"Hmmm sepertinya Mommy minta dihukum yah"

"Arion" tatap mommy memelas. Mommy tidak mau mendapatkan hukuman dari daddy yang ujung-ujungnya pasti dia akan menjadi lampiasan hawa nafsu daddy.

"Maafkan Arion Mom, hari ini Arion lelah. Sebaiknya Mommy menyerah saja sama daddy"

"Hikss Arion"

"Arion tidur dulu yah"

"Bagus.. itu baru anak daddy"

****

Ane merentangkan tangannya. Badannya terasa sakit saat dia hendak bangun. Apalagi dibagian bawahnya, terasa begitu nyeri.

"Sudah bangun" ucap Arion sambil membetulkan selimut Ane yang sedikit melorot hingga memperlihatkan sebagian gunung kembar milik Ane, kesukaan Arion.

Arion tidak mau kalau daddy tiba-tiba saja masuk dan melihat Ane seperti ini, karena pintu kamar tidak dia kunci. Arion tidak akan rela kalau ada pria lain yang melihat bagian istrinya yang boleh hanya dilihat dirinya.

Ehhh.. Ane menatap Arion malu. Dia teringat dengan kejadian tadi malam. Bisa-bisanya dia memancing duluan.

"Mommy dan daddy menunggu kamu sarapan" ucap Arion lembut.

"Mommy dan daddy ada disini ?" Arion mengangguk. Bergegas Ane melilitkan selimutnya dan hendak berjalan menuju toilet tapi belum sempat dia melangkahkan kakinya, Ane meringis kesakitan karena perih dibagian bawahnya.

"Sakit ?" Tanya Arion panik. Ane mengangguk sambil merintih. Bagaimana ini, Ane tidak mungkin membiarkan mommy dan daddy menunggu dirinya terlalu lama.

"Kamu disini saja"

"Tapi mommy dan daddy ?"

"Biar aku yang akan jelasin kemereka"

"Tapi gue.."

"Husst nggak boleh ngomong gue lagi, sekarang kita harus pakai kata aku dan kamu"

"Aku, kamu" tanya Ane heran.

"Kalau kamu nggak suka pake hubby dan honey juga boleh"

"Nggak.. aku dan kamu aja" Entah kenapa Ane merasa jijik dengan kedua kata itu. Mungkin dia tidak terbiasa menggunakan kedua kata itu didalam kehidupannya sehari-hari.

"Kalau begitu aku temuin mommy dan daddy dulu yah"

"Bilangin sama mereka, aku minta maaf"

Arion bergegas menuju kearah mommy dan daddy dan memberitahukan kemereka kalau Ane tidak bisa ikut sarapan dengan mereka. Arion juga mengambil beberapa makanan untuk Ane.

"Ane.. kamu ngapain" tanya Arion panik saat Ane berjalan tertatih sambil memegang dinding sebagai pegangannya. Langkahnya tersendat sendat karena menahan perih yang teramat sakit.

"Mau ke toilet"

Tanpa permisi lagi, Arion menggendong tubuh Ane dengan gaya bridal style dan membawanya ke toilet di kamar Arion.

"Kamu mau ngapain ?" Tanya Ane panik saat Arion berusaha menyingsingkan selimut yang Ane gunakan.

"Mau bantu kamu pipis"

"Aku bisa sendiri kok, kamu keluar aja"

"Tapi bagian itu kamu kan masih perih"

"Nggak apa-apa, kamu keluar aja"

"Nggak mau"

"Arion.. Keluar.. akukan malu" Ringis Ane menahan malu nya. Masa ia, dia harus buang air kecil dihadapan Arion sih.

"Malu kenapa ? Ane.. aku tuh sudah melihat semua yang ada ditubuh kamu, bahkan aku masih mengingat setiap jengkal lekuk tubuh kamu. Kenapa kamu mesti malu"

"Tapi.."

"Nggak ada tapi-tapian Ane. Lagian ini semuakan karena perbuatan aku juga. Aku tidak menyangka kalau bakal separah ini. Kata teman ku, mereka juga merasakan perih tapi tidak sampai tidak bisa berjalan seperti kamu"

"Ckkk"

"Mereka pasti bohong" Ucap Arion kesal. Karena percaya dengan ucapab mereka, Arion jadi tidak memperdulikan keadaab Ane, dia masih saja terus melakukannya hingga Ane seperti ini.

"Sudah ?" Ane mengangguk sambil membetulkan selimutnya.

"Mau ngapain ?" Tanya Ane bingung saat dia melihat Arion menyalakan shower.

"Mau mandiin kamu"

"Ehhh..." Arion menggendong Ane dan menaruhnya di atas bathup. Tangan Arion dengan cekatan mencuci rambut Ane, serasa berada disalon.

"Keramas sudah, nah sekarang badannya yang harus disabun" Arion berusaha membuka lilitan selimut yang menutupi tubuh Ane, namun di tolak keras oleh Ane.

"Biar aku yang melakukannya sendiri" ucap Ane malu.

"Nggak perlu malu.. nanti kalau kamu sudah sembuh, kamu yang akan mandiin aku" ucap Arion sambil tersenyum, membayangkan dirinya akan dimandiin Ane pasti akan terasa luar biasa.

"Ihh siapa yang mau mandiin kamu" ketus Ane menahan rasa malunya. Seumur-umur Ane belum pernah mandiin anak kecil beda jenis kelamin darinya, apalagi ini setinggi jerapah. Ogahhh...

"Pokoknya kamu harus mandiin aku"

"Nggak mau"

"Mau..."

"Nggak mau"

"Mau.."

"Nggak Mau" Ujar Arion berusaha menjebak.

"Mau"

"Hahah akhirnya mau juga" ucap Arion gembira karena Ane termakan jebakkannya.

"Ehhh salah" ucap Ane salah tingkah.

ArionWhere stories live. Discover now