*~~~ GURU PEMBIMBING ~~~*

250 6 0
                                        

Musim hujan kembali datang, kala ini aku hanya ingin diam di rumah sendiri. Tubuhku terlalu malas untuk meninggalkan tempat tidur.
Aku menatap jendela kamarku, dan anginpun berhembus dengan derasnya hujan. Sesekali aku menghela nafas. Aku berpikir ulang, tentang hidupku dan apa yang ingin aku capai.

Saat masih kecil, aku berjalan dengan bangga menggandeng tangan ayahku. Semua orang tersenyum menatap kami dengan kagum. Saat itulah aku berkeinginan menjadi jounin yang baik, yang disegani penduduk desa. Sampai kemudian sebuah peristiwa mengubah segalanya. Tatapan mereka berubah dan menjadikanku terlihat menyedihkan. Saat itu, hanya satu orang yang tatapannya tidak berubah, walaupun tidak menyadarinya tapi dia yang membuatku selalu berusaha menjadi yang terbaik. Tanpa dia sadari, leluconnya selalu menghiburku, walau dia menganggapku rivalnya, tapi sebenarnya dia telah menjadi teman yang sangat perhatian. Walau dia bilang membenciku, tapi dia terlihat sangat memperdulikanku. Dialah Obito. Meski persahabatan kita sangat singkat, tapi semuanya sangat berarti dan dia selalu ada dalam hatiku. Dia menyadarkan aku tentang banyak hal. Hingga keinginanku pun berubah. Aku ingin menjadi orang yang diakui oleh orang lain.
Kemudian, satu orang lagi yang selalu menemaniku dengan tulus, dia selalu berpikir positif dan tersenyum padaku. Rin selalu menjagaku, memperhatikan kesehatanku, merawatku dan menghiburku. Saat itulah keinginanku bertambah, aku ingin dicintai. Dan hari itu aku kehilangannya juga. Hatiku hampa kembali. Aku tidak tahu apa yang aku inginkan. Aku hanya berjalan tanpa henti.
Saat semuanya terasa gelap, sensei menghampiriku. Dia bilang, "Kakashi, kamu tidak sendiri, semua warga konoha adalah keluargamu. Jadilah orang yang berharga untuk mereka. Aku akan selalu mendukungmu." Sensei Minato menepuk pundakku. Saat itu hanya dia yang selalu bersamaku. Dia mengajariku dan selalu menasehatiku untuk menjadi orang yang lebih bijak. Dia menjadikanku manusia yang bisa diandalkan. Sampai warga Konoha pun memandangku kembali. Setelah itu, sensei pun meninggalkanku.
Kini, hanya aku yang tersisa. Mereka yang berarti dalam hidupku selalu meninggalkanku.

Hujanpun mulai reda, dan matahari pagi menyilaukan mataku. Akupun bangkit dari tempat tidurku.
Aku berjalan ke dapur untuk mengambil minuman pagiku.
"Sepertinya aku memang tidak cocok lagi menjadi ANBU," gumamku.
Aku selalu fokus pada keberhasilan misiku, semakin lama aku merasa ada yang tidak benar dengan diriku. Aku merasa semakin jauh dari mereka. Mungkin, jika mereka masih bersamaku, mereka pun tidak akan menyukai ini semua.

Setelah mandi, akupun mengenakan seragam jouninku dan pergi menemui hokage.
Aku berjalan menuju pintu masuk ruangan hokage.
"Permisi," Akupun membuka pintu. Terlihat hokage sedang sibuk dengan tumpukan buku di atas mejanya.
"Kakashi, kamu sudah mendapatkan keputusanmu?" tanya hokage tanpa menatap kedatanganku, diapun membuka lembaran demi lembaran buku yang dipegangnya.
"Baiklah, aku bersedia menjadi guru pembimbing," kataku. Hokage pun menatap kearahku.
"Baguslah." Hokage tersenyum.
"Tapi, dengan syarat," kataku membalas senyumnya.
"Baiklah, katakanlah!" Hokage menutup buku yang dipegangnya.
"Anak didik yang aku bimbing harus memenuhi persyaratanku." Kataku lantang. Hokage pun terdiam.

~TBC~

*~~~ KAKASHI SAD ~~~*Where stories live. Discover now