Part 4 : Wedding

1.1K 39 3
                                    

" Kak Alea.. ?!! "  kaget Anabel. 

" Iya..  Dia orang yang gue suka.." sambung Arion cepat. 

" Tapi kenapa harus dia A..?? Dia adik gue..  "

" Gue nggak tau kalau dia adik lo,  dan gue nggak tau kalau gue bisa secepat ini sayang ma dia  "

"  Tunggu dulu..  Kak Alea... Ini semua  " dengan cepat Arion membekap mulut Anabel dan menyeretnya keluar membuat semua orang yang melihat Arion dan Anabel terheran-heran. 

" Akkhh sakit..  " bentak Arion sambil menahan sakit karena tangannya yang digigit dengan keras oleh Anabel.

" Apa lo mau liat kakak yang paling lo sayang itu hancur ??" Bisik Arion penuh dengan ancaman. Anabel menggeleng dalam bekapan Arion. Tatapannya lirih menatap sang kakak yang menatapnya dengan tatapan kesedihan dan kebencian.

" Kalau begitu diam dan jangan banyak bicara.."

" Ane.. apa dia pria yang lo suka sejak kecil ?? " Tanya Alea lirih.

Anabel mengangguk terpaksa. Dia melirik dua pria yang sedari menatapnya dengan tatapan yang berbeda namun sama-sama membuat hati Anabel sakit.

" Ane.. " Panggil Bee berusaha mencari kebenaran lewat mata Anabel.

Bee paling mengenal gadis kecil itu. Dia tidak bisa berbohong, apalagi jika dihadapan Bee.

" Bener.. kamu menyukai Arion ?? " Tanya Bee sekali lagi. Anabel mengangguk pasti walaupun sebenarnya di hatinya tidak sedikitpun dia menyimpan rasa suka pada pria yang ada disampingnya, melainkan kebencian yang sangat mendalam.

" Apa benar kamu ingin menikahinya ?? " Tanya Bee sekali lagi.

" Apa maksud lo menayakan itu sama Ane ?? " Tanya Arion tak suka. Entah kenapa Arion merasa risih dengan pertanyaan yang di ajukan saudara kembarnya itu.

" Gue cuma pengen memastiin A, apa benar Ane menginginkan pernikahan ini "

" Ohh jadi maksud lo, Ane nggak menyukai gue ?? Ane terpaksa mau nikah sama gue ?? " Bentak A murka.

Ane menatap Arion jengah, ingin sekali dia memukul wajah Arion hingga babak belur.

" Sudah jangan bertengkar.. Bee, seharusnya kamu senang kalau Arion mau menikah bukan bertengkar seperti ini ?? " ucap Mommy berusaha melerai.

" Iya nie mas Bee, bukannya bahagia malah marah-marah " timpal Zyan yang sebenarnya tidak tau sama sekali duduk permasalahannya karena saat dia datang Bee dan Arion sudah bertengkar hebat.

" Apa jangan-jangan lo suka ma Anabel ?? " Tanya Davira curiga. Sudah lama Davira penasaran dengan gadis yang diam-diam Bee sukai. Gadis yang selalu membuatnya patah hati dan menjadikannya lelaki bad boy yang selalu bertukar ganti pasangan.

Anabel menatap Bee penuh harap kalau pria itu menjawab pertanyaan Kak Davira.

" Gue itu menganggap Anabel seperti Zyan " ucap Bee santai.

" Oo gue kira lo juga suka.. kan seru tuch kalau liat kalian berdua memperebutkan cewek " ucap Davira sedikit bercanda.

" Jadi.. selama ini Mas Bee menganggap gue sebagai adiknya " lirih Ane didalam hatinya.

" Kalau begitu, sekarang kita tentukan hari pernikahannya." Ucap Mommy girang.

" Daddy sudah menentukan harinya.. Arion akan menikah besok "

" Apa.. !!! " ucap semua orang serentak.

Daddy nya emang gila..

Mana bisa mempersiapkan pernikahan yang dalam waktu sehari aja..

" Daddy.. mommy mau pernikahan ini pernikahan yang megah, bagaimana kita persiapkan semuanya kalau cuma dalam jangka waktu satu hari. Mommy kan mau mengundang semua teman-teman mommy.." kesal Mommy.

