Part 2.awal mula

159K 11.8K 823
                                    

"Ini hanya pernikahan biasa berkorbanlah sedikit demi keluarga ini, kami sudah menghidupimu semenjak ibumu meninggal, sampai kau sedewasa ini, bagaimana kau tak tau caranya balas budi tuan Serkan berjanji akan membantu keluarga ini asalkan kau mau menikahinya. Dan turutilah wasiat terakhir kakekmu." ucap ayah Nisa menusuk.

Nisa hanya bisa diam tertunduk mencengkram tangannya sampai urat urat tanganya terlihat. Matanya memanas hatinya perih seperti disayat ribuan pisau tak terlihat. Apa katamu ayah? Balas budi? Aku adalah anak kandungmu yang sudah sewajibnya kau membesarkan dan mengasuhku,tapi kenapa aku terlihat seperti seorang anak yatim piatu yang tinggal dirumah kalian? Lalu apa katamu ayah? Wasiat? Aku bahkan tidak pernah tau tentang wasiat itu. Ucap Nisa dalam hati. Ingin sekali dia mengeluarkan semua isi hatinya namun dia tidak bisa.

Hari pernikahan dilaksanakan pada tanggal 15, terhitung dari hari ini tinggal 8 hari lagi. Nisa tidak bisa apa apa, bahkan menjawab pun ia tidak bisa.

"Terima kasih" 2 kata yang keluar dari mulut Nisa setelah lama terdiam dalam kebisuan.

"Terima kasih? Sudah sepantasnya kau berterima kasih pada kami"ucap ibu tiri Nisa tajam.

"Ya aku berterima kasih,karna kalian telah memberiku makan, memberiku tempat tinggal, memberiku uang untuk aku sekolah, memberiku dunia yang kejam, memberiku kasih sayang yang palsu, terima kasih banyak atas semuanya, dan aku akan balas budi dengan kalian tenang saja, aku akan menikah dengan tuan Serkan. Sekaligus menjalankan wasiat kakek."

"Dan ayah terima kasih karena telah menjadi ayah kandung terburuk untukku" setelah mengucapkan semua kata tersebut dia langsung pergi ke kamarnya.

Jika kalian kira kamarnya adalah kamar yang mewah dengan segala fasilitas kalian salah. Kamarnya adalah gudang yang lusuh, tepat di sebelah WC pembantu. Kamar yang hanya diisi satu kasur tipis, satu lemari kayu dan satu lampu yang remang remang. Di sekitar dindingnya ditumbuhi lumut lumut, dan 2 jendela kayu.

🌚🌚🌚

Seorang gadis tengah termenung di depan jendela lusuh memandang alam yang indah ciptaan Tuhan. "Permisi nona, ada sekretaris tuan Serkan di depan" ucap bibi yang entah sejak kapan berada di belakangnya, tanpa ada suara langkah kaki, ataukah ia yang tak mendengarnya?

"Kenapa?" tanya Nisa tanpa memalingkan muka dari pemandangan yang dilihatnya.

"Saya tidak tahu nona, saya hanya disuruh untuk memanggil nona"

Danisa menapaki lantai dari kamarnya menuju ruang tamu lumayan jauh. Langkah kakinya terasa berat. Hingga sampailah ia di ruang tamu, terlihat ayah dan ibunya sedang berbicara kepada orang utusan tuan Serkan, menjilat apa saja yang bisa dijilat, tanpa rasa malu sedikitpun.

"Permisi tuan saya akan membawa nona Nisa pergi"

"Silahkan sekretaris Lim, Nisa ikutlah dengan sekretaris Lim, tuan Serkan ingin bertemu denganmu" ucap ayahnya

Namun Nisa hanya diam membisu,ibu tirinya terlihat memandangnya dengan mata melotot namun tidak bisa berbuat apapun karna ada sekretaris calon suaminya.

Nisa berjalan mengikuti langkah kaki utusan itu tanpa mengeluarkan sepatah katapun, hingga masuk ke dalam mobil dia tetap diam.

Mobil berjalan menjauh meninggalkan rumah tersebut. Nisa tetap diam tenggelam dalam kebisuan sambil memandang pohon pohon yang dilewatinya.

🌚🌚🌚

Serkananda Sarga Mahendra nama calon suaminya pemilik M's group, rumor yang tersebar tentang dirinya adalah seorang CEO berdarah dingin, kejam dan mengerikan. Berganti wanita setiap malam. Bisa menghancurkan perusahaan dalam semalam. Untuk alasan hanya ia dan tuhan yang tahu.

Tapi tuhan kenapa engkau biarkan aku menikah denganya,aku yakin bukan hanya perusahaan ayah yang bisa ia kuasai. Tapi kenapa aku sungguh ingin menangis. Walaupun ini juga termasuk wasiat kakek seperti yang ayah katakan aku tetap tidak akan kuat dengan ini

"Kita sudah sampai nona,silahkan!"

Nisa terpaku terdiam sebentar mengumpulkan rohnya. Ia bertanya tanya dimanakah ini? Ini seperti di restaurant kelas atas, ia memang punya toko kue tapi jika dibandingkan dengan restaurant ini, maka toko kuenya hanyalah butiran debu.

"Terima kasih sekretaris Lim."

Sekretaris Lim berjalan masuk kedalam restaurant tersebut Nisa mengikuti di belangkangnya hingga sampai di salah satu ruang VVIP.

"Silahkan masuk dan tunggu di dalam nona, tuan Serkan akan segera datang"ucap sekretaris Lim.

"Baiklah terima kasih sekretaris Lim"

Nisa masuk kedalam ruangan, sebenarnya ia ingin menanyakan sesuatu tapi jika melihat muka sekretaris Lim yang dingin ia urungkan niatnya itu. Akhirnya ia hanya diam dan menunggu.

Ia duduk sambil merapikan baju dan hijabnya. Mengerutkan pipi,melengkungkan bibirnya keatas berulang kali melatih senyumnya. Apapun yang terjadi ia harus tersenyum.

BERSAMBUNG🌚


Sudah direvisi tolong tandai jika masih mendapat kesalahan dalam pengetikkan.

Terpaksa Menikah (PROSES ..........)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang