special side story'

3.1K 267 25
                                    

"Apa?" Mean bertanya pelan ketika Plan tak berhenti menatap-nya. Mean tengah duduk bersandar pada kepala ranjang dengan laptop pada pangkuan-nya. Plan hanya diam memandangi-nya tak berhenti sejak tadi, namun pria mungil itu juga tak mengatakan sepatah katapun.

Plan angkat bahu, "Kudengar project besar-mu sukses ya?"

Ah, benar. Mean memang memiliki project besar-besaran di kantor dan Plan mengetahui bahwa proyek besar itu benar-benar berakhir sangat sukses.

Mengangguk, "Dengar dari Gun?"

Semenjak ulang tahun Aleysia lima bulan lalu, Plan dan Gun juga Earth jadi lebih dekat. Mereka bahkan sering bertemu diluar tanpa sepengetahuan Mean.

"Selamat.." Ungkap Plan.

Mean mengangkat sebelah alis, "Selamat aja?"

Plan terkekeh, "Aku mau kasih yang lain selain selamat, tapi..." kata-nya.

"Tapi?" Mean mengulangi.

Pria mungil yang sudah genap enam bulan menjadi suami-nya itu bergerak mendekat, dengan senyum yang nampak menggoda di mata Mean.

"Tapi, enggak bisa sekarang."

Semakin mengernyit, "Kenapa?"

Plan mengulum senyum, "Karna...masih didalam perut." Jawab Plan pelan.

Mean mengangguk mengerti. Sepersekian detik sebelum laptop dalam pangkuan-nya melayang jatuh kebawah. Tidak perduli apakah itu akan rusak atau tidak. Mean melonjak memegangi kedua bahu Plan, dengan wajah super terkejut.

"Ulangi lagi." Titah-nya.

Berlagak bodoh, Plan mengernyit, "Apanya?"

Mean mengeram, "Yang kamu bilang tadi!"

Plan selalu gemar menggodai Mean yang tak jauh berbeda dengan Aleysia, tidak sabaran dan selalu terburu-buru.

Tertawa, "Satu bulan...Aku udah periksa ditemenin Al."

Sebenarnya, Plan sudah sejak satu minggu yang lalu Plan ingin memberitahu Mean namun pria besar itu terlampu sibuk dengan proyek besar-nya dan Plan rasa bukan saat-nya. Mean bahkan sampai tak pulang selama tiga hari, jadi Plan memang sengaja menunda untuk memberitahu Mean soal ini.

"Seminggu lalu aku tau, kamu sibuk banget jadi pas sama hari ini proyek-mu sukses, kan?" Sambung Plan.

Dengan tertawa kecil, "Selamat atas proyek-nya, daddy." Ungkap Plan kemudian.

Mean seharusnya merasa begitu bahagia sampai membuatnya tertawa terbahak-bahak. Bukan menangis seperti bayi didepan Plan seperti saat ini.

"Hei..." Plan menangkup kedua pipi Mean, mengusap buliran bening yang tak mau berhenti itu.

"M—maaf...aku terlalu bahagia..."

"I know..." Plan tersenyum, mengecup lembut kedua kelopak mata Mean.

Pelan, Mean mengusap pelan sekali perut Plan yang masih rata. Ada Aleysia jilid dua didalam sana, ada darah daging-nya lagi. Oh, Mean terlalu bahagia sampai air mata-nya tak berhenti mengalir. Ia benar-benar laki-laki yang paling beruntung di Bumi.

"Terimakasih, Plan. Terimakasih..."

"Aku mencintaimu...terimakasih."

Dan begitu, Mean tak berhenti berterimakasih, tak berhenti pula membisikkan kalimat cinta kepada Plan. Tak bosan menghujani Plan dengan ciuman-ciuman singkat sampai si mungil itu berseru mengeluarkan protes, namun Mean tak peduli. Terus mengecup bibir Plan berkali-kali, sembari mengucapkan kalimat-kalimat romantis yang terdengar menggelikan ditelinga Plan namun tetap membuatnya tertawa lepas itu.

Plan kembali jatuh cinta pada Mean untuk kesekian kali dan mungkin ia tak akan pernah bosan meski jutaan kali ia terjatuh pada pria yang kini telah menjadi suami-nya itu.

Mean dan Plan sudah bahagia sekarang. Mereka memiliki satu sama lain, memiliki Aleysia, dan satu lagi masih didalam perut.

Terimakasih sudah menemani Mean, Plan, dan Aleysia selama ini. Semoga kalian berakhir bahagia juga seperti mereka.

Kami pamit.

—end for forever—

_____________________________________

Selesaiiiii~

Terimakasih untuk semua yang udah baca, untuk semua feedback baik-nya, dan warm welcome dari kalian semua untuk cerita Home ini.

Udah saat-nya Aleysia dan papa juga daddy untuk pamit nemenin kalian dikala gabut, Ehe. Semoga kalian sehat selalu ya, salam manis dari papa Plan.

Aku bakal fokus ke Friend with Benefits, sama cerita pengganti Home yaitu Resfeber mulai dari sekarang.

Sampai ketemu sama Aleysia di lain kesempatan. Terimakasih atas kebersamaan-nya selama ini.

With love,

svr_

HOME | end'Kde žijí příběhy. Začni objevovat