ER [The Death Maze]: (7) Nasib Chenle

1.2K 223 20
                                    

Member 127 yang baru sampai di depan agensi yang menaungi mereka dikejutkan dengan keberadaan lautan fans yang mendemonstrasi di depan gedung SM Enterteinment

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Member 127 yang baru sampai di depan agensi yang menaungi mereka dikejutkan dengan keberadaan lautan fans yang mendemonstrasi di depan gedung SM Enterteinment. Mereka tidak tahu kalau dalam waktu singkat tayangan mengenai member dream, lautan fans sudah sebanyak itu.

Haechan bahkan sudah menangis sejak perjalanan menuju gedung agensi. Dia memikirkan nasib kelima anggota yang selalu menjadi teman terbaiknya. Haechan takut kehilangan salah satu dari mereka. Haechan takut akan kemungkinan terburuk yang bisa terjadi beberapa jam ke depan, atau bahkan menit.

"Haechan, tenanglah. Jangan menangis." Jungwoo di sebelah Haechan mencoba mendiamkan maknae NCT 127 itu. "Mereka akan baik-baik saja."

Haechan mengangguk. Menghapus air matanya.

"Mobil tidak bisa masuk. Kita harus turun di sini. Penjaga akan memberi jalan untuk kalian." Manajer berbicara dari balik kemudian.

"Ya, hyung."

Member 127 segera turun dari 2 mobil yang berbeda. Mereka berjalan beriringan menuju gedung SM di tengah lautan fans.

Fans yang menyadari kehadiran member NCT 127 langsung melayangkan banyak pertanyaan terkait unit termuda dari NCT itu. Mereka seperti tidak terima member dream harus melewati hal menyulitkan. Semua fans berteriak, menyalahkan siapapun yang lalai menjaga unit termuda NCT.

Mereka tidak hanya menyalahkan agensi, tapi juga manajer, staf, bahkan member NCT lain yang berposisi sebagai hyung dari member dream.

Keluarga dari para member dream pun sudah berkumpul di ruang rapat agensi. Mereka menyalahkan kelalaian agensi dalam melindungi anak-anak mereka. Orang tua Renjun bahkan harus rela terbang jauh-jauh dari China saat mendapat kabar tidak mengenakan itu.

Dalam perjalanan menuju gedung, member 127 harus rela berdesakan di antara lautan fans yang berdemo. Untunglah penjaga keamanan dengan sigap menertibkan mereka agar para member bisa lewat.

Ketika sampai di dalam ruang rapat. Mereka langsung disajikan pemandangan menyedihkan dimana para orang tua dari member dream terlihat menangis dan menuntut perusahaan agensi.

Semua orang tua dari member dream sudah ada di sana, kecuali orang tua Renjun yang masih dalam penerbangan dari China ke Korea.

"Apa kalian sama sekali tidak tahu menahu dimana mereka? Kenapa tidak becus melakukan hal itu? Kalau terjadi apa-apa pada mereka bagaimana!" Tuan Lee, ayah dari Lee Jeno membuka percakapan penuh emosi di dalam ruang rapat.

Manajer dan pimpinan agensi melihatnya dengan tatapan memohon maaf atas kelalaian yang telah mereka perbuat.

"Hiks. Jisung." Kini terdengar suara tangis dari seorang wanita yang tengah dipeluk pria tampan berwajah mirip seperti Jisung.

"Eomma sudahlah. Jisung akan baik-baik saja."

"Bagaimana Jisung akan baik-baik saja? Mereka masuk ke dalam ruangan itu. Bagaimana kalau Jisung tidak selamat? Aku tidak masalah kalau yang lain yang terluka asal jangan Jisung." Nyonya Park berteriak menyampaikan seluruh luka yang dirasakannya.

Escape Room: The Death Maze | NCT Dream✔Where stories live. Discover now