Bonus Chapter II

1.8K 175 20
                                    

"Jisungie~"

"No!"

"Jisungie, ayolaah~"

"No, paman! Jisung tidak maau!"

Chanyeol mendengus sebal. Membujuk Oh Jisung memang tidak pernah menjadi perkara mudah.

"Jisung tidak sayang Paman Chanyeol, ya?"

Mendengar pertanyaan Chanyeol, Jisung pun segera menggeleng.
"Jisung sayang paman!"

"Tapi Jisung lebih sayang Paman Baek, kan?"

"Uhmm.." Jisung tampak bimbang untuk beberapa saat. "...sedikit?"

Chanyeol mengerucutkan bibirnya sementara Baekhyun--yang sejak tadi hanya memperhatikan keduanya--tertawa lepas.

"Bagaimana ini Chanyeol~? Jisung lebih menyayangiku~"

"Jisung lupa siapa yang selalu mengambilkan pesawat Jisung yang menyangkut di atas almari? Jisung lupa siapa yang selalu mengangkat Jisung tinggi-tinggi sampai Jisung bisa meraih permen kapas yang selalu di sembunyikan nenek di laci paling atas?"

Jisung menjawab lirih, "Paman Chanyeol."

"Lalu kenapa Jisung lebih sayang Paman Baekhyun?"

Jisung tampak siap menangis saat ini dan Baekhyun mau tidak mau harus segera turun tangan.

"Yak! Kenapa sampai begitu? Jisung jadi sedih, paman baik!"

'Paman baik' adalah sebutan pengganti 'bodoh, idiot, tidak pintar' dari Baekhyun untuk Chanyeol saat Jisung sedang ada di antara mereka.

"Tapi Jisung tidak mau ikut berenang denganku!"

"Jisung kan memang takut, Chanyeol!"

"Paman Chanyeol akan menjaga Jisung. Paman janji~" Chanyeol mencoba mendapatkan hati putra tunggal Sehun itu dengan bersikap menggemaskan.

Tapi hati Jisung nyatanya sekeras milik sang ayah. Anak manis itu menggeleng.

"Paman Baek bilang akan mengajak Jisung ke panti setelah les menyanyi."

"Ha! Kau tidak bisa mengajari keponakan kecilku menjadi pembangkang. Dia tau dia harus datang les, itu kewajibannya, Chanyeol."

"Aku tidak bisa ambil cuti lagi, ayah akan membunuhku," rajuk Chanyeol.

"Jisung akan tunggu paman libur, lalu kita pergi berenang, ya?" Jisung mendekati paman jangkungnya. Lengan kecilnya melingkar sempurna di leher Chanyeol. "Tapi Jisung harus pergi les dulu ya?"

Chanyeol mengerucutkan bibirnya namun akhirnya tetap mengangguk.
"Boleh paman antar?"

Jisung mengangguk senang. Sejujurnya, Jisung lebih suka naik mobil besar dan keren milik Paman Chanyeol daripada sedan yang selalu dikendarai Paman Baekhyunnya.

Tapi jangan katakan itu pada Baekhyun karena pria mungil itu pasti akan merajuk.

"Paman ikut Jisung dan Paman Baekhyun ke panti juga tidak papa!"

Ketiganya lalu pergi menuju tempat kursus menyanyi Jisung. Tentu saja dengan perdebatan kecil antara Baekhyun dan Chanyeol.

***

"Jisungie? Papa pulang!"

"Papa Bear! Jisung rindu!"

Jisung segera melemparkan dirinya ke dekapan hangat Jongin. Kedua lengan kecil itu melingkar sempurna pada leher sang ayah.

"Rindunya hanya pada papa saja?"

Kepala Jisung terangkat, senyuman lebar segera terbit di wajah tampan bocah itu.

"Appa!" Jisung mengulurkan lengannya pada Sehun. Pria tampan itu segera mengambil alih sang putra.

"Dimana Paman Baekhyun?"

"Sedang menerima panggilan."

"Jisung sudah makan?"

"Sudah! Paman Baekhyun yang memasak! Paman Chanyeol sedang keluar sebentar," lapor si kecil.

"Anak pintar," puji Sehun lalu mengambil posisi duduk di sisi Jongin yang sudha lebih dulu merebahkan tubuhnya di sofa.

"Apa nenek baik-baik saja?"

Seharian ini Jisung memang diasuh oleh Baekhyun dan Chanyeol karena ibu Jongin sedang dirawat di rumah sakit. Pria manis itu seharian sibuk merawat ibunya karena sang ayah dan adik masih harus bekerja.

"Nenek sudah boleh pulang besok. Jisun mau bertemu?"

"Mau!"

"Kalian sudah pulang?" Baekhyun yang baru saja mengakhiri panggilannya menghampiri keluarga kecil Sehun.

"Baru saja," jawab Jongin. "Hyung kenapa seharian tidak menjawab panggilan Eomma?"

"Memangnya eomma menghubungiku?"

Sehun mendecih. "Dia itu memang sengaja tidak menjawab."

"Kenapa?" tanya Jongin.

Sehun melirik putranya yang ternyata sudah terlelap dalam pangkuannya.
"Besok kau tetap harus datang. Putri keluarga Seo itu benar-benar tertarik padamu."

Jongin lalu tertawa pelan. "Aahh, kencan buta?"

"Kali ini eomma serius. Baekhyun-hyung benar-benar akam dinikahkan dengan wanita itu."

"Sehun jangan menakutiku!"

"Siapa sih yang menakuti hyung? Memang benar kok. Salah sendiri disuruh mencari kekasih sendiri tidak mau."

"Aku belum mau menikah, Sehun. Aku masih mau merawat Jisung."

Jongin tertawa melihat kakak iparnya yang sudah siap menangis.
"Hyung itu sudah pantas punya anak sendiri. Supaya Jisung ada temannya."

"Aku mau pergi jauh saja. Kalian menyebalkan."

"Terlambat, Baek. Eomma sudah di parkiran."

Chanyeol baru saja datang dengan sekantong cemilan dari minimarket lengkap dengan senyuman jahilnya.

Yang terjadi selanjutnya adalah ;
Jisung terbangun dan menangis karena pekikan sebal Baekhyun. Sehun segera mengomelinya, tapi itu justru membuat Baekhyun ikut menangis karena semakin kesal.

Jongin memijat pelipisnya. Sepertinya dia punya tidak hanya satu, tapi tiga bayi yang harus ditenangkan.

***

Ada yang penasaran nggak Baekhyun bakal nikah atau engga nantinya? Chanyeol Chanyeol???

Masih mau bonchap nggaaa??

Underneath It All (OSH x KJI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang