Part 7 : Binatang ??

1.2K 51 6
                                    

Huaaammm....

Ane menguap sambil mengangkat kedua tangannya. Tidurnya sangat nyenyak. Baru kali ini Ane merasa senyenyak ini dalam tidurnya. Mungkin  karena mommy.

Selama Mama meninggal, Ane tidak pernah lagi merasakan kehangatan seorang mama, sedangkan kakaknya sibuk mencari nafkah untuk menghidupi mereka.

Saat Mommy dan Davira memutuskan untuk tidur dengan Ane, dengan senang hati Ane menerimanya. Impiannya tidur didalam dekapan seorang mama dan ditemani kakak, akhirnya terkabul juga.

Dan untunglah pria menjengkelkan yang sekarang sudah sah menjadi suami Ane, tidak mengganggu tidurnya.

"A.. Ane mana ??" Tanya mommy saat melihat Arion berjalan menuju meja makan dengan tidak bersemangat, matanya terlihat jelas kalau Arion masih sangat mengantuk.

"Masih dikamar Mom"

"Tadi malam berapa ronde ??" Tanya papi frontal membuat Arion menatap kesal ke arah sang papi.

"Cihhh.. pura-pura tanya, padahal papi salah satu orang yang merencanakan semuanya kan !!" Gumam Arion didalam hatinya sambil menyantap roti yang sudah di siapkan mommy di atas meja.

"Panggil Ane dulu gih..." Suruh mommy.

"Palingan bentar lagi turun Mom"

"A.. panggil Ane sekarang" perintah Mommy lagi.

"Selamat pagi semuanya" Sapa Ane dengan wajah gembira, berbeda dengan Arion saat turun tadi. Wajahnya lesu.

"Panggi sayang... gimana tidurnya nyenyak ??" Tanya daddy sedikit mengintrogasi.

"Nyenyak daddy, tapi..." Ane melirik ke arah mommy dan Devira, menelisik tubuh mereka yang terexpose.

"Tapi kenapa sayang ??" Tanya mommy sambil menatap Arion curiga.

"Sepertinya dikamar banyak binatang kecilnya" semua menatap Ane bingung.

Binatang kecil ??? Bagaimana mungkin.. Arion itu kan sangat pembersih.

"Apa Mommy dan Devira tidak merasakannya ??" Mommy dan Davira kompak menggelengkan kepala mereka.

"Apa tubuh kalian tidak merah-merah???" Tanya Ane penasaran  sontak membuat Arion tersedak dengan minumannya sendiri.

"Merah-merah ???" Tanya Devira polos.

" Iya.. seperti ini" Ane menyibakkan rambutnya yang tergerai dan menunjukkan beberapa bekas merah yang ada di lehernya. Sebenarnya masih banyak lagi bekas tanda merah itu disekujur tubuhnya, tapi tidak mungkin dia memperlihatkan di depan Papi, daddy dan juga Arion.

Sontak membuat semuanya tertawa terpingkal-pingkal namun tidak bagi Arion. Dia tertunduk menahan rasa malunya. Bagaimana bisa Ane menganggap hasil karyanya sebagai gigitan binatang kecil.

"Kenapa kalian tertawa..??" Tanya Ane bingung.

"Apa waktu itu kamu tidak merasa digigit sama bintang besar??" Tanya Devira sambil menahan tawanya.

"Haaa... binatang besar ??" Ane melongo.

"Iya... binatang besarnya sekarang berada disini" timpal Daddy. Ane melihat keselilingnya, tidak ada binatang besar di antar mereka.

"Nih binatangnya" ucap Papi sambil merangkul pundak Arion membuat Ane menatap kebingungan kearah Arion dan papi.

"A.. mau kemana ??" Tanya papi sambil menyeringai penuh kemenangan.

"Keatas..."

"Ngapain buru-buru ??" Tanya Daddy dengan wajah coolnya.

"Mau kasih tau Ane, bagaimana tanda merah itu bisa berada di tubuhnya" semua tertawa terbahak-bahak tapi tidak dengan Ane, dia diam kebingungan apalagi saat Arion menarik tangannya dan membawanya kekamar.

ArionWhere stories live. Discover now