35.

225K 7.6K 555
                                    

"Anna."

"Iya?"

"Usia kandungan kamu udah empat minggu?" tanya Adrian retoris.

Anna mengangguk walaupun Adrian mungkin tidak melihatnya karena fokus mengendarai mobil.

"Kenapa emang?"

"Brarti pas kemaren kita nganu, kamu udah hamil?" tanya Adrian dengan gumaman.

"Hmm, iyaa. Untung kamu waktu itu mainnya ga cepet, kasar gitu ya." Anna mengelus perutnya.

Adrian melirik Anna sekilas kemudian ikut mengelus perut Anna. Ntahlah mungkin Anna memang terlalu lebay, tapi elusan Adrian ini menghantarkan perasaan hangat dan nyaman membuat jantungnya berdegup lebih cepat. Padahal biasanya ia tidak pernah merasa seperti ini ketika Adrian mengelus perutnya.

"Halo anak Papa, lagi apa di dalem sana?"

Anna tertawa pelan. Wanita itu menepuk lengan Adrian. "Apasih, baru juga mau numbuh." Laki-laki yang tengah mengemudikan mobil itu ikut tertawa atas kebodohannya.

Tidak lama kemudian, mobil yang dikendarai Adrian sampai di rumah. Pagar tinggi itu perlahan terbuka dengan bantuan satpam rumahnya, Pak Mamat.

"Terima kasih, Pak!" seru Adrian sedikit menyembulkan kepalanya lewat kaca mobil.

Pak Mamat mengangguk sambil tersenyum. Setelah itu kembali menutup pagar berwarna hitam itu.

Adrian buru-buru turun dan membukakan Anna pintu. Anna tertawa ketika merasa Adrian menjadi begitu lucu setelah mengetahui kalau dirinya hamil.

"Aku masih bisa sendiri kok, Dri."

Tangan kanan laki-laki itu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, merasa malu saat menyadari kalau ia berlebihan.

Adrian merangkul pinggang Anna lalu membawanya menuju Pak Mamat yang sedang menonton televisi di pos satpam.

"Pak, saya mau kasih kabar bahagia nih."

"Oh iya, kenapa, Den?"

"Anna hamil." kata Adrian sambil mengusap perut Anna. Sedangkan Anna sendiri tersenyum.

"Walah, selamat ya. Semoga bayinya selalu dalam keadaan sehat."

"Aamiin, terima kasih, Pak." kata Anna.

"Kami masuk dulu ya, Pak." Pak Mamat mengiyakan sambil mengangguk.

"Sayang banget Bi Mirah lagi pulang kampung. Aku kan juga mau kasih tau kalo aku hamil." kata Anna.

"Nanti kalo dia balik, langsung kasih tau aja."

Adrian dan Anna menaiki tangga dan berjalan menuju kamar mereka. Laki-laki berparas tampan itu menuntun Anna ke kamar mandi.

"Aku masih bisa sendiri, Adriaan." kata Anna gemas.

"Aku takut kamu kenapa-napa."

"Gapapa, Dri." Anna mengelus rahang Adrian pelan.

Laki-laki itu akhirnya mengangguk. "Hati-hati ya."

Annadrian 2Where stories live. Discover now