Athalla Rafael; 1

916 101 11
                                    

Jika ada typo, komen ajaa ya!

Jangan lupa vote dan comentnya ya

1. TERLAMBAT

"Lo telat lagi?"

Suara itu membuat Zeevana Leyyaxa Kaget bukan main, memang sih dia sekarang berada ditempat yang dikenal Angker oleh siswa SMA GARUDA. Padahal cuman pohon beringin, tapi anak siswa SMA GARUDA menganggap dipohon itu tempat seorang cewek cantik berambut panjang, ya kalian tahu lah.

Dibalik pohon beringin itu ada jalan rahasia untuk siswa yang cabut, makanya Zeevana berada disini sekarang karena dia telat. Jalan satu-satunya ya disini.

"Lo bikin kaget aja el, ngomong dulu kek kalau lo mau kagetin gue"ujar Zeevana dengan polosnya, saking polosnya membuat Athalla Rafael pengen membuang dia Ke Rawa-rawa.

Rafael memutar bola matanya,"Kalau gue ngomong dulu sama elo yang ada lo nya malah ga kaget"balas Rafael

"Ya kaget lah, pura-pura kaget lebih tepatnya"ujar Zeevana yang celingak-celinguk.

"Sini lo, mau gue hukum!"ujar Rafael galak.

Zeevana mendengus kesal,"Lo ga liat, udah jelas gue lewat sini supaya enggak dihukum"Setelah Zeevana merasa keadaan aman untuk memasuki kelas. Dia lalu melongos pergi meninggalkan Rafael yang melongo melihat kelakuan sahabatnya itu.

"Woii! Gue lagi coba galakin lo loh! Berhenti ga lo"Ujar Rafael sedikit berteriak. kebelakang melihat Rafael yang menggerutu.

"Ga usah pura-pura galak lo, ga sesuai dengan wajah lo yang kek hello kitty"ujar Zeevana tanpa menoleh kebelakang.

"Sialan lo na"umpat Rafael, berjalan menuju kearah Zeevana.

"Ngapain lo?"tanya seorang dengan dingin

"Eh pak ketos, gue mau ke kelas nih"ujar Zeevana kearah ketua osis, ketua osis itu yaitu Arfazhi Reyno Allando. Memang hari ini OSIS yang bertugas untuk keamanan, makanya Arfa dan Rafael ketemu dengannya, yang berkeliaran di luar kelas. Berjaga-jaga untuk murid yang cabut. "Tapi gue ditahan sama teman lo tuh!"Lanjut Zeevana, Lalu dia menunjuk ke arah Rafael.

Rafael menatap tajam kearah Zeevana, sahabat yang tidak ada akhlaknya itu,"Dia telat, lo hukum gih"ujar Rafael, menjulurkan lidahnya kearah Zeevana, lalu pergi meninggalkan Zeevana dan Arfa.

Zeevana menunjukkan kepalan tangannya kearah Rafael, tidak lupa dengan mata yang melotot.

"Ikut gue sekarang"ujar Arfa, lalu menarik tangan Zeevana

"Eh ngapain pegang-pegang belum muhrim goblok"

"Biar lo ga lari"ujar Arfa datar tanpa melepaskan tangannya Zeevana

Zeevana hanya pasrah, dia tahu hukuman apa yang akan dia dapat yaitu berlari mengelilingi lapangan delapan kali.

"Hukuman lo seperti biasa, lari sepuluh keliling"ujar Arfa tanpa kasihan.

"Lah, biasanya cuman delapan. Sekarang kok meningkat?"tanya Zeevana

"Biar lo ga ngulangin lagi. Kerjain sekarang!"balas arfa, lalu meninggalkan lapangan menuju ke kelasnya.

Zeevana yang ingin mengelabui Arfa, berhenti karena teriakan Arfa "Gue liat kalau lo ga ngerjain hukuman"

"Sial"umpat Zeevana, dia mulai mengelilingi lapangan dengan perasaan kesal.

Hosh hosh hosh

Dia telah mengelilingi lapangan sepuluh kali, Zeevana istirahat dulu ditempat duduk pinggir lapangan.
Dia menyelonjorkan kedua kakinya, agar tidak cedera.

Ada yang terasa dingin menyentuh permukaan kulit pipinya, dia ingin marah kepada orang yang dengan beraninya menempelkan minuman dingin kearahnya. Tetapi, setelah melihat siapa orang yang mengerjainya dia. Kekesalannya berubah menjadi senang, bukan karena orang itu. Tetapi, pemberiannya yaitu susu ultramilk coklat dingin kesukaannya.

Tanpa berterima kasih, Zeevana langsung meminum susu itu.

"Lo kenapa bisa telat?"tanya Rafael.

Zeevana melihat kearah Rafael "karena tungguin Caleo Zeael cover lagu kemarin"balas Zeevana

"Lo dari mana tahu kalau Caleo Zeael Coverin lagu malem-malem"tanya Rafael lagi. Sebenarnya pertanyaan Rafael itu sangat tidak bermutu sama sekali, sudah tahu sahabatnya itu menyukai Caleo Zeael dari lama.

"Lo kayak ga tahu gue aja, gue kan suka stalker Caleo Zeael"

Rafael terdiam "Tau gitu, gue ga mau cover lagu malam lagi dah. Berarti banyak fans gue yang terlambat ke sekolahnya, gara-gara nungguin gue,"batin Rafael, lalu dia menggelengkan kepala "kalau gue coverin lagu siang, ntar kalau si Ana tiba-tiba nongol, gimana?"

Disaat Rafael mau melihat Zeevana, ternyata Zeevana lebih dulu menatapnya dengan bingung.

"Lo kenapa geleng-geleng kepala kayak orang bego gituh?"tanya Zeevana penasaran.

"Hm_m it_tu__"sebelum Rafael menjawab pertanyaan Zeevana suara seseorang membuat pertanyaan dari Zeevana teralihkan.

"Kalian ngapain berduaan disini? Orang lagi belajar, kalian malah sibuk pacaran"Ujar batak itu alias bapak botak, kepalanya yang botak diberi gelar oleh siswa SMA GARUDA dengan nama itu, laknat benerkan anak muridnya.

Batak itu guru kesiswaan sekaligus guru olahraga. Orangnya galak, sampe murid-murid takut kepadanya.

"Saya habis dihukum pak, ini mau balik ke kelas" Alibi Rafael, padahal dia tidak dihukum. Udah masuk kelas malahan, setelah dia meninggalkan Zeevana dengan Arfa tadi. Tapi, karna dia melihat Zeevana kelelahan. Dia izin ke guru yang mengajar didalam kelasnya, lalu pergi ke kantin untuk membeli susu ultramilk dingin untuk Zeevana.

"Ya sudah! Cepat balik ke kelas kalian masing-masing"ujar batak itu lalu pergi meninggalkan mereka.

"Masuk buruan, dari pada hukuman lo bertambah"ujar Rafael ke arah Zeevana.

"Lo jam ini belajar sama siapa?"tanya Zeevana.

"Buk Rempong"balas Rafael. Dia berjalan di koridor, beriringan dengan Zeevana.

"Lo ngapain keluar kelas? Udah tahu buk belajar sama buk Rempong, ngapain lo keluar"ucap Zeevana. Buk rempong alias buk Santi, guru Seni Budaya. Yang diberi gelar masih oleh siswa SMA Garuda. Karna ibuk itu rempong banget. Terus nih ya tiap masuk kelas selalu lambat, karna banyak barang-barang yang dia bawa dari ruang guru. Saking banyaknya kadang dia menyuruh siswa untuk mengambil barangnya dia ruang guru.

"Lo kayak ga tahu gue aja"ujar Rafael.

Seketika Zeevana mengingat, bahwa Rafael adalah murid kesayangan buk Rempong,"Oh iya gue lupa, gue duluan ya"ujar Zeevana Karena sudah sampai didepan kelasnya XII IPA 3. Memang kelas Zeevana duluan kalau melewati tangga, lalu kemudian baru kelas Rafael di XII IPA 1, Kelas mereka cuman dipisahkan oleh 1 kelas.

"Iyaa"ujar Rafael, lalu menuju kearah kelasnya.

TBC

Sarap!!(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang