Titik pandang, bertatap muka dengan mereka. Meleburkan sebagian tanya yang selalu ia pikirkan. Meyakinkan diri bahwa itu bukan waktunya. Namun doa yang dipanjatkannya telah naik ke permukaan langit.
Kini ia tau siapa di antara mereka. Siapa yang pernah ia sebut dan siapa yang ia percaya. Jangan menangis ketika telah mengetahui siapa sebenarnya mereka. Ia sudah berdoa, demi sebuah kepastian, dan ia harus mengerti apa yang sudah ia doakan.
Menyakitkan? Tentu.
Melegakan? Tepat sekali.
"Bisakah aku berdoa kembali? Sebuah doa yang akan terus aku pinta," ucap lirih yang terdengar malu-malu entah kepada siapa ia tuju.
Binar mata sendu mengunci setiap orang yang memandang. Setetes air mata mengalir ke pipi merah meronanya. Perlahan ia mengusapnya dan kembali tersenyum. Berjalan menjauhi keramaian menuju tempat yang sunyi.
"Aku memiliki hati dan kuserahkan kepada pemilik hati. Aku bukan siapa-siapa di sini, aku hanya seorang manusia yang lupa akan jati diri. Melupakan sebagian janji ketika di alam ruh. Menjadi sebuah gumpalan darah yang memiliki jiwa dan akan terpisah di gundukan tanah,"
"Aku sangat kecil di hadapan-Mu ... dan aku selalu memohon kepada-Mu."
Ditemani angin, kesendirian, dan malam. Keindahan bulan sabit yang berbaur bintang. Ia mulai meminta, merapatkan telapak tangan dan tulus merapalkan doa kembali.
"Semoga orang yang menyayangiku dan yang aku sayang, selalu diberi keberkahan dalam hidupnya. Lancarkan segala urusannya serta lapangkan dadanya, bersihkan hatinya, tak lupa beri mereka kebahagiaan."
Suara lembut nan lirihnya, ia berdoa tanpa ingin diketahui orang lain, ia yang tersembunyi, dan ia yang dikucilkan.
End
Halo?
Nah! gak usah banyak alasan kamu thor!
Maafkan saya yang telat pakek banget updatenya. ehe. Kangen orang di bawah ini gak?
Cus?
"Yaelah thor, aku mah apa, remahan macarone doang. Palingan ujung-ujungnya di bawa semut. Hora enek sing kangen blas." -Aufa Zabdan Azmi
lxek
Mengetik, 26 Juli 2020
Publikasi, 28 Juli 2020
YOU ARE READING
GASTRITIS :re
General FictionMembuatmu tertawa bersamaku. "Kakak iri ketika kamu tertawa bersama orang lain, Aufa." -Sahasya Khan "Adhek rindu tertawa bersama kakak." -Aufa Zabdan Azmi Sequel GASTRITIS ©2020