Chapter 1

232 49 12
                                    

_L e O c a_

Leo mengerjab, cahaya mentari menembus matanya membuat silau. Menoleh kesamping Leo mendapati seorang perempuan cantik tidur terlelap. Perempuan itu tidak memakai sehelai benang pun. Leo tercekat dengan cepat ia menyibak selimut melihat tubuhnya. Sama. Ia juga tidak memakai pakaian.

Kepala Leo terasa pusing. Ia mencoba mengingat kejadian tadi malam. Tapi perutnya melilit cepat ia berlari kekamar mandi, memuntahkan segala yang ia makan tadi malam. Kepalanya terasa berkunang-kunang.

Sialan! Semua ini karena minuman itu. Ia terlalu mabuk dan tidak menyadari isi dari minuman alkohol itu. Bodoh, seharusnya dia tidak menerimanya, sekarang ia terjebak didalam kamar dengan dia dan perempuan itu tanpa memakai pakaian.

Leo keluar dan memunguti pakaiannya. Memakainya dan berjalan keluar kamar sebelum perempuan itu bangun. Sebelum pergi Leo sempat menatap dalam wajah perempuan yang masih tertidur diatas kasur.

"Oca..."lirihnya parau.

***

Gadis itu turun dari dalam mobil yang mengantarnya ke sekolah. Setelah berpamitan pada Ayah-nya, gadis itu berjalan dikoridor dengan raut muram. Tidak ada semangat sedikit pun didalam dirinya. Matanya juga sembab dan ada kantung mata. Setelah semalaman menangis, gadis itu bertekad untuk masuk sekolah, sudah dua hari ia libur karena suatu alasan.

Gadis itu... Oca atau lebih tepatnya Oca Prasetya Hamdi. Gadis cantik keturunan keluarga Hamdi. Siswi kelas 12 IPA 4.

Buk!

Sebuah tangan kini melingkar diperutnya. Pelukan itu mengerat membuatnya susah bernapas. Gadis yang berada dibelakang tubuhnya melompat-lompat antusias. Seluruh pasang mata menatap keduanya dengan berbagai tatapan.

"Oca! Akhirnya lo sekolah juga. Gue kangen tau,"gadis itu menenggelamkan wajah dipunggung Oca.

"Dhea lepas! Malu diliatin orang."

Gadis bernama Dhea Lhaksana melepas pelukannya lalu cengengesan. Ia melingkarkan tangannya dipundak Oca membawa perempuan itu menuju kelas yang sudah terlihat didepan mata.

"Lo kemana aja dua hari gak masuk?"

"Sakit,"Oca menjawab singkat. Ia meletakkan tas dan mendudukkan diri dikursi.

"Sakit?! Kenapa gak bilang! Tau gitu gue jenguk,"Dhea mengerucutkan bibir menatap Oca yang nampak melamun.

Dhea melambaikan tangan diwajah Oca yang menatap kosong kedepan "Hey, melamun aja! Kesambet dedemit baru tau rasa."

Bunyi bel tanda upacara berbunyi. Murid-murid bergegas keluar kelas menuju lapangan.

Siswa-siswi disekolah SMA Frieda melaksanakan upacara bendera setiap hari senin dengan khidmat. Seluruh murid dan guru sudah berbaris dengan rapi. Sang protokol sudah mulai mengintruksi. Upacara hari ini berjalan dengan lancar.

Seusai upacara selesai seluruh siswa-siswi mulai memasuki kelas dan menyiapkan peralatan belajar ada juga yang berputar arah ke kantin tentu saja untuk membolos.

Murid-murid di kelas 12 IPA 4 dalam keadaan jamkos. Bu Ririn guru Bahasa Indonesia yang seharusnya mengajar tengah berhalangan karena melahirkan.

L E O C AOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz