🌔 kucing

4.1K 1.1K 219
                                    

sekarang hyunjin berada di unit apartemen haechan. setelah kejadian mengerikan tadi, mereka dan kakak hyunjin memutuskan untuk kembali ke apartemen, dengan unit haechan sebagai markas karena sedikit lebih luas dibandingkan milik yang lain.

mereka menunggu kedatangan empat orang lainnya —jisung, seungmin, felix, dan jaemin sambil menyusun apa yang harus mereka selidiki dan info yang telah mereka dapat.

"beneran dek kamu ga ketemu arwahya seulgi?" tanya minhyun untuk kesekian kalinya.

"sumpah kak, gaada," jawab hyunjin untuk yang kesekian kalinya juga. jeno saja sampai jengah mendengar kakak adik itu.

biasanya, jika kasus yang terjadi adalah pembunuhan, hyunjin lebih mudah memecahkannya. karena ia bisa langsung bertanya pada si arwah korban, siapa yang membunuhnya.

tapi untuk yang ini, sedikit aneh.

minhyun menutup matanya lelah, sedetik kemudian beranjak dari sofa yang didudukinya. "yaudah, coba aja cara lain. gue mau balik kantor, banyak kerjaan,"

minhyun menepuk pundak adiknya itu, dan berpamitan sebelum akhirnya pergi. bersamaan dengan itu, empat orang yang sedari tadi ditunggu-tunggu itu pun akhirnya datang.

"abis darimana sih? lama banget njing," serbu haechan begitu melihat empat sosok itu.

"abis dari kantor polisi, ke ruang autopsi tadi sama data barang bukti,"

jika kak minhyun adalah polisi, lain lagi dengan hyunjin serta yang lainnya. mereka tidak terdata sebagai polisi, hanya sebagai agen rahasia pemerintah, begitu kata pak gong yoo.

"yakin chan kak egi ditusuk?" tanya jeno begitu semua orang telah berkumpul. jeno dan haechan ini bisa dibilang dekat dengan seulgi, setau hyunjin mereka sama-sama komunitas pecinta alam.

"demi almamater kedokteran gue, no. lo kok meragukan gue yang pinternya selangit gini sih?" jawab haechan, yang langsung dibalas dengan lemparan pulpen oleh jeno.

"lo kan tadi di lokasi kejadian, no. gaada yang aneh?" tanya felix, ingin menghentikan perdebatan tak penting haechan dan jeno sebelum itu terjadi.

"ada, banyak," kata jeno sambil mengelus dagunya. seketika ketujuh orang lainnya segera membuka telinga mereka, menantikan apa yang selanjutnya keluar dari mulut jeno.

"ada bau bakso depan kampus, jus buah dari kantin, sama pecel, soto, mi ay- AW!"

"sekali lagi lo ngomongin makanan, gue panggilin siti, no," ujar hyunjin yang baru saja menempeleng kepala jeno.

"siti siapa?" tanya renjun penasaran, yang hanya dibalas senyuman oleh hyunjin.

sebenernya hyunjin ngga akan manggil siti. orang dia udah ada di pojokan kok, gosip sama kunti.

dasar cewek.

jeno tertawa sebentar, sebelum akhirnya berbicara serius. "bercanda, tadi gue nyium parfum kak egi. kaya biasa, kak seulgi pake jo malone. tapi, samar-samar gue bisa nyium bau parfum lain, parfum chanel,"

"lo tau ngga yang pake parfum itu siapa?"

jeno menggeleng. "terlalu banyak yang make, susah nentuinnya,"

"hm, coba cari petunjuk lain,"

"gue coba nanya hantu yang ada di gedung fisipol deh besok," kata hyunjin, disetujui oleh yang lainnya. saat ini mereka harus mencari petunjuk dari segala hal.

seungmin kemudian berseru, "ikut, jin! gue juga mau nanya kucing,"

hah?

hyunjin ngga salah denger kan?

 apartment [00line] ✓Where stories live. Discover now