" Tenang aja mommy, daddy akan kerahkan semua orang untuk mempersiapkan pesta pernikahan ini.. apa mommy tidak percaya sama daddy ?? " tanya daddy saat mommy menatap daddy dengan tatapan ragu.

" Mommy.. emangnya mommy masih meragukan keahlian daddy ?? " ucap Davira dengan senyum penuh arti yang hanya bisa di artikan oleh daddy dan papi nya saja.

Davira mewarisi otak licik milik sang daddy, jadi setiap semua rencana daddy dengan mudah Davira membacanya. Seperti saat ini, Davira dengan mudah mengetahui apa yang akan dilakukan daddy nya. Yachh.. pastinya dia juga akan turun tangan untuk masalah ini. Karena ini adalah pesta pernikahan Arion.

" Davira, kamu mau ikut papi atau daddy ??" Tanya papi Rian dengan cengiran khasnya.

" Ikut papi aja.. biar daddy ma mommy.. Bee ma Alea " ucap Davira pelan.

" Gue  ?? " Tanya Zyan kesal karena namanya tidak di sebut seperti orang yang tak pernah di anggap di keluarga ini.

" Lo pastinya mengurusi kedua calon pengantin kita.. lo kan ahli dalam bidang ini " ucap Davira sambil mengedipkan matanya sebelah.

***

Hari berlalu begitu cepat bagi A, dia tidak menyangka kalau hari ini dia akan menikah dengan gadis kecil yang angkuh dan susah di atur seperti Ane.

Arion menatap kamarnya dengan hembusan nafas yang berat. Kamar yang dulunya begitu minimalis, kini berubah seperti kamar wanita yang penuh dengan bunga segar.

Siapa lagi kalau bukan ide sang mommy yang selalu memimpikan pernikahan yang mewah dan romantis. Padahal hampir setiap tahun mommy dan daddy menyelenggarakan pesta untuk menyelenggarakan hari jadi pernikahan mereka dengan dekorasi yang mirip dengan pesta pernikahan.

"A.." panggil Bee dengan suara dan tatapan dingin yang jarang dia tunjukkan pada orang-orang.

"Apa ??"

"Batalkan pernikahan ini" ucapnya datar tanpa ekspresi apapun namun terdengar sangat menusuk di telinga Arion.

Apa maksud perkataan dari saudara kembarnya ini.

Membatalkan pernikahan !!

Untuk apa ???

Bukannya dia harus bergembira dengan pernikahan ini ??? Itu berarti dia tidak perlu menjadi mata-mata Daddy dan Papi untuk mencari tau siapa wanita yang berada disamping Arion selama ini.

"Jangan jadikan Ane sebagai bidak yang lo gunakan dalam permainan antara lo dan daddy"

"Permainan ?? Maksud lo apa ??" Arion menatap Bee tajam. Dia benar-benar tidak tau apa maksud dari perkataan Bee, apalagi yang dia katakan adalah sebuah permainan.

Bagi Arion, pernikahan ini bukanlah permainan. Arion benar-benar ingin menikahi Ane, walaupun saat ini dia ataupun Ane tidak memiliki cinta diantara mereka. Tapi setidaknya Arion sudah bertekad untuk berusaha mencintai Ane.

"Gue tau, lo nggak pernah mencintai Ane. Jadi, lepaskan dia"

Ckkk..

Arion menatap Bee sambil menatap sinis kearah Bee yang masih saja menatapnya dengan tatapan dingin.

"Arion.. kenapa masih disini ?? Cepat keluar, penghulunya sudah datang" teriak Mommy dengan tergesa-gesa kemudian menyeret Arion paksa menuju ruang tamu yang sudah di dekorasi dengan begitu indahnya menjadi pelaminan untuk sang raja dan ratu sehari.

"Bee..." panggil papi yang kini tepat berada dihadapan Bee sehabis mengekori Mommy yang berlari kesana kemari karena sibuk mengamati kerjaan orang-orang dalam persiapan pernikahan Arion.

"Apa kamu menyukai Ane ??"

ArionWhere stories live. Discover now