5/ Sahabat baru dan cowok baru?

26 10 0
                                    

🎉🎉🎉

Kensha, Varen, dan Neva.
Kini mereka sudah jadi sahabat dan sangat akrab. Memang orang baik bakalan dideketin sama orang baik.

Setiap hari mereka berangkat dan pulang bareng. Kensha yang tulus dan apa adanya, Varen yang pengertian, dan Neva yang penyayang. Wajah mereka juga mendukung kecantikan yang ada di hati mereka.

"Akhirnya persahabatan kita lengkap ya Ken!" ujar Varen sambil tersenyum merekah.

"Iya dari dulu gue ngarepin kayak gini, gue bosen liat muka lo terus dari bayi!" jawab Kensha sambil bercanda.

"Waaah minta ditabok lo!" balas Varen sambil tersenyum miring.

"Jadi kalian udah kenal dari kecil?" tanya Neva yang belum banyak tahu menahu soal Kensha dan Varen.

"Kensha mbrojol duluan, setaun kemudian gue nyusul," jawab Varen santai, bahasanya emang gitu kadang.

"Deket banget dong, kapan-kapan gue mau dong main ke rumah kalian," ucap Neva sambil tersenyum senang.

"Boleh banget Nev, lo wajib main ke rumah gue," ucap Kensha tidak keberatan.

"Iya lo harus liat lampu mati di rumahnya Kensha," tambah Varen membuat Kensha melotot.

"Maksudnya?" tanya Neva dengan polos.

"Lampu mati dari TK kagak pernah diganti, maklum holkay ganti lampu aja nggak sempet," jawab Varen kemudian tertawa ngakak.

"Bener-bener lo ya! Apa kabar sama ikan lo yang nggak pernah gerak?!" cibir Kensha.

"Itumah patung, kagak bakalan bisa gerak gesrek!" jawab Varen masih ngakak.

"Udah, Ren. Nggak capek lo ngakak gue capek liatnya," ucap Neva sambil geleng-geleng.

"Tuh dengerin, yuk Nev!" ajak Kensha sambil merangkul bahu Neva meninggalkan Varen yang masih ngakak.

Varen masih tertawa ngakak, ia memang yang paling receh. Denger ada yang lucu dikit eh ketawanya banyak banget. Sampai nggak sadar ada yang nepuk bahunya dari belakang.

"Apaan sih masih ngakak gue!" Varen masih belum menghentikan tawanya.

Cowok itu memilih meninggalkan Varen yang masih katawa-ketiwi.

"Baru masuk udah disambut orgil," ucap cowok itu lirih sambil mencari ruang kepala sekolah. 

Di sisi lain Varen sudah tersadar.

"Anjir! Kok gue sendirian, kebangetan si Kensha sama Neva!" ujar Varen kesal, ia sudah sangat malu jadi tontonan orang.

Ini yang paling bikin dia kesel, kalau lagi ketawa nggak ketulungan.

Varen langsung melenggang pergi, menutupi rasa malunya dengan berjalan sok pede. Haha, kok ada ya cewek macem Varen.

Arkan melihat Varen dari kejauhan, ia melihat dari awal Varen tertawa sampai akhir. Ia hanya mengelus dada. Masak iya dia suka sama cewek gila macem biji duren. Ehhh keceplosan ngetiknya😪

"Eh siapa cowok tadi," gumam Arkan.

"Gue salah nggak sih suka sama lo?" tanya Arkan pada dirinya sendiri.

"Suka sama siapa lo?" sahut Reno yang sudah berdiri di samping Arkan sambil membawa es mochi.

"Kepo!" jawab Arkan kemudian langsung melenggang pergi.

"Wahh kagak beres nih si Rakan," ucap Reno sambil mengusap kumis tipisnya.

"Door!" Ben mengejutkan Reno hingga es mochinya jatuh.

"Es mochi gueee!!!!" teriak Reno kemudian langsung menatap tajam Ben.

"Maap, No. Gue cuma iseng aja tadi," ucap Ben sambil cengar-cengir.

Reno hanya mencebikkan bibir dan meninggalkan Ben sendirian.

"Gue salah lagi nih!" ucap Ben bermonolog.

"Heh," panggil cowok itu kepada Ben.

"Siapa lo?" tanya Ben karena tak pernah melihat batang hidung cowok itu.

"Dari tadi cari ruang kepala sekolah nggak nemu!" ucap cowok itu tanpa mau repot-repot menjawab pertanyaan Ben.

"Anak baru lo?" tanya Ben masih bingung dengan kehadiran cowok ini.

"Hm," jawab cowok itu.

"Yaudah gue anterin, sekalian gue tungguin," ucap Ben kemudian menarik tangan cowok itu.

"Kenapa lo tungguin?" tanya cowok itu heran kan dia bukan anak TK yang mesti ditungguin.

"Ntar lo nyasar kalau mau ke kelas," jawab Ben dengan santai.

Cowok itu hanya berohria sambil mengikuti Ben.

*****
Jangan lupa tinggalkan jejak dengan cara tekan bintang dipojokan😀
Siapa ya cowok itu?
Coba comment dong:v

@raiasinchan💚

Four Days With You! (SLOW UPDATE)Where stories live. Discover now