🌓 jatuh

4.4K 1K 149
                                    

hyunjin kemudian mulai mengobrol dengan teman-teman jeno, yang sekarang juga dihitung sebagai temannya sih.

hyunjin telah mengetahui beberapa sifat mereka. haechan yang ramah, seungmin yang pendiam, renjun yang sedikit salty, dan felix, yang....




































gatau.

jujur, hyunjin gatau sifat felix. sedari tadi felix cuma ngasih tau nama, jabat tangan dari hyunjin aja ngga dibales. setelah hyunjin perhatikan juga, felix jarang menatap wajah orang yang mengajaknya berbicara. paling jauh responnya hanya tersenyum kecil.

hyunjin menyenggol lengan jeno disebelahnya, sambil berbisik, "jen, felix kenapa sih?"

"hah? felix kenapa?"

"daritadi gamau liat gue, dia gasuka sama gue ya?" bisik hyunjin, yang dapat didengar oleh jisung, tentu saja.

belum jeno mengeluarkan suaranya, sudah disela duluan oleh jisung.

"felix kalo ngeliat mata orang, dia bisa baca pikiran orang itu. lo nih bener-bener ngga tau apa-apa ya?" tanya jisung, masih dengan makanan di mulutnya yang membuat ia sangat terlihat seperti tupai sekarang.

hyunjin yang mendengar penjelasan pria tupai itu segera menoleh pada felix, meminta jawaban pasti. "bener lix?"

"iya, sayangnya gue belom bisa ngendaliin kekuatan gue. kalo masalah ngga natap wajah orang, bukan gue gasuka kok, maaf ya lo jadi salah paham. gue cuma males kalo ga sengaja liat isi otak orang lain, apalagi anak-anak ini. isinya kebanyakan kotor, terutama jaemin," jelas felix sambil menatap jaemin yang masih sibuk dengan surat xiyeon.

hyunjin mengganggukan kepalanya singkat. ngga ada pembicaraan berarti setelah itu, hanya pembicaraan basa-basi guna mereka semua mendekatkan diri.

sebenernya hyunjin ingin menanyakan kekuatan renjun, haechan, dan juga seungmin, tapi ia masih terlalu canggung untuk langsung menanyakan hal itu.

lagipula, dalam waktu dekat hyunjin akan tau, kata seungmin.

jeno melirik jam tangan yang ada di pergelangan tangan hyunjin, kemudian beranjak dari tempat duduknya. "udah mau sore nih, gue balik apart ah,"

pria yang berambut cokelat dengan mata sipit yang hyunjin yakin namanya adalah renjun itu juga ikut berdiri. "nebeng dong no! kunci motor gue ilang lagi ehehehe,"

mendengar itu, haechan segera menyela,

"eh gue duluan woi nebeng jeno! lagian ya njun, tadi gue ke apart lo kunci motor ada di atas tv kok,"

"duh, iya, terus gue pegang can, kebablas, ilang," jawab renjun memelas, dengan harapan supaya haechan membiarkannya pulang bersama jeno. bukan apa, jeno ini pengendara yang dijamin keamanannya.

perjalanan, kalo yang nyetir jeno, dijamin aman.

"kebiasaan lo ah," kata haechan masih dengan muka cemberutnya.

"udah can, lo nebeng gue aja. gue juga mau balik kok," kata hyunjin, membuat renjun mengangguk semangat, mendukung saran yang hyunjin berikan tadi.

haechan tak punya pilihan yang lebih bagus, selain ikut hyunjin atau berjalan hingga apartemen. ini semua gara-gara seungmin. uang yang ia bawa ludes dipinjam hanya untuk membeli makanan kucing, lalu ia bagikan pada kucing liar di kampus.

haechan akhirnya nebeng hyunjin.

"yaudah yok. duluan ya," kata hyunjin sambil menyambarnya tas serta kunci motor di meja, lalu berpamitan dengan yang lainnya.

 apartment [00line] ✓Where stories live. Discover now