15. Was It The Truth?

3.9K 460 65
                                    

Miaaaannn, dan terimakasih sudah menunggu

Julia sangat menyadari kalo ff ini kayaknya makin kurang. Kurang panjang, kurang feel, kurang jelas ceritanya😢

Maaf, Julia sadar performa Julia menurun. Entah kenapa, ada aja gitu yang bikin Julia ngerasa 'jatuh'.

But anyway, akhirnya chapter ini update jugaa^^ Maaf membuat kalian menunggu lebih dari sebulaann. Maaf kalo jalan ceritanya gampang ketebaakk😢

Daaannn,
FF ini akhirnya semakin dekat ke ujuunngg, yeaayy🎉

Mungkin empat atau lima chapter lagi end/?
Hehehehe^^

Selamat membaca!
Awas papasan sama typo(s)^^

***

Sudah dua puluh menit Jongin duduk diam di sofa ruang tamu rumah Jongdae. Ponsel dalam sakunya terus berdering. Namun sang pemilik hanya diam, tidak sedikitpun berniat melihat siapa kiranya yang terus menghubunginya.

Jongin tidak mengerti, mengapa dunia seolah begitu ingin mempermainkannya?

Mengapa dia tidak bisa bertahan dalam keadaan baik-baik saja dengan suaminya?

Apa Tuhan sedang menghukumnya karena dia telah lalai menjaga calon buah hatinya sendiri?

Apakah di kehidupan sebelumnya dia melakukan kejahatan yang tidak bisa dimaafkan?

Jongin...
Hanya ingin bahagia dengan Sehun. Apa itu terlalu banyak untuk diminta?

Sentuhan lembut di bahunya membuat Jongin mengangkat kepala.

"Ada apa, Jongin-ah?" tanya Jongdae.

Kelembutan dan pengertian dalam suaranya membuat dada Jongin bergemuruh.

"Aku--aku tidak mengerti, hyung."

"Apa yang tidak kau mengerti?" Jongdae perlahan duduk di samping Jongin seraya mengelus lembut punggung yang lebih muda, memberikan rasa aman pada Jongin.

Menjadi anak tunggal tidak pernah menyenangkan bagi Jongdae. Maka dari itu, Jongdae selalu membuka pertemanan dan persaudaraan pada siapa saja. Dan ketika suatu hari Sehun, seorang teman yang sudah menjadi adik baginya, mengenalkan Jongin sebagai kekasihnya, Jongdae tidak pernah merasa lebih bahagia dari hari itu.

Jongdae tahu Jongin adalah orang yang baik.

Jongdae tahu Jongin tidak akan melukai Sehun seperti yang sudah pernah terjadi.

Jongdae yakin Jongin memang pantas bersama Sehun.

Hari itu juga Jongin sudah menjadi adik Jongdae.

"Kenapa? Kenapa kami tidak pernah bisa bahagia, hyung? Kenapa?" airmata Jongin mulai mengalir.

Jongdae menghapus airmata Jongin, membuat Jongin beralih menatapnya.

Dengan senyuman penuh kehangatan, Jongdae membuka kedua lengannya menawarkan sebuah pelukkan pada Jongin yang segera menyambutnya.

Underneath It All (OSH x KJI)Where stories live. Discover now