa permainan mungkin.

Serkan mengajak Nisa agar tidak terlalu menyulitkan dirinya menjaga Kania seorang diri. Nisa menyetujuinya jadilah malam ini mereka pergi ke mall,bertiga tanpa menganti pakaianya hnaya Nisa yang mengganti hijabnya. Karena tadi ia menggunakan kerudung langsung kini ia ganti dengan pasmina dan sedikit polesan make up di wajahnya.

Serkan yang melihat itu merasa sedikit kesal dan marah. Namun terlalu gengsi. Hey siapa didunia ini yang ingin milik dirinya dinikmati orang lain?

Namun apalah daya inii gengsi seorang Serkan terlalu tinggi.

Mereka pergi dengan sekretaris Lim yang mengantarnya. Sudah seperti keluarga bahagia.

Sesampainya di mall mereka bertiga menjadi pusat perhatian. Dikarenakan memakai pakaian couple dan siapa yang tak kenal Serkan?. Serkananda Sarga Mahendra seorang pebisnis muda suskes yang berhasil meraih gelar,pemuda tersukses nomor satu di asia,eropa,amerika dan australia.

Dan ditengah-tengah mereka anak dari duda ganteng Iky Wijaya? Nisa mah hanya butiran debu.

Mereka mengelilingi mall membeli beberapa kebutuhan Serkan,Nisa dan beberapa barang untuk Kania.

Setelah selesai mereka memutuskan menuju area bermain anak anak. Mereka membiarkan Kania bermain disana tetapi dengan pengawasan mereka berdua.

Beberapa menit mengawasi Serkan izin pergi ke toilet sebentar. Meninggalkan Nisa sendiri lagi.

Kemudian Nisa memperhatikan sekitar setelah itu dia mengecek hpnya,mengecek beberapa pesan dari grup toko kuenya. Hingga beberapa saat Nisa mendengar suara gaduh gaduh dari arah tempat bermain yang tadi di tempati Kania.

Nisa mendekat dan melebarkan matanya melihat seorang ibu ibu tengah memarahi Kania.

"Dimana ibu dan ayah kamu hah?" Hardik ibu tersebut.

Kania diam tertunduk dengan mata yang hampir menangis. Sungguh dari ia dilahirkan hingga ia tumbuh seperti sekarang baru ini ia dimarahi dan di bentak seperti ini. Oleh orang yang tak dikenal pula.

"Dimana ibu atau ayah kamu? Saya ingin menemuinya dan meminta pertanggung jawabanya karena kamu anak saya jadi kotor seperti ini." Ucap ibu itu lagi kali ini suaranya di naikkan satu oktaf.

"Saya ibunya. Ada apa ya bu?" Tanya Nisa ramah.

"Oh jadi kamu ibunya? Kamu tidak mengajarkan anak kamu tanggung jawab ya? Kamu lihat anak saya jadi kotor seperti ini gara-gara anak kamu. Bukannya minta maaf dia malah nunduk gak jelas gitu." Ucap ibu ibu itu.

"Baiklah sebelumnya saya mohon maaf bu say-" ucapan Nisa terpotong.

"Halah kamu ini,dilihat umur kamu masih muda ya? Atau jangan jangan kamu hamil diliar nikah? Besok-besok kalau belu siap punya anak jangan punya anak. Penampilan aja masih kayak remaja udah sok-sokan punya anak lagi. Ini kan jadinya ga di ajarkan  yang bener anakmu" sarkas ibu itu.

"Sekali lagi maaf bu ya saya ga bermak-" lagi lagi ucapan Nisa terpotong. Tapi bukan karena suara ibu itu melainkan suara bariton.

"Apa yang terjadi denganmu?" Tanya laki-laki itu dengan nada tegas,dingin dan sedikit tinggi. siapa lagi? SERKAN.

"Tidak apa-apa hanya ada masalah kecil. Kania tadi di marahi ibu ini."

"Dimarahi? Benar itu Kania?" Tanya Serkan

Kania hanya mengangguk.

"Kenapa sampai dimarahi?" Baiklah kali ini suaranya melembut. Bahkan Nisa sampai tertegun seorang Serkan bisa berbicara selembut itu dengan lawan bicara.

Luruh sudah pertahanan Kania kini gadis itu menangis. Serkan mendekat dan menggendongnya kemudian bertanya apa yang terjadi dan Kania bercerita.

"Tadi waktu Cania agi asik asik main dicini,ada anac aci aci datang,anya cania main apa,telus Cania jawab Cania lagi main Ini. Anac itu datang bawa minuman yang ga ditutup atacnya. Pac Cania mau beldili Kesenggol cama tangan Cania jadi ga cengaja tumpah. Aap ya oom." Ucap Kania panjang lebar.

"Ouh seperti itu? Benar begitu ceritnya anak kecil? Tanya Serkan pada anak kecil yang berdiri di samping ibunya.

"Halah tuan jangan mengelak saja. Anak itu berbohong" elak sang ibu. Wah wah anda sepertinya salah memilih lawan bu.

"DAN SAYA RASA DISINI ANDA YANG BERBOHONG,KARENA ANAK KECIL TIDAK PERNAH BERBOHONG. SAYA RASA INI HANYA MASALAH SEPELE MAKSUD ANDA MEMPERPANJANG DAN MEMPERKERUH SUASANA APA?" Ucap Serkan.

Ibu di depanya mulai gemetar dan ketakutan.

"Baju yang anak saya pakai mahal dan sangat susah dicuci."

"Waah wah hanya itu? Jika anda tidak tau saya bahkan bisa mencabut semua saham yang saya tanam dalam perusahaan suami anda Ny.Aganter. mall ini punya saya dan sahabat saya ayah dari anak yang telah anda marahi."

Kemudian Serkan mengeluarkan hpnya dan menelpon seseorang. "Sekretaris Lim cabut semua saham yang perusahaan tanam dari peruhasaa. Aganter Crop." Ucap Serkan.

Ibu itu hanya bisa mematung. Terdian bahkan hanya ingin menelan ludah saja sudah.

"DAN satu lagi wanita yang anda katakan hamil diluar nikah adalah ISTRI sah saya."

"Ayo baby,kita pergi." Ucap Serkan sambil merangkul mesra pinggang Nisa dan menggendong Kania dengan Nisa yang membawa belanjaan mereka tadi.

Nisa terdiam "apa tuan Serkan manggil aku dengan sebutan baby? Dikira bayi apa?" Batinya berucap.

Setelah itu mereka pergi dari mall itu dan pulang ke mansion dengan keadaan Kania tertidur dalam gendongan Serkan.

"B E R S A M B U N G 🌚"

Double up dong. Gimana kalo besok triple up? Atau malam ini aja? Jangn lupa vote dan komen.

Terpaksa Menikah (PROSES ..........)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang