41.

181K 7.2K 241
                                    

akhirnya.

Hari Sabtu ini adalah hari keberangkatan Adrian menuju Singapura. Laki-laki itu terlihat tidak mau meninggalkan istrinya yang tengah hamil, walaupun nantinya akan ada Naomi yang menjaganya.

Oh ya sedikit informasi, Bi Mirah sudah tidak lagi bekerja di rumah Adrian dan Anna. Ia memilih untuk tinggal di desanya bersama anak-anaknya dan suaminya. Anna sebenarnya sedih, tapi ia tidak bisa menahan Bi Mirah. Wanita itu hanya memberi tahu kalau ia tengah hamil dan memberikan amplop untuk Bi Mirah.

Balik lagi ke Adrian yang uring-uringan dari malam Sabtu. Laki-laki itu terus mengelus perut Anna sambil memeluk wanitanya.

Anna malah terlihat biasa saja. Ia membiarkan Adrian berbuat sesuka hatinya sebelum akhirnya pergi selama empat hari ke Singapura. Padahal dalam hatinya...

"Jangan nakal, jangan makan sembarangan, jangan lupa minum susu, kalo turun tangga hati-hati, kalo mau ke butik bilang aku dulu terus minta anterin Pak Mamat, terus—"

"Aaaa, baweeell!" Anna membekap mulut Adrian menggunakan tangannya.

Adrian meraih tangan Anna yang membekap mulutnya lalu dibawa ke genggaman tangannya. "Aku bawel kan karena sayang, kalo ga sayang ga bawel."

"Iya, aku ngerti, Adriaan. Kamu udah ngomong begitu berkali-kali."

"Adrian, udah waktunya berangkat." Adrian menoleh menatap David yang hari ini ikut mengantarnya.

"Iya, Pi."

"Kamu juga, hati-hati, jangan lirik-lirik."

"Siap, Nyonya Adrian."

Kemudian mereka berpelukan dengan erat. Adrian mencium lama puncak kepala Anna. Kalau saja Anna sedang tidak hamil, mungkin ia bisa biasa saja meninggalkan Anna.

"Jagain Mama ya, Sayang." Adrian mengusap perut Anna.

Anna tersenyum tipis lalu meraih tangan Adrian untuk diciumnya. "Hati-hati." laki-laki itu mengangguk.

Adrian juga berpamitan dengan Naomi dan David, kembali mengelus kepala Anna sebentar, lalu berjalan menjauh bersama Dila.

Laki-laki berkemeja itu telah sampai di kamar hotelnya. Ia merebahkan tubuhnya di atas kasur bersprei putih itu.

Ia mengambil ponselnya kemudian mematikan mode pesawat. Setelah itu ia langsung mengabari Anna kalau sudah sampai dengan selamat di hotel.

"Anna,"

"Udah sampe?" tanya Anna retoris.

Adrian terkekeh. "Kalo belom aku ga bakal telpon kamu dong."

Di seberang sana Anna meringis. "Iyaya. Udah bersih-bersih?" tanya Anna.

"Blom. Baru nyampe hotel langsung telpon Si Cantik."

"Ck. Biasain bersih-bersih dulu kenapa sih. Kamu tuh dari jaman sekolah suka susah ya disuruh bersih-bersih!" omel Anna lewat telpon.

Adrian malah tertawa mendengar suara lucu Anna ketika mengomelinya. Belum 24 jam, Adrian sudah merindukan wanita kesayangannya itu.

"Ihh! Dikasih tau malah ketawa!!" kesal Anna.

"Iya sayang, iya. Nanti aja bersih-bersihnya, aku mau telponan sama kamu dulu." kata Adrian setelah menyelesaikan tawanya.

Annadrian 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang