"Iya, saya baik baik saja. Lain kali hati-hati bahaya bagi keselamatan kalian dan orang lain," kata bapak.

"Baik pak, saya minta maaf pak," kata Violet.

"Iya, kalau begitu saya pergi dulu, ingat hati hati," kata bapak.

"Iya pak, maaf sekali lagi," kata Clara.

Bapak tersebut meangguk dan melanjutkan perjalanannya. Lalu mereka naik ke atas motor lagi.

"Iya, sorry, sekarang lo peganggan kecepatannya gue kurangin,"

"Siap,"

Lalu Violet melajukan motornya.

Sampailah mereka di depan sebuah gedung tempat acara dilaksanakan.

"Yuk Clara,"

"Gue tunggu disana aja, lo aja yang masuk,"

"Masuk aja Clara,"

"Vi, teman teman lo gak suka sama gue, kalau Oliv ngelihat gue sama lo yang ada dia gak fokus nanti penampilannya rusak lagi,"

Violet merasa tidak enak tetapi apa yang dikatakan Clara ada benarnya juga.

"Lo beneran gak papa sendirian disini?"

"Gak papa, udah masuk sana, nanti keburu telat lihat Vinsen sama Oliv tampil,"

Violet meangguk.

"Oke, tunggu disini gue cuma bentar,"

Clara meangguk, lalu Violet masuk ke dalam gedung.

Di saat Violet sudah sampai dan berada di depan pintu, ia ingin masuk tetapi di larang oleh penjaga.

Penjaga memperhatikan penampilan Violet, walaupun rapi tetap saja Violet menggunakan pakaian tidak formal alias baju tidur.

"Saya ingin masuk, ini undangannya,"

Penjaga melihat undangan itu, tapi tetap tidak percaya karena penampilan Violet.

"Mbak dilarang masuk, di gedung ini ada acara sekarang,"

"Saya tau, karna itu saya ingin masuk,"

Penjaga memperhatikan penampilan Violet sekali lagi, bahkan Violet hanya menggunakan sandal biasa.

Violet yang tau jika penjaga ini tidak akan membiarkan dia masuk, maka Violet mengambil hp-nya, tetapi ia baru sadar jika dirinya tidak membawa hp.

"Saya pinjam hp bapak!"

"Untuk apa?"

"Saya pinjam dulu,"

Lalu penjaga itu memberikan hpnya. Violet menekan beberapa nomor lalu menelpon seseorang.

"Halo pa, Vi mau masuk ke gedung papa yang diadakan acara musical, tapi penjaga nya gak bolehin, padahal Vi udah bawa undangan,"

"......"

"Iya pa, ini pak papa saya mau ngomong,"

Penjaga itu ragu ragu menerima telpon itu tapi akhirnya ia mengambilnya.

"Halo,"

"....."

Ekspresi penjaga yang tadi tegas itu, seketika berubah menjadi pucat.

"Baik pak, maafkan saya pak,"

Lalu panggilan itu terhenti.

"Nona anaknya tuan gerald pemilik gedung ini?"

VIOLET (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang