63 | keinginan diakui.

Start from the beginning
                                    

Sialan.

Sialansialansialan!

Kenapa?

Kenapa harus dirinya yang menerima semua ini?

Kenapa harus dia yang menghadapi kekacauan semacam ini?

Kenapa harusnya yang memiliki jejak hidup dalam keluarga sebrengsek ini?

Kenapa ....?

Bahkan setelah ia berusaha banyak sekali agar menjadi anak baik, kenapa? Kenapa takdir buruk selalu berakhir padanya?

Hingga pada satu waktu manakala dipuncak frustasi Wonwoo hanya mampu menangis seorang diri tanpa sandaran. 

Dan hal tersebut tak mampu terkendali saat ia mulai masuk sekolah, memilih semakin diam karena mungkin saja beberapa anak sekolah sudah mengetahui tentang kasus tadi malam, meski pada kenyataannya ... keenam sahabatnya tidak mendapat pengetahuan sama sekali akan penangkapan ibunya.

Wonwoo menjadi lebih diam dan lambat-laun mulai menjauh dari keakraban classy cheers. Sering kali hilang tanpa kabar juga memberi banyak sekali alasan saat diajak hangout sama-sama, atau sekedar makan di kantin.

Di minggu kedua Lisa yang pertama kali merasa cukup akan sikap Wonwoo. Ia butuh kejelasan dan yang lainnya pun sama, maka, berhubung bambam belom dateng pagi itu kelima perempuan tersebut dateng ke kelas Wonwoo untuk berunding dengan kepala dingin tentang apa kesalahan mereka hingga Sang sahabat mengambil jarak demikian.

Namun mungkin dari sudut pandang Wonwoo ini hanyalah sesuatu yang semakin ngebuat isi kepalanya kacau dan tertekan, emosional yang telah terlalu lama terpendam seolah menjadi ledakan bom saat itu juga. Memaki teman-temannya dengan jerit tempramental.

Semula kelima perempuan ini menahan diri dan terus berusaha berkepala dingin untuk diskusi meski nada mereka sesekali ikut naik sebab terpancing, namun meski tetap sabar sekalipun, Wonwoo tetap membalas dengan amarah menggilanya. 

Ketika Bambam datang diantara mereka untuk mencari tau ada apa. Itu benar-benar menjadi puncak karena dalam sekejap ia mengingat soal jalang miskin sialan yang mendekati ibunya lalu berakhir menjadi pelacur untuk ayahnya.

"LO JUGA GAK USAH SOK BAIK! LO YANG PALING MUNAFIK TAU GAK?! BELAGAK SENYUM, BELAGAK RAMAH, CUMA BUAT AMBIL KEUNTUNGAN 'KAN?! MULUT LO YANG SUKA SEMBARANGAN NUNJUKIN BANGET SEBERAPA RENDAH DIRI LO, BAM! DENGER YA ... BOCAH MISKIN KAYA LO ... DIPIKIR PANTES ADA DI LINGKARAN INI?!"

Wonwoo tau tingkahnya udah kelewatan, Wonwoo tau ekspresi Bambam terkejut dan sakit luar biasa, Wonwoo pun tau apabila sesungguhnya dia gak harus begini sampai-sampai melampiaskan segalanya ke orang yang gak bersalah.

Tapi ... ia gak tau bagaimana harus berhenti ....

Maka Wonwoo merasa pantas manakala Lisa ngelangkah ke arahnya setelah itu lalu tampat pipinya keras-keras. 

Lantas diantara wajah yang perih dan sorot mata tertuju pada ubin koridor, air matanya tertahan; merasa jijik apabila menangis ditengah kebodohannya sendiri. Lalu detik selanjutnya yang bisa ia dapati adalah sorot amarah dari kelima sahabatnya buat terakhir kali sebelum mereka ngebawa Bambam yang natapnya sendu dan pergi dari sana, nyisain tatapan siswa-siswa yang gak habis pikir.

Semenjak itu masa SMA yang ia kenal hanyalah tentang kesepian dan gunjing dari para siswa yang diacuhkannya.

Pembulian.

... nyatanya tak harus tentang kekerasan fisik, sebab kekerasan mental justru berdampak luar biasa besar bagi Sang korban. 

Membunuh tanpa menyentuh.

Kosan KejuWhere stories live. Discover now