Rizky berdiri dibarisan belakang dengan ditemani oleh Alya yang ada disampingnya.

"Baiklah kita mulai saja"

"Hitungan ketiga pengantin pria dan wanita harus melempar bunga bersama-sama"

"Satu"

"Dua"

"Tigg--gaaa"

Bunga itu terlempar jauh, sampai akhirnya jatuh tepat diantara Alya dan Rizky. Membuat kedua insan itu saling bertatapan persekian detik.

"WAHHH"

"Sepertinya bunganya jatuh dipasangan yang tepat ya" ucap MC yang diikuti oleh tepuk tangan tamu undangan.

"Al, liat kan. Kita emang takdirin buat sama-sama" ucap Rizky penuh harap. Namun dibalas dengan sorot mata kebencian oleh Alya. Setelah itu Alya berjalan ke arah pintu keluar dengan gontai. Rizky ikut mengejarnya sampai mereka berhenti di depan hotel itu.

"Al, Lo masih gamau dengerin penjelasan gue?"

"Udah gue bilang, gada yang harus dijelasin lagi ky!" Jawab Alya tanpa melihat ke arah Rizky.

"Ini ada hubungannya sama Diva"

Degg

Satu kalimat itu sukses membuat Alya berbalik badan. Terlihat dari tatapan matanya, gadis itu seolah meminta Rizky melanjutkan kalimatnya, meskipun ia tidak mengatakannya.

"Please dengerin gue dulu"

Flashback ON
Seorang pria sedang duduk di kursi balkon dekat kamarnya. Bulan malam ini terlihat bersinar terang. Sangat indah. Entah itu karna bulannya, atau mungkin karna pikirannya yang saat ini sedang memikirkan gadisnya. Yang sudah dua minggu ini ada dikota yang sering disebut dengan kota lautan api.

Tiga hari lagi Alya pulang ke Jakarta. Ah rasanya sudah tidak sabar. Tidak sabar untuk tidak menjahilinya maksudnya.

Rizky menyesap coklat panasnya yang sudah hampir dingin. Haruskah ia menyebutnya coklat dingin? hehe

Drrrtt drrt

Ponselnya bergetar, menandakan ada telepon masuk. Sengaja ia memilih mode getar, katanya tak ada nada dering yang bagus. Kecuali kalau itu suara Alya, mungkin bisa dipertimbangkan lagi.

Setelah melihat nama yang muncul dilayar ponselnya, alis tebal itu menaut sampai menyatu. Nomor siapa ini?

"Hallo, maaf ini siapa?"

".................................."

"Ada apa ka kira-kira?"

".................................."

"Baik saya kesana sekarang"

Setelah mematikan teleponnya, Rizky menyambar jaket yang tergantung dikastok, dan ia raih kunci motor yang tergeletak di nakasnya.

SOULMATE [Completed]Where stories live. Discover now