16. That was--probably--the truth.

3.6K 407 58
                                    

Hey, akhirnya Julia datang^^

Enjoy!❤

***

"Apa yang kau katakan, bajingan?"

Satu pukulan lagi mendarat tepat di pelipis kanan Luhan, membuat pria China itu terhuyung. Namun senyuman merendahkan tak kunjung hilang dari bibirnya.

Luhan melirik sinis Sehun yang berdiri dan menatapnya datar beberapa meter dari tempatnya dihajar Chanyeol.

Menarik kasar kerah baju Luhan, Chanyeol kembali mendaratkan pukulannya di wajah Luhan. "Jawab aku, sialan!"

Bohong jika Luhan katakan badannya tidak remuk dihajar oleh Chanyeol. Tapi bohong pula jika dia mengatakan dia tidak senang melihat betapa kalutnya kakak-beradik Oh dan pria Park yang tengah menghajarnya saat ini.

"Aku hanya memberinya dongeng, sebelum dia tertidur..." jawab Luhan diakhiri dengan kekehan.

Amarah Chanyeol semakin memuncak mendengar jawaban Luhan. Ucapannya itu seolah-olah menegaskan kalau dia juga yang membuat Jongin terbaring tidak berdaya di rumah sakit sekarang. Mencengram erat kerah Luhan, Chanyeol sungguh muak melihat senyuman yang masih bertahan di bibir penuh darah Luhan. Mengangkat kepalan tangannya, Chanyeol bersiap memberikan sebuah pukulan lagi.

Namun belum sempat tangannya menyentuh wajah Luhan, Sehun menendang punggung Luhan, membuatnya terjatuh ke depan. Chanyeol tentu saja tidak berniat menahan tubuh pria yang sungguh dibencinya itu dan membiarkan Luhan terjatuh keras di tanah.

"Tidak ada gunanya bertanya pada pria sialan itu, hyung," suara dingin Sehun terdengar. "Cukup untuk sekarang, jika aku tahu dia ada dibalik kecelakaan Jongin. Kau memiliki kesempatan untuk menghabisinya."

Chanyeol berdecih, "Aku yakin dia pelakunya. Habisi saja dia sekarang."

Chanyeol yang marah memang tidak pernah menjadi berita bagus.

"Aku masih butuh dia nanti," kata Sehun. "Sekarang lebih baik kita kembali ke rumah sakit, orangtua Jongin pasti sudah datang."

"Selamat mencoba," lirihan Luhan menarik perhatian Sehun. Pria China itu bangkit dari jatuhnya, mendudukkan diri seraya menyeka darah di ujung bibirnya. Melemparkan senyum mengejek sekali lagi pada Sehun, "Coba saja yakinkan istrimu lagi. Seperti dulu, eh?"

"Bajingan," maki Sehun sebelum kemudian berbalik disusul Chanyeol.

Apapun yang terjadi nantinya, Sehun tau, meyakinkan Jongin mungkin jadi tugas terberatnya.

***

"Sehun-ah! Chanyeol! Kalian darimana?"

Baekhyun menyambut kedatangan Sehun dan Chanyeol yang tadi tiba-tiba saja menghilang saat dirinya dan Jongdae panik menunggu Jongin yang sedang ditangani.

"Bagaimana Jongin, hyung?" tanya Sehun.

"Dia belum sadar, dokter bilang benturan di kepalanya memang cukup keras, tapi tidak berakibat terlalu fatal. Jongin sudah dipindahkan ke ruang rawat," jelas Baekhyun.

"Lebih baik kau segera melihatnya," suruh Chanyeol.

"Tidak," cegah Baekhyun. "Eomma-appa dan orangtua Jongin sedang ada di dalam," lanjutnya.

"Lalu kenapa, Baek? Bukannya justru aneh jika Sehun tidak disana?"

"Bukan seperti itu, Chanyeol. Sehun, dia harus pulang sekarang."

Underneath It All (OSH x KJI)Where stories live. Discover now