27.

265K 7K 987
                                    

"Peneliti mengatakan, kalau rasa cinta pada seseorang hanya bertahan selama dua belas bulan,"

Anna menaikkan kedua alisnya tinggi. "Emang iya?"

Rafi mengangguk dengan wajah serius. Ia meminum sedikit kopinya lalu kembali menatap Anna.

"Dan lo berdua, udah bertahun-tahun barengan. Pasti udah gaada rasa cinta lagi tuh! Jadi, Anna, lo mau ga jadi pacar gue aja?" Rafi menaik-turunkan alisnya setelah mengatakan kalimat yang begitu absurd.

Tak!

"Minta di tonjok lo ya?! Nembak istri orang di depan suaminya," sewot Adrian setelah melempar tutup toples ke arah Rafi.

Rafi mengusap keningnya yang terkena lemparan Adrian. "Santai elah,"

Sore ini, Anna, Adrian dan Rafi berada di rumah Rafi hanya untuk bermain dan mengobrol biasa. Mereka berada di halaman belakang yang terdapat taman yang lumayan besar.

"Santai, santai. Gimana mau santai kalo lo nembak Anna depan gue, Nyet?!"

Berbeda dengan Adrian yang sedang menyemprot Rafi karena keberaniannya—atau bisa dibilang kebodohannya, Anna malah tertawa kencang. Wanita itu salut dengan Rafi yang terlalu berani dengan Adrian.

"Coba lo cium Anna di depan gue, kalo lo masih cinta sama dia," tantang Rafi.

"Lah apa hubungannya?" tanya Anna yang langsung menghentikan tawanya.

Rafi menaikkan bahunya. "Berani ga? Kalo ga berani tandanya lo malu mengakui pasangan lo. Kalo malu berarti lo ga bener-bener cinta sama dia," entah Rafi dapat darimana teori seperti itu, tapi hal itu berhasil memancing kekesalan Adrian.

"Apa—Aaa!" Adrian langsung menarik Anna ke atas pangkuannya, membuat wanita itu terkejut. Terkejut karena Adrian termakan candaan Rafi dan terkejut karena Adrian tiba-tiba menariknya.

"Dri, gausah kal—"

Cup.

Mata Anna dan Rafi langsung membulat terkejut ketika Adrian benar-benar mencium Anna di depan Rafi.

Adrian tidak hanya menempelkan bibirnya di bibir Anna, tapi juga menghisapnya lembut dan menggigitnya pelan.

"O-oke g-gue percaya!"

Adrian langsung melepaskan ciumannya. Ia menatap Anna yang wajahnya memerah dengan bibir mengerucut.

"Rafi bercanda doang kali, Dri. Ish maluu tau gaaa?!!" Anna turun dari pangkuan Adrian, lalu mengambil asal camilan dan memakannya dengan kesal.

Adrian mendekati Anna lalu memeluknya dari samping. "Lagian ngeselin banget. Yakali aku udah ga cinta lagi sama kamu," katanya sambil melirik Rafi sinis.

"Bucin akut lo!" kata Rafi dengan wajah tengilnya.

Adrian tidak menjawab, ia malah mengusel di pundak kecil Anna. "Laper,"

"Dri, tolonglah ya, gue jomblo ini loh!" sewot Rafi,

"Salah sendiri, kenapa lo jomblo?"

"Sialan lo ye!" balas Rafi lalu melempar tisu ke arah Adrian yang sayangnya meleset.

Sepulang dari rumah Rafi, Anna langsung membersihkan diri. Mereka sampai di rumah pukul sepuluh malam.

Beda dengan Anna yang langsung masuk ke kamar mandi, Adrian hanya mengganti kaosnya lalu membuka macbook-nya untuk melanjutkan kerjaannya.

"Mandi dulu, Dri," kata Anna yang baru keluar dari walk in closet.

Annadrian 2Where stories live. Discover now