14. She and a Piece of Truth

3.4K 460 92
                                    

Haloooo fast updatteeeee ❤❤

Untuk mengobati kekesalan kalian yang mungkin menunggu terlalu lamaaa~

Enjoy!♡

***

Jongin tertawa saat menonton ulang salah satu episode dari variety show kesukaannya. Pria manis itu kini sedang ada di kamar Sehun, karena Baekhyun sudah pergi beberapa waktu lalu sementara ibu Sehun sedang kedatangan tamu.

Jongin menghentikan acara menontonnya saat mendengar ketukan di pintu. Pria itu bergegas turun dari ranjang dan membuka pintu, untuk kemudian merasa menyesal.

Karena Xi Luhan lah yang berdiri di hadapannya.

"Ah, annyeonghasseyo hyung," sapa Jongin.

"Senang melihatmu lagi Jongin," balas Luhan dengan senyuman yang entah mengapa terlihat menyebalkan di mata Jongin.

"Ah, nde hyung."

"Tidak ingin mengundangku masuk untuk berbincang?" tawar Luhan.

"Ah, bagaimana dengan ruang keluarga? Kurasa, kamar kami termasuk tempat yang cukup pribadi," tolak Jongin halus.

"Tentu saja, Kim Jongin dengan mulut pintarnya," Jongin tidak menghitung yang satu ini sebagai pujian.

"Mau pergi keluar bersamaku?" dan Jongin juga tidak menganggap yang satu ini sebagai tawaran yang bagus.

"Maaf hyung, tapi Sehun mungkin akan menjemputku tak lama lagi," dusta Jongin.

Tidak apa, lebih baik dia berbohong pada Luhan ketimbang mengundang amarah Sehun.

"Sudah kuduga, kau tidak akan sudi pergi denganku," Luhan mendengus tak suka.

Jongin menatap datar pria di hadapannya, dan sebelum dia sempat undur diri, satu kalimat yang begitu menggodanya keluar dari mulut Luhan.

"Kau tentu tidak akan menolak ajakanku untuk pergi ke makam mantan istri Sehun, bukan?"

"Nde?" tanya Jongin, meragukan pendengarannya.

"Aku yakin tidak satupun anggota keluarga Oh yang pernah mengungkit perihal Kyulkyung dan tentu saja tidak ada yang pernah mengajakmu kesana, bukan?"

Jongin masih diam, kini batinnya mulai dipenuhi banyak keraguan. Haruskah dia pergi dengan Luhan? Tapi Sehun tidak akan menyukainya. Namun apa tawaran seperti ini akan datang lagi padanya? Tidak ada yang tahu.

Luhan tertawa pelan, tawa yang menyiratkan bahwa pria itu menyadari kalau dia sudah menang.

"Kau diam, kuanggap kau menolak. Baiklah ak—"

"Aku akan ambil jaket, hyung bisa menunggu di bawah," potong Jongin.

Dan Jongin sungguh membenci senyum asimetris yang muncul di wajah Luhan.

***

Bukan sebuah pemakaman melainkan sebuah apartemen. Luhan membawa Jongin ke sebuah apartemen di kawasan elite.

"Kupikir seharusnya kita pergi ke makam Kyulkyung?" tanya Jongin tajam.

"Ya, semestinya begitu. Tapi kurasa, lebih baik mengunjungi tempat tinggal lama Sehun dan Kyulkyung. Dan mendengarkan beberapa cerita mengenai dirinya mungkin?"

"Hyung, kurasa lebih baik aku pulang," tegas Jongin.

"Ayolah Jongin, berapa lama lagi kau hidup bersama Sehun tanpa tahu apapun mengenai dirinya?"

Underneath It All (OSH x KJI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang