2. Raden Liam A.S

59 9 12
                                    

Mau aku kasih sesuatu?Besok, jangan ngungkapin perasaan duluan.Kodrat kamu itu dikejar,bukan mengejar.

Raden Liam Alvaro Sudrajat.

Setelah mengatakan itu Liam merasa gelisah,otaknya uring-uringan memikirkan Isabella.Entah sudah beberapa kali guru didepan memanggil namanya.Tapi,Liam tidak mendengarnya.

"LIAM.." Ucap bu Lita sembari menjewer telinga Liam, sehingga membuat sang empu kaget.

"Kaget anj_,ehh ib.. ibuu hehe." Ucap Liam sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.Liam mengira yang menjewer telinganya adalah Farel,teman sebangkunya.

"Tadi kamu mau bilang apa?anj?anjing?" Tanya bu Lita sembari berkacak pinggang.

"Ha?ngg..ngga bu..ngga hehe,tadi saya kira bukan ibu yang menjewer saya." Liam cengengesan,membuat bu Lita menggeleng pelan.

"Yasudah fokus." Bu Lita kembali ke depan melanjutkan pelajaran yang sempat tertunda tadi.

"Nah jadi rumus trigonometri itu banyak macamnya ya,sama kaya yang tadi ibu jelasin.Kalian harus bisa menghafalnya, biar tidak bingung ketika ujian atau ulangan nanti."

"Siapp buu.."

"Yasudah cukup sampai sini untuk materi hari ini,see you next time anak-anak." Bu Lita keluar dari kelas XII Bahasa 2

Kring...jam pelajaran telah selesai.Kring...

"Haha mampus lo..Emang lo lagi mikirin apa si man?" Farel ketawa jahat menghampiri bangku Liam sembari menggendong tas di punggungnya.

"Mikirin Isabella." Ucap Leo membuat Liam langsung menoleh ke arah Leo.

Leo menaikkan alisnya satu. "Kok tau sih?" Ucap Liam.

"Serius lo mikirin Bella?" Tanya Farel heboh,sembari duduk di depan bangku Liam dan Leo.

"Lo juga,Leo.Kok lo bisa tau pikiran Liam,jangan-jangan lo cenayang ya?Dihh serem.." Ucap Farel bergidik melihat Leo, membuat Leo memutar bola matanya malas.

"Cuma nebak." Jawab Leo santai.

"Ohh..." Ucap Farel dan Liam serentak.

"Yaudah yuk cuss pulang." Farel berdiri di ikuti Liam dan Leo.

"Lo berdua duluan,gw ada urusan sebentar."

"Yaudah,lo ati-ati man." Farel menepuk bahu Liam.Kemudian keduanya langsung melesat pergi meninggalkan Liam.

Liam membuang napasnya pelan "gw harus minta maap sama dia."

Liam langsung menuju kelas Isabella-XII IPA 2 untuk meminta maaf atas perkataannya tadi.Namun sayang,di dalam kelas 12 ipa-2 tidak ada siapa-siapa.Semua penghuni sudah pada pulang.Liam langsung kembali ke parkiran,ketika akan melewati UKS..Liam teringat sesuatu.

"Bentar-bentar.. UKS terbukaa..oh,iya Sabella kan anak PMR, pasti dia ada di sana."Liam langsung menghampiri ruang UKS.Liam mengurungkan niatnya untuk masuk ke ruang UKS.karena tadi Liam melihat semua anggota PMR sedang membahas sesuatu.Liam memilih untuk menunggu Sabella di Lapangan sembari memainkan bola basket.

Setelah dua puluh menit kemudian,Liam melihat semua anggota PMR satu persatu keluar dari ruangan UKS, termasuk Isabella.Liam langsung menghampiri UKS,ketika melihat Sabella keluar dari ruangan tersebut.

"Sabel..sabella."Liam berlari menyusul Sabel.

Sabel menoleh ke belakang "Liam?kok belum pulang?"

ISABELLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang