Chapter 21

3.7K 348 30
                                    

Natalie menatap kosong ke arah meja hitam yang ada di hadapannya. Suara ocehan Connor kali ini tidak menganggunya. Dia terlalu sibuk memperhatikan meja itu.

Mereka harus tinggal di hotel semalam lagi. Tidak banyak yang bisa mereka lakukan di hotel, mereka hanya bercanda dengan satu sama lain ataupun sibuk dengan handphone mereka.

Connor, Tristan, Normani, Ally, dan Dinah tengah mengadakan tanding makan es batu terbanyak. Dan Connor selalu menang, mungkin itu pengaruh karena dia terlalu sering bicara.

James, Nathan, dan Lauren sedang menonton TV. Dan acara yang mereka tonton adalah 'tips agar memiliki badan yang bagus'. Sebelumnya mereka bertengkar untuk memilih acara yang mereka mau, tapi sepertinya keberuntungan sedang ada di pihak James.

Kalau Shawn, dan Camila... Jangan tanyakan mereka. Mereka sedang duduk di balkon sambil berbincang. Sesekali tawa Camila tertangkap pendengaran Natalie.

Natalie melirik ke arah balkon, Shawn tengah menggenggam erat tangan Camila dan mengecupnya dengan lembuta. Natalie langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain.

Brad menaruh mangkuk berisikan soup tepat di hadapan Natalie. "Ini soupmu."

"Tidak usah. Aku tidak lapar."

"Ayolah, Natalie. Kau belum makan dari pagi dan sekarang sudah mau jam makan siang. Kau juga belum meminum obatmu."

Natalie mengeratkan jaket yang dia pakai. Memang keadaan badannya kurang begitu bersahabat.

Brad mengangkat mangkuk itu. "Aku suapi ya?"

Natalie menggeleng perlahan. "Tidak usah Brad."

"Kau belum makan, Nat. Aku tidak mau melihatmu sakit."

Natalie tersenyum tipis. "Aku baik-baik saja Brad. Aku tidak sakit kok."

"Kau bohong, Natalie," Brad menaruh punggung tangannya tepat di dahi Natalie. "Buktinya dahimu saja panas sekali."

Natalie menepis tangan Brad perlahan.

Brad menghela nafas. "Begini saja kalau kau tidak mau makan, aku juga tidak mau bernyanyi. Biar saja nanti mereka bertiga yang soundcheck. Aku tidak ikut kecuali kalau kau memakan soup ini."

Natalie terdiam beberapa saat. Dia kesal dengan sikap Brad yang sedikit memaksa, tapi dia langsung sadar kalau Brad melakukan itu demi kebaikannya.

"Baiklah," kata Natalie.

Brad tersenyum puas dan menyendokkan sesendok soup ke mulut Natalie dengan suara pesawat terbang yang terdengar amat aneh. "Ayo buka mulutmu, pesawat sudah mau sampai."

Natalie tertawa kecil dan membuka mulutnya.

"Nah gitu dong dari tadi," kata Brad. "Akhirnya kau mau makan dan tersenyum juga."

Natalie mengerutkan dahinya. "Tersenyum?"

"Yeah, dari tadi pagi kau sama sekali tidak tersenyum."

"Kau memperhatikanku?"

Brad mengangguk kecil dan kembali menyuapi Natalie. "Yeah. Apakah itu karena mereka?"

Mata Brad langsung menatap Shawn dan Camila. Natalie mengikuti arah pandangannya, dia langsung membuang pandangannya.

"Sudahlah, Natalie. Jangan pikirkan mereka, kau harus melihat ke depan jangan terus menyesali apa yang sudah terjadi."

Natalie memejamkan matanya dan memijit dahinya dengan kedua jarinya. "Dia seperti memberiku harapan. Dan beberapa jam kemudian dia menghancurkan harapanku kepadanya. Mengapa dia tega melakukan itu kepadaku?"

Again | s.m✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang