Chapter. 18

7.9K 1.1K 30
                                    

Sweet Annoyane

.
.
.

Disclaimer : Masashi Kishimoto

Story by : caley_23

Pairing: Sasusaku

Bagian : 18

Genre : Romance, Friendship, Schoollife

Rate : Mature for some reason (No lemon)

.
.
ENJOY!

"Sebenarnya ke mana mereka pergi?" Naruto mendesah lelah. Hari sudah gelap, dan mereka semua belum juga menemukan Sasuke dan Sakura. Kepalanya menoleh ke belakang. Ino dan Sai sudah tertidur lelap, tinggal dirinya dan Hinata saja yang masih terjaga.

"Apa mereka sudah pulang?" tanya Hinata sambil memperhatikan jalan di depannya.

Naruto menggeleng. "Tidak mungkin, Sasuke dan Sakura pasti akan menghubungi kita kalau mereka pulang. Aku yakin mereka sedang tersesat."

Hinata menaikan alisnya. "Kenapa kau begitu yakin?"

"Sasuke itu buruk dalam hal mencari jalan, itu sebabnya aku yakin kalau mereka tersesat," jawab Naruto membuat Hinata menganggukan kepalanya mengerti.

"Aku tidak menyangka kalau orang seperti Sasuke juga memiliki kekurangan seperti itu."

"Semua orang memiliki kekurangan, termasuk Sasuke. Dia hanya pandai menutupinya saja." Ya, walau terlihat sangat sempurna, Sasuke juga memiliki banyak kekurangan. Kalau kau dekat dengannya, kau bisa melihat betapa banyak kekurangan yang pria itu miliki.

Hinata tersenyum tipis. Itu mengingatkannya pada Sakura. Awal ia bertemu dengan gadis itu, dia sempat mengira kalau Sakura adalah orang yang sangat sempurna. Kecantikan, kepintaran, dan kekayaan, hampir semua gadis itu miliki.

Tapi, setelah mengenalnya lebih dalam, dia bisa melihat kekurangan yang selama ini tidak disangka-sangkanya.

Sakura adalah orang yang cengeng dan penakut. Gadis itu juga bisa sangat lemah di saat-saat tertentu. Orang yang baru mengenalnya tidak akan menyangka kalau Sakura memiliki kekurangan seperti itu karena dia pandai menutupi kekurangannya.

Sama seperti Sasuke.

Naruto tiba-tiba memelankan laju mobil mereka, hal itu membuat Hinata menoleh dan menatap bingung kekasihnya. "Ada apa?"

"Sepertinya aku melihat sesuatu."

Hinata memiringkan kepalanya. "Sesuatu?"

Naruto tidak menjawab, ia memfokuskan pandangannya ke depan dan membelalak kaget saat melihat mobil yang sangat dikenalnya.

"Itu mobil Sasuke!"

Hinata mengikuti arah pandang Naruto. Sedangkan Sai dan Ino yang mendengar seruan Naruto langsung bangun dari tidur mereka.

"Ada apa?" tanya Ino sambil mengucek matanya.

"Kita sudah menemukan mobil Sasuke." Hinata membawa pertanyaan Ino.

Setelah mendengar jawaban Hinata, Sai tanpa berkata-kata lagi langsung keluar untuk mengecek mobil Sasuke yang terparkir tidak jauh dari mereka.

"Kalian tunggu di sini," ujar Naruto pada kekasihnya dan Ino, ia lalu keluar dari mobil dan berlari mengikuti Sai.

Sai mengetuk-ngetuk pintu kaca mobil Sasuke dengan sedikit kencang, ia memanggil-manggil nama Sasuke dan Sakura diikuti oleh Naruto.

"Sasuke, Sakura!" teriak Naruto sambil mencoba pintu mobil Sasuke yang terkunci, dia tidak bisa melihat Sasuke dan Sakura ada di dalam atau tidak dari kaca mobil. Karena kaca mobil Sasuke memang di design khusus agar tidak terlihat dari luar.

"Aku rasa mereka tidak ada di dalam," ujar Sai karena tidak kunjung mendapatkan sahutan dari dalam mobil.

Naruto mengangguk setuju. "Ya, sepertinya mereka berdua mencoba mencari jalan keluar dengan berjalan kaki," ujarnya menebak pemikiran Sasuke di kondisi seperti ini.

Sai menghela napas panjang, ia mengedarkan pandangannya pada sekitar, mencoba mencari tahu ke arah mana kira-kira Sasuke dan Sakura pergi.

"Bagaimana sekarang?"

Sai terdiam sejenak. Akan sangat berisiko kalau mereka nekat mencari Sasuke dan Sakura sekarang. Mengingat hari juga sudah gelap, tidak ada yang bisa mereka lakukan kecuali menunggu sampai besok pagi.

"Kita akan menunggu sampai langit terang," ujar Sai final. Ya, untuk sementara mereka akan tidur di mobil dan menunggu waktu sampai pagi hari agar bisa melanjutkan pencarian Sasuke dan Sakura.

Naruto mengangguk karena tidak ada pilihan lain selain menunggu, sekarang.

.
.
.
.
.
.
.

"Tidurlah, aku akan berjaga di luar," ujar Sasuke datar pada Sakura yang sedang asik memandangi api unggun yang ia buat tadi.

Sakura menggelengkan kepalanya. "Tidak mau, aku akan ikut berjaga denganmu di sini."

Sasuke menghela napas pelan. "Kau harus tidur untuk melanjutkan perjalanan, besok."

"Aku sudah banyak tidurt. Kau yang seharusnya tidur sekarang," ujar Sakura sambil menatap khawatir wajah Sasuke yang terlihat sangat lelah. Wajar saja pria itu lelah, karena sejak mereka berangkat tadi, Sasuke sama sekali belum beristirahat.

Sasuke menarik sudut bibirnya melihat tatapan khawatir Sakura padanya. "Kalau aku tidur siapa yang akan berjaga?"

"Tentu saja ak-" Sakura menghentikan ucapannya, ia menatap sekitarnya yang terlihat sangat gelap. Wajahnya berubah jadi gugup. Oh, dia lupa di mana mereka sekarang.

Sasuke berusaha menahan senyumannya melihat perubahan wajah Sakura yang terlihat sangat lucu di matanya. Berdiri dari duduknya, Saauke berjalan ke arah Sakura dan mengacak rambut gadis itu pelan. "Kau tidak perlu khawatir, aku tidak begitu membutuhkan tidur sekarang."

Sakura mengerucutkan bibirnya. "Tapi, wajahmu mengatakan yang sebaliknya."

"Kalau begitu, berjaga di dalam saja."

Sakura memiringkan kepalanya. "Berjaga di dalam?"

Sasuke mengangguk. "Aku akan tidur di dalam dan kau juga akan berjaga di dalam, bagaimana?" 

"Setuju!" seru Sakura menyetujui ide Sasuke. Jika ia berjaga di dalam tenda, dia tidak perlu takut berjaga sendirian di luar yang gelap.

Tanpa berkata-kata lagi, Sasuke lansgung masuk ke dalam tenda yang cukup besar untuk mereka berdua, diikuti oleh Sakura.

Ia membaringkan tubuh lelahnya pada kasur lipat bekas Sakura tidur tadi. Sebelum memejamkan mata, Sasuke melirik ke arah Sakura yang duduk di sampingnya sambil memainkan ponsel.

"Bangunkan aku kalau ada apa-apa," ujarnya pada Sakura dan di balas anggukan oleh gadis itu. Ia mulai memejamkan matanya. Beberapa menit kemudian, Saduke langsung tertidur dengan lelap dengan Sakura yang berjaga di sampingnya.

Sakura mengalihkan pandangannya dari ponsel dan mulai menatap wajah tidur Sasuke, iq terkekeh melihat betapa polosnya wajah pria itu saat tertidur.

Sakura mendekatkan wajahnya pada Sasuke agar bisa memperhatikan wajah pria itu dari dekat. Sebelah tanggannya terangkat dan menyentuh wajah Sasuke pelan.

Ia tersentak saat merasakan kulit wajah Sasuke yang terasa dingin. Dengan cepat, Sakura mengambil selimut yang tersampir di bahunya dan menyelimuti tubuh pemuda itu.

Sakura tersenyum tipis melihat wajah Sasuke yang terlihat lebih nyaman saat ia menyelimuti pria itu. Tangannya kembali terangkat, mengusap rambut Sasuke dengan lembut seraya berbisik pelan, mengungkapkan rasa terimakasihnya pada laki-laki yang telah menjaganya ini.

"Terimakasih sudah menjagaku hari ini."

....
TBC

Sweet Annoyance | SasuSaku ✔Where stories live. Discover now