Part 1 - Pencuci Mata

41 17 11
                                    

"Ingat! Karena Cantik dan Keren itu hanya soal maindset" - Maemunah Ari Senjani

***

Cerita receh ini berawal dari awalan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Cerita receh ini berawal dari awalan. Aku sendiripun ga paham sih sebesar apa luck-gue di bumi ini. Hanya saja, bersumber dari ayahanda yang paling 'guuuaaanteng' sejagad raya ketika laki-laki cuma dia doang di bumi juga mengiyakan bahwa akulah wanita dengan unlimited keteledoran. 😯

"Itulah value-nya kamu cah ayu ... !" Tegasnya.

Okelahh, sekarang atau nanti pasti kamu akan tau juga bagaimana aku mencintai diriku.

***

Maemunah Ari Senjani, yang entah bagaimana asal-usulnya nama tersebut lama-kelamaan bermetamorfosa menjadi Njan, Njaan, Njaaan, Mbah Marijan.. Nama yang eksotis, ramah dan .... pasti kamu lebih tau banyak mana antara baik dan buruknya mengapa aku disamakan dengan seorang kakek kakek tua yang sudah meninggal dunia. Lelaki pula!

Ahhh ujung ujungnya aku harus terima namaku se-'imut' itu. Alhamdulillah wa syukuurrrrrin aja dah!

***

Masih di koridor sekolah bersama Nino, Niken, Genta, dan Bala. Aku hanya fokus melihat mereka sedari tadi sibuk mondar-mandir kesana kemari untuk menyiapkan acara Puncak classmeeting besok. Seharian tidak ada mapel membuat aku suntuk sampai ke tingkat dewa.

Ohh Tuhan, tolong kirimkan pencuci mataMu dong! Aku butuh nih.

~Niken Nona Maruk
Njan... Lu pulang. Gue gebuk beneran nih.

Klontang... Niken mengirim wa. Mungkin ia mengira aku pulang dan melupakan janjiku yang bakal mentraktir dia bakso karena aku kalah lomba catur kemaren. Pekan Classmeeting kali ini memang lagi berpihak sama Niken. Dari lomba volly, catur, sampe karaoke pun dia panen semua peringkatnya. Maruk kan.

~Aku Wanita Super
Gue mau ke WC. Mau ikut?

Sial memang. Sebetulnya benar! Aku ingin kabur saja. Tapi lagi lagi ketahuan. Ya jadi, aku jual nama kamar mandi biar aman. Lagian sendirian duduk di depan ruang OSIS serame itu bikin kepalaku lumayan gerah. Dan kamar mandi sekolah memang tempat yang recomended banget buat nge-hebring sendirian.

Fiuuuhhh. Setidaknya, disini aman buat aku bergaya selfie selfie sendiri. Sebenernya meskipun tomboy begini, sisi kewanitaanku masih numpuk di handphoneku. Hawanya ya pengen aja ngaca terus, walaupun seringnya kesal sendiri liat kekumelanku di cermin sealium gambreng ini. Bagusnya, alam menyediakan filter auto beauty untuk makhluk receh seperti aku. Dengan begitu, aku ga perlu ambil pusing pusing lagi kan soal tampang. Karena, keren dan cantik itu sebenarnya hanya soal mindset dan aku ga akan membebani diriku soal ini lagi. Fix! aku Cantik dan Keren uyeeee.

Mantenin COGANWhere stories live. Discover